12 Ribu Pengunjung Serbu FHTB di Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali
Pameran Food Hotel and Tourism Bali (FHTB) yang diadakan di Balicolletion, kawasan The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, berhasil menggaet banyak pengunjung.
Tercatat event yang melibatkan 300 perusahaan dari 26 negara itu berhasil menggaet sekitar 12.000 pengunjung. Event Director FHTB, Juanita Soerakoesoemah, mengatakan selama tiga hari diselanggarakan kegiatan yang berpusat di Nusa Dua itu telah terjadi banyak jaringan bisnis yang terlibat melalui berbagai acara dan program yang ditawarkan. Selain menggelar pameran produk suplai dari 26 negara berbeda, FHTB juga menghadirkan berbagai kegiatan lain seperti workshop, seminar, kompetisi, hingga masterclass.
“Selain pertemuan bisnis, pengunjung dan customer dapat belajar secara langsung dari praktisi ahli atau profesional mengenai tren dan inovasi terkini dalam industri ini melalui beragam feature event yang dihadirkan berkat dukungan partner asosiasi terkait,” ujar Juanita, Kamis (6/10).
Dia berharap, event seperti ini dapat memberikan pengetahuan bagi para pelajar bidang kuliner dan juru masak (Chef), terutama terkait standar profesional dari setiap kategori masakan yang dikeluarkan oleh World Association of Chefs Societies (WACS). Standar profesional yang diberikan dapat menjadi bekal untuk dapat diaplikasikan dalam menyiapkan dan menyajikan masakan saat mereka berkiprah di negara lain pada tataran internasional. Apalagi, industri kuliner telah banyak berubah sejak pandemi Covid-19, tidak sedikit profesional senior di bidang kuliner yang pensiun atau beralih profesi, namun di sisi lain mulai banyak pelajar muda yang tertarik menggeluti kuliner.
“Penyelenggaraan FHTB dapat dijadikan momentum untuk dapat kembali melatih dan menciptakan profesional kuliner yang berkualitas dibawah satu wadah yang sama untuk kemajuan industri kuliner dan hospitality di Indonesia,” kata Juanita.
Dia juga mengakui 12 ribu pengunjung yang memadati FHTB tidak lain adalah mencari kesempatan untuk memperluas pasar dan membangun koneksi baru di industri pariwisata, perhotelan, F&B, sehingga mereka berbondong-bondong datang ke event. Antusiasme yang datang menunjukkan eksistensi Bali setelah digempur pandemi Covid-19 masih tetap berkarya dan berprestasi dalam mendorong industri pariwisata. Melalui gelaran ini dijadikan momentum bagi pelaku industri pariwisata di Bali untuk berbenah diri menyiapkan pelayanan terbaik dan produk unggulannya, serta menawarkan acara yang dapat menarik wisatawan.
“Event ini diharapkan dapat memberi dampak langsung dalam usaha peningkatan pariwisata Bali pasca pandemi. Event seperti ini sangat ampuh sebagai ajang promosi untuk menarik wisatawan ke Bali dan sudah pasti akan memberikan multiplier effect yang positif termasuk ke masyarakat sekitar,” kata Juanita. *dar
“Selain pertemuan bisnis, pengunjung dan customer dapat belajar secara langsung dari praktisi ahli atau profesional mengenai tren dan inovasi terkini dalam industri ini melalui beragam feature event yang dihadirkan berkat dukungan partner asosiasi terkait,” ujar Juanita, Kamis (6/10).
Dia berharap, event seperti ini dapat memberikan pengetahuan bagi para pelajar bidang kuliner dan juru masak (Chef), terutama terkait standar profesional dari setiap kategori masakan yang dikeluarkan oleh World Association of Chefs Societies (WACS). Standar profesional yang diberikan dapat menjadi bekal untuk dapat diaplikasikan dalam menyiapkan dan menyajikan masakan saat mereka berkiprah di negara lain pada tataran internasional. Apalagi, industri kuliner telah banyak berubah sejak pandemi Covid-19, tidak sedikit profesional senior di bidang kuliner yang pensiun atau beralih profesi, namun di sisi lain mulai banyak pelajar muda yang tertarik menggeluti kuliner.
“Penyelenggaraan FHTB dapat dijadikan momentum untuk dapat kembali melatih dan menciptakan profesional kuliner yang berkualitas dibawah satu wadah yang sama untuk kemajuan industri kuliner dan hospitality di Indonesia,” kata Juanita.
Dia juga mengakui 12 ribu pengunjung yang memadati FHTB tidak lain adalah mencari kesempatan untuk memperluas pasar dan membangun koneksi baru di industri pariwisata, perhotelan, F&B, sehingga mereka berbondong-bondong datang ke event. Antusiasme yang datang menunjukkan eksistensi Bali setelah digempur pandemi Covid-19 masih tetap berkarya dan berprestasi dalam mendorong industri pariwisata. Melalui gelaran ini dijadikan momentum bagi pelaku industri pariwisata di Bali untuk berbenah diri menyiapkan pelayanan terbaik dan produk unggulannya, serta menawarkan acara yang dapat menarik wisatawan.
“Event ini diharapkan dapat memberi dampak langsung dalam usaha peningkatan pariwisata Bali pasca pandemi. Event seperti ini sangat ampuh sebagai ajang promosi untuk menarik wisatawan ke Bali dan sudah pasti akan memberikan multiplier effect yang positif termasuk ke masyarakat sekitar,” kata Juanita. *dar
1
Komentar