BPOM Kawal Keamanan Pangan KTT G20
Juga akan awasi peredaran pangan secara umum di sekitar lokasi dan tempat wisata.
JAKARTA, NusaBali
Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) ke-17 akan dimulai pada 15-16 November 2022 di Bali, Indonesia. Badan Pengawas Obat dan (BPOM) pun terlibat untuk mengawal keamanan pangan di semua titik lokasi penyelenggaraan KTT G20.
Dalam rapat persiapan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Bali (4/10), berbagai proses persiapan dilaporkan.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam rakor tersebut mengatakan, saat ini tahapan persiapan pengawalan keamanan pangan telah dilakukan.
"Kami akan mengawal saat acara dan persiapan jauh sebelumnya, mengawal keamanan pangan memenuhi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)," ujarnya melalui keterangan tertulis, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (6/10).
Pengawalan keamanan pangan mengacu pada Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.01.1.22.05.19.1573 Tahun 2019 Tentang Pedoman Pengawalan Keamanan Pangan Presiden, Wakil Presiden, dan Tamu Negara.
Pengawalan didahului dengan pemeriksaan CPPOB di sarana pengolahan pangan dan sampling pengujian bahan baku maupun produk jadi pangan.
Standar Kepala Negara, yaitu zero tolerance atau tidak ada temuan positif pada seluruh parameter uji. Seluruh pangan olahan meliputi pangan kemasan dan pangan siap saji, termasuk bahan baku pangan harus memenuhi ketentuan.
Selain itu, BPOM juga akan mengawasi peredaran pangan secara umum di sekitar lokasi dan tempat wisata, termasuk keamanan dan mutu pangan unggulan yang dipromosikan di rangkaian acara G20.
"Kami juga akan mengawal keamanan peredaran pangan di sekitar venue, mulai dari bandara sampai ke hotel," lanjut Penny.
Sebelumnya, BPOM telah mengawal keamanan pangan pada 15 pertemuan tingkat Menteri di Jakarta, Bali, Jogjakarta, Magelang, dan Belitung.
BPOM juga mengawal Bilateral meeting dengan Fiji (Kementerian Luar Negeri) dan Republik Rakyat Tiongkok/RRT (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi). BPOM juga akan mengawal 3 pertemuan tingkat Menteri pada Oktober dan November 2022. *
Dalam rapat persiapan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Bali (4/10), berbagai proses persiapan dilaporkan.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam rakor tersebut mengatakan, saat ini tahapan persiapan pengawalan keamanan pangan telah dilakukan.
"Kami akan mengawal saat acara dan persiapan jauh sebelumnya, mengawal keamanan pangan memenuhi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)," ujarnya melalui keterangan tertulis, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (6/10).
Pengawalan keamanan pangan mengacu pada Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.01.1.22.05.19.1573 Tahun 2019 Tentang Pedoman Pengawalan Keamanan Pangan Presiden, Wakil Presiden, dan Tamu Negara.
Pengawalan didahului dengan pemeriksaan CPPOB di sarana pengolahan pangan dan sampling pengujian bahan baku maupun produk jadi pangan.
Standar Kepala Negara, yaitu zero tolerance atau tidak ada temuan positif pada seluruh parameter uji. Seluruh pangan olahan meliputi pangan kemasan dan pangan siap saji, termasuk bahan baku pangan harus memenuhi ketentuan.
Selain itu, BPOM juga akan mengawasi peredaran pangan secara umum di sekitar lokasi dan tempat wisata, termasuk keamanan dan mutu pangan unggulan yang dipromosikan di rangkaian acara G20.
"Kami juga akan mengawal keamanan peredaran pangan di sekitar venue, mulai dari bandara sampai ke hotel," lanjut Penny.
Sebelumnya, BPOM telah mengawal keamanan pangan pada 15 pertemuan tingkat Menteri di Jakarta, Bali, Jogjakarta, Magelang, dan Belitung.
BPOM juga mengawal Bilateral meeting dengan Fiji (Kementerian Luar Negeri) dan Republik Rakyat Tiongkok/RRT (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi). BPOM juga akan mengawal 3 pertemuan tingkat Menteri pada Oktober dan November 2022. *
Komentar