Empat Pemotor Terseret Banjir, Seorang Tewas
DENPASAR, NusaBali
Hujan lebat yang mengguyur Kota Denpasar dan sekitarnya pada Sabtu (8/10) dini hari hingga pagi memicu korban jiwa.
Empat pemotor asal Banjar Dinas Kangin, Seraya Timur, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, terseret banjir saat melintasi jembatan di Jalan Bung Tomo 10, Banjar Mekar Manis, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, sekitar pukul 03.00 Wita. Dalam peristiwa tersebut tiga korban selamat, yakni I Wayan Mesiantara Putra, 18, I Wayan Eka Muliasa, 28, dan I Made Murdika, 29. Sementara satu orang lainnya, I Gede Durga Wira Darma, 22, tewas.
Sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa, Gede Durga Wira Darma sempat dicari oleh tim SAR dari Basarnas Denpasar dibantu aparat Polresta Denpasar, dan masyarakat setempat selama 5 jam. Jasad korban ditemukan di Pura Penyampuhan yang berada di perbatasan Banjar Mekar Manis dengan Banjar Merta Yasa, Desa Pemecutan Kaja. Sementara motor Yamaha N-Max dengan nomor polisi DK 5112 TM yang dikendarai korban ditemukan di dekat Pura Bedugul, Jalan Wibisana, Desa Pemecutan Kaja.
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan di lokasi TKP, jasad korban asal Banjar Dinas Kangin, Seraya Timur, Kecamatan Karangasem itu dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah (RSUP Sanglah), Denpasar. Sementara sepeda motor korban diamankan pihak polisi.
Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi dikonfirmasi, Sabtu siang, mengungkapkan keempat korban berteman. Pada saat itu mereka pulang pesta di salah satu tempat di Jalan Gatot Subroto, Denpasar. Keempatnya bersama teman-teman yang lain merayakan kelulusan setelah lolos seleksi kerja di kapal pesiar.
Selesai acara pesta, mereka balik ke kos dengan mengendarai dua sepeda motor. Saat tiba di lokasi TKP, air banjir meluap di atas jembatan. Keempatnya nekat menerobos banjir deras tersebut. Setelah berada di tengah aliran banjir yang deras, petaka menimpa mereka. Motor yang mereka kendarai tiba-tiba mati mesin. Karena tak kuat menahan derasnya banjir, mereka pun terseret.
“Pada saat pulang, Mesiantara dan Muliasa naik satu sepeda motor. Sementara Made Murdika dan Gede Durga Wira Darma satu sepeda motor. Pada saat itu hujan deras masih mengguyur Kota Denpasar,” beber Iptu Sukadi.
Peristiwa maut itu pertama kali diketahui oleh Komang Budi Artana, 26. Awalnya Komang Budi mendengar suara teriakan minta tolong saat dirinya hendak ke kamar mandi. “Mendengar teriakan itu saksi keluar rumah ngecek ke sungai yang dekat dengan rumahnya. Pada saat itu dia melihat seorang pria, yang belakangan diketahui bernama I Wayan Eka Muliasa. Korban langsung diselamatkan saksi dengan cara menarik tangannya,” ungkap Iptu Sukadi.
Sementara dua orang lainnya, yakni Made Murdika dan Wayan Mesiantara Putra ditemukan sekitar 7 meter dari korban pertama. Kedua korban nyangkut di pohon. “Kedua korban itu juga diselamatkan Komang Budi Artana dengan cara mengulurkan bambu. Keterangan dari ketiganya, disebutkan ada satu orang lainnya (Gede Durga Wira Darma) juga ikut terseret,” ungkap Iptu Sukadi.
Peristiwa hilangnya Gede Durga Wira Darma dilaporkan kepada Basarnas Denpasar. Pencarian melibatkan tim SAR dimulai pukul 06.00 Wita. Selang dua jam kemudian atau pukul 08.00 Wita, korban berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Sementara keluarga korban, I Gede Joki, 32, mengungkapkan, I Gede Durga Wira Darma bersama tiga rekannya pulang dari tempat temannya untuk merayakan kelulusannya kerja ke kapal pesiar.
Sepulang dari rumah temannya, keempatnya pulang ke kos. Korban bersama tiga rekannya melintasi sungai kecil di sebelah kosnya. Namun, ketika melintas tiba-tiba motor mereka mati mesin dan terseret arus.
Keempatnya nyaris terseret banjir, namun karena ingin menyelamatkan motornya yang hanyut, Durga Wira akhirnya ikut terseret arus. “Kemungkinan badannya lemas karena habis minum dan dini hari, dia tidak kuat berenang. Dan akhirnya ditemukan meninggal,” kata Joki.
Joki menyebut jenazah Durga Wira sudah dibawa pulang dari RSUP Sanglah ke rumah di Desa Seraya Timur. Jenazah akan diaben pada Anggara Paing Watugunung, Selasa (18/10/2022) di Setra Desa Adat Seraya. Sebab pada 10 – 13 Oktober 2022 belum bisa dilakukan ngaben karena masih ada Rahina Usaba Kaja di Pura Puseh Desa Adat Seraya. *pol, mis
Komentar