Terseret Air Bah, Warga Tangguntiti Hilang
Saat melintas di Jembatan Tibubiu, arus air mendadak sangat deras dan membuat korban terjebak di jembatan sebelum akhirnya hanyut.
TABANAN, NusaBali
Jembatan penghubung Desa Tibubiu Kecamatan Kerambitan dan Desa Tangguntiti Kecamatan Selemadeg Timur memakan korban, Jumat (7/10) malam.
Air bah yang menerjang jembatan penghubung ini sebelumnya juga membuat dua pengendara motor nyaris hanyut. Namun pada kejadian Senin (3/10) masih bisa ditolong warga dengan menyodorkan batang bambu.
Sayangnya kali ini Luh Gede Puspasari, 19, yang sedang menuju rumahnya setelah kuliah di Denpasar mengalami kemalangan. Di tengah hujan deras, Puspasari melewati Jembatan Tibubiu menuju rumahnya di Banjar/Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur. Namun saat di atas jembatan, air bah menyeretnya.
Saksi I Ketut Sudiana menyaksikan peristiwa ini saat memastikan kondisi air Tukad Yeh Ho aman untuk dilewati anaknya yang akan pulang kerja. Namun saat berada di sekitar jembatan, Sudiana melihat seorang wanita dari arah timur hendak ke barat (Tangguntiti) meminta tolong karena terjebak di tengah jembatan. Saksi asal Banjar Jakatebel, Desa Tangguntiti ini sempat meminta korban Puspasari melepas kendaraannya, namun begitu hendak ditolong korban sudah keburu hanyut.
Kapolsek Kerambitan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti menjelaskan, korban awalnya tidak diketahui identitasnya karena saksi mata hanya melihat seorang wanita hanyut mengendarai Honda Vario warna putih. "Setelah informasi kita sebar akhirnya ada yang melaporkan bahwa anggota keluarganya belum pulang. Yang dilaporkan itu sesuai ciri-ciri orang hanyut menggunakan Honda Vario putih," ungkapnya.
"Keluarga juga sudah sempat meluasang (mencari orang pintar) dan korban dibenarkan terseret air bah dan masih berada di bawah pohon besar," beber Sri Subakti.
Tim Gabungan mulai dari BPBD Tabanan, Basarnas dan masyarakat melakukan pencarian di sekitaran Tukad Yeh Ho hingga muara Pantai Tibubiu. Namun pencarian yang dilakukan belum membuahkan hasil.
Sementara untuk menghindari terjadinya hal yang tak diinginkan kembali, pihaknya pun sudah bekerjasama dengan Desa Adat Tibubiu untuk menutup sementara jalan jika cuaca sedang tidak baik. "Ini jalan penghubung, belum bisa kita tutup, saat air surut masih ada yang melintas. Tapi kita sudah informasikan kepada masyarakat untuk tidak melintas saat cuaca buruk," tegas Mantan Kapolsek Selemadeg Timur ini.
Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri menjelaskan, pencarian korban terseret arus belum ada hasil. Tim sudah sempat melakukan penyisiran hingga Pantai Klecung arah barat dan arah timur sampai Pantai Pasir namun belum ada hasil. Rencananya perahu karet diturunkan untuk pencarian Minggu (9/10). *des
Jembatan penghubung Desa Tibubiu Kecamatan Kerambitan dan Desa Tangguntiti Kecamatan Selemadeg Timur memakan korban, Jumat (7/10) malam.
Air bah yang menerjang jembatan penghubung ini sebelumnya juga membuat dua pengendara motor nyaris hanyut. Namun pada kejadian Senin (3/10) masih bisa ditolong warga dengan menyodorkan batang bambu.
Sayangnya kali ini Luh Gede Puspasari, 19, yang sedang menuju rumahnya setelah kuliah di Denpasar mengalami kemalangan. Di tengah hujan deras, Puspasari melewati Jembatan Tibubiu menuju rumahnya di Banjar/Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur. Namun saat di atas jembatan, air bah menyeretnya.
Saksi I Ketut Sudiana menyaksikan peristiwa ini saat memastikan kondisi air Tukad Yeh Ho aman untuk dilewati anaknya yang akan pulang kerja. Namun saat berada di sekitar jembatan, Sudiana melihat seorang wanita dari arah timur hendak ke barat (Tangguntiti) meminta tolong karena terjebak di tengah jembatan. Saksi asal Banjar Jakatebel, Desa Tangguntiti ini sempat meminta korban Puspasari melepas kendaraannya, namun begitu hendak ditolong korban sudah keburu hanyut.
Kapolsek Kerambitan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti menjelaskan, korban awalnya tidak diketahui identitasnya karena saksi mata hanya melihat seorang wanita hanyut mengendarai Honda Vario warna putih. "Setelah informasi kita sebar akhirnya ada yang melaporkan bahwa anggota keluarganya belum pulang. Yang dilaporkan itu sesuai ciri-ciri orang hanyut menggunakan Honda Vario putih," ungkapnya.
"Keluarga juga sudah sempat meluasang (mencari orang pintar) dan korban dibenarkan terseret air bah dan masih berada di bawah pohon besar," beber Sri Subakti.
Tim Gabungan mulai dari BPBD Tabanan, Basarnas dan masyarakat melakukan pencarian di sekitaran Tukad Yeh Ho hingga muara Pantai Tibubiu. Namun pencarian yang dilakukan belum membuahkan hasil.
Sementara untuk menghindari terjadinya hal yang tak diinginkan kembali, pihaknya pun sudah bekerjasama dengan Desa Adat Tibubiu untuk menutup sementara jalan jika cuaca sedang tidak baik. "Ini jalan penghubung, belum bisa kita tutup, saat air surut masih ada yang melintas. Tapi kita sudah informasikan kepada masyarakat untuk tidak melintas saat cuaca buruk," tegas Mantan Kapolsek Selemadeg Timur ini.
Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri menjelaskan, pencarian korban terseret arus belum ada hasil. Tim sudah sempat melakukan penyisiran hingga Pantai Klecung arah barat dan arah timur sampai Pantai Pasir namun belum ada hasil. Rencananya perahu karet diturunkan untuk pencarian Minggu (9/10). *des
Komentar