12 Ton Kakao Jembrana Menuju Prancis
Untuk mengangkat citra cokelat, Jembrana mendeklarasikan not morning coffee but morning chocolate.
NEGARA, NusaBali
Komoditas kakao dari Kabupaten Jembrana terus dilirik pasar dunia. Teranyar Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS), Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana, mengekpor 12 ton biji kakao fermentasi menuju perusahaan Valrhona, Prancis.
Pengiriman ekspor biji kakao fermentasi ke produsen coklat premium Prancis ini, secara simbolis dilepas oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Sabtu (8/10). Pelepasan ekspor biji kakao fermentasi di Koperasi KSS ini, juga disaksikan Konsultan Kehormatan Prancis untuk Bali, Marc Le Moullec, serta Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Denpasar, Puguh Wiyatno.
Usai acara tersebut, Bupati Tamba mengatakan, selain berusaha meningkatkan produksi kakao Jembrana, pihaknya saat ini juga menggenjot sektor hilir. Di antaranya dengan fokus mencari buyer baru sehingga hasil produksi para petani kakao Jembrana mampu terserap, dan mencanangkan Jembrana sebagai sentra kabupaten pengekspor kakao di Bali.
Langkah lainnya, kata Bupati Tamba, dengan memperkenalkan olahan cokelat sebagai minuman sajian tamu. Harapannya, masyarakat akan terbiasa minum cokelat seperti halnya minum kopi. "Di Jembrana saya telah mendeklarasikan not morning coffee but morning chocolate. Kita tidak ada lagi coffee morning tapi morning chocolate," ujar Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, dari Pemkab pun akan memporsikan anggaran besar untuk terus meningkatkan produksi kakao berkualitas di Jembrana. Dirinya pun berharap petani subak terus bersemangat menanam kakao. Bahkan, dirinya pun berharap para petani subak untuk menanam kakao di setiap rumah tangga.
"Petani harus bersemangat menyambut daerah destinasi wisata 2025. Kita akan pertahankan pertanian, khususnya kakao untuk memenuhi permintaan pasar di tahun 2026, sehingga benar-benar menjadi Jembrana emas tahun 2026. Selanjutnya kita rancang Desa Mandiri Kakao sehingga tiap rumah tangga mampu menanam kakao," ucap bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Sementara Konsul Kehormatan Prancis untuk Bali, Marc Le Moullec mengatakan, selama ini telah mengamati perkembangan kakao Jembrana. Dengan memiliki kualitas dan aroma yang khas, kakao Jembrana dipercaya sebagai bahan baku Valrhona, yang merupakan produsen cokelat premium di Prancis yang sudah dikenal dunia.
"Kakao yang dikirim ke Valrhona Prancis ini merupakan bibit unggul dari Bali yang dipakai oleh orang Prancis. Mereka telah terbiasa dengan aroma khas coklat dari Bali. Dan produk cokelat Valrhona didstribusikan ke seluruh dunia di Eropa dan Asia Pasifik," ujarnya.
Menurut Marc Le Moullec, kerja sama ekspor biji kakao ini, dapat berjalan dengan baik berkat dukungan berbagai pihak. Baik dari unsur pemerintah dan para petani subak abian di Jembrana. "Tim yang cukup kuat di Bali ini yang membuat biji kakao bisa terkirim ke perusahaan yang menghasilkan cokelat premium. Dengan permintaan cokelat yang juga terus naik setiap tahunnya," terang Marc Le Moullec. *ode
Pengiriman ekspor biji kakao fermentasi ke produsen coklat premium Prancis ini, secara simbolis dilepas oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Sabtu (8/10). Pelepasan ekspor biji kakao fermentasi di Koperasi KSS ini, juga disaksikan Konsultan Kehormatan Prancis untuk Bali, Marc Le Moullec, serta Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Denpasar, Puguh Wiyatno.
Usai acara tersebut, Bupati Tamba mengatakan, selain berusaha meningkatkan produksi kakao Jembrana, pihaknya saat ini juga menggenjot sektor hilir. Di antaranya dengan fokus mencari buyer baru sehingga hasil produksi para petani kakao Jembrana mampu terserap, dan mencanangkan Jembrana sebagai sentra kabupaten pengekspor kakao di Bali.
Langkah lainnya, kata Bupati Tamba, dengan memperkenalkan olahan cokelat sebagai minuman sajian tamu. Harapannya, masyarakat akan terbiasa minum cokelat seperti halnya minum kopi. "Di Jembrana saya telah mendeklarasikan not morning coffee but morning chocolate. Kita tidak ada lagi coffee morning tapi morning chocolate," ujar Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, dari Pemkab pun akan memporsikan anggaran besar untuk terus meningkatkan produksi kakao berkualitas di Jembrana. Dirinya pun berharap petani subak terus bersemangat menanam kakao. Bahkan, dirinya pun berharap para petani subak untuk menanam kakao di setiap rumah tangga.
"Petani harus bersemangat menyambut daerah destinasi wisata 2025. Kita akan pertahankan pertanian, khususnya kakao untuk memenuhi permintaan pasar di tahun 2026, sehingga benar-benar menjadi Jembrana emas tahun 2026. Selanjutnya kita rancang Desa Mandiri Kakao sehingga tiap rumah tangga mampu menanam kakao," ucap bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Sementara Konsul Kehormatan Prancis untuk Bali, Marc Le Moullec mengatakan, selama ini telah mengamati perkembangan kakao Jembrana. Dengan memiliki kualitas dan aroma yang khas, kakao Jembrana dipercaya sebagai bahan baku Valrhona, yang merupakan produsen cokelat premium di Prancis yang sudah dikenal dunia.
"Kakao yang dikirim ke Valrhona Prancis ini merupakan bibit unggul dari Bali yang dipakai oleh orang Prancis. Mereka telah terbiasa dengan aroma khas coklat dari Bali. Dan produk cokelat Valrhona didstribusikan ke seluruh dunia di Eropa dan Asia Pasifik," ujarnya.
Menurut Marc Le Moullec, kerja sama ekspor biji kakao ini, dapat berjalan dengan baik berkat dukungan berbagai pihak. Baik dari unsur pemerintah dan para petani subak abian di Jembrana. "Tim yang cukup kuat di Bali ini yang membuat biji kakao bisa terkirim ke perusahaan yang menghasilkan cokelat premium. Dengan permintaan cokelat yang juga terus naik setiap tahunnya," terang Marc Le Moullec. *ode
1
Komentar