Komisi III Yakin Pendapatan Badung Sesuai Target
MANGUPURA, NusaBali
Komisi III DPRD Badung menggelar rapat kerja (reker) bersama dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)/Pesedahan Agung, BPKAD, dan DPMPTSP, Senin (10/10).
Dalam rapat tersebut Komisi III DPRD Badung mendorong agar pemerintah terus meningkatkan kinerja demi tercapainya pendapatan tahun 2022 dan merancang pendapatan di 2023. Komisi III yakin pendapatan Badung bisa tercapai sesuai target.
Ketua Komisi III I Wayan Sandra, mengatakan raker bersama jajaran eksekutif membahas capaian target pendapatan di Gumi Keris. Terlebih lagi, saat ini kondisi pariwisata Badung yang berangsur pulih yang berdampak pada pendapatan pajak Badung. DPRD pun mengapresiasi upaya keras eksekutif, terutama dinas terkait seperti Bapenda dan DPMPTSP dalam mencapai target pendapatan.
“Kami apresiasi upaya pemerintah, baik Bapenda maupun DPMPTSP dalam mencapai target pendapatan. Bahkan saya lihat malam hari pun mereka masih bekerja mengawasi usaha-usaha yang menjadi sumber pajak,” kata Sandra.
Menurutnya, target pendapatan yang akan dipasang dalam APBD 2023 sebesar Rp 3,1 triliun. Pihaknya meyakini hal ini akan tercapai. Sebab pendapatan Badung tahun 2022 diperkirakan akan melebihi dari target yang ditetapkan. “Sekarang kita bersama-sama memberikan keyakinan pada pendapatan yang kita pasang di 2023 akan bisa tercapai. Pada tahun 2022 ini kami yakin akan melebihi dari target yang dipasang pada anggaran perubahan,” jelas Sandra.
Namun demikian, Sandra mengingatkan agar Bapenda dan DPMPTS melihat kondisi dunia dalam menetapkan target pendapatan di 2023. Pihaknya berharap eksekutif berhati-hati, apalagi prediksi ekonomi dunia tahun 2023 bakal mengalami resesi. “Secara prinsip kami bersama eksekutif sepakat tidak memasang target pendapatan di APBD 2023 terlalu tinggi. Meski kondisi perekonomian cenderung membaik, namun masih ada ganjalan resesi di tahun 2023,” jelas politisi PDIP asal Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara ini.
“Kalau kita mampu melebihi dari target (pendapatan di APBD 2023), nanti kita akan berbicara pada perubahan APBD 2023. Itu kehati-hatian kita. Kalau sekarang kita memasang terlalu tinggi nanti drop lagi, kelabakan kita seperti di tahun 2019,” kata Sandra. *ind
Komentar