Pengambengan Kesulitan Air Bersih
NEGARA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jembrana pada Jumat (8/10) malam, memicu banjir di wilayah Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana.
Selain merendam rumah, banjir juga mencemari sejumlah sumur warga di Dusun Munduk, Pengambengan. Akibatnya sejumlah warga mengalami kesulitan air bersih.
Untuk membantu persoalan tersebut, Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana menerjunkan bantuan air bersih, Senin (10/10). Pendistribusian air bersih dengan mobil tangki Damkar kepada masyarakat sekitar Dusun Munduk ini, juga dibantu pihak kepolisian.
Salah seorang warga Dusun Munduk, Yas'an, 40, mengatakan, air sempat kembali menggenang saat hujan deras pada Jumat malam lalu. Saat hujan deras beberapa hari lalu itu, genangan air yang sempat mencapai setinggi 40 centimeter, juga masuk ke dalam rumah.
Sementara hingga Senin kemarin, air pun tampak masih menggenang di pekarangan warga Dusun Munduk ini. "Ya banjir pas hujan Jumat malam. Sumur-sumur juga terendam. Makanya kemarin, kita terpaksa beli air kemasan untuk masak dan minum," ujar Yas'an.
Menurut Yas'an dan beberapa warga lainnya, setiap terjadi hujan deras, rumah mereka sudah pasti kebanjiran. Terlebih rumah-rumah warga di Dusun Munduk ini, berada di posisi yang rendah dari jalan. "Ya setiap hujan deras pasti kita kebanjiran. Kita harap bisa segera dicarikan solusi. Biar tidak terus kebanjiran," ujarnya.
Sementara Kepala Kewilayahan Dusun Munduk, Bambang Suahono mengatakan, daerahnya selalu menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Total ada sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang menjadi langganan banjir di wilayahnya.
"Untuk solusi penanganan banjir, sekarang masih dibangun gorong-gorong (saluran drainase) dari Pemkab. Tetapi masih dalam proses pengerjaan, belum selesai," ujarnya.
Bambang berharap, dengan adanya pembangunan drainase yang ditarget rampung dibangun tahun 2022 ini, masalah banjir dapat teratasi. Minimal ketika pembagunan drainase rampung, diharapkan tidak sampai terjadi banjir hingga masuk ke dalam rumah warga.
"Minimal kami harapkan air tidak sampai masuk rumah. Apalagi setiap banjir air selalu naik sampai ke dalam sumur," ucap Bambang. *ode
1
Komentar