Minta Maaf kepada Para Korban Kanjuruhan, Kapolresta Malang dan Anggotanya Sujud Massal
MALANG, NusaBali
Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto bersama anggota lainnya tiba-tiba bersimpuh dan bersujud massal untuk meminta maaf kepada para korban tragedi Kanjuruhan.
Sujud massal dilakukan saat kegiatan apel pagi di halaman Mapolresta Malang Kota pada Senin (10/10) pagi. Sebelumnya, Buher, sapaan akrabnya, didampingi oleh jajaran Pejabat Utama (PJU) dan Kapolsekta Jajaran Polresta Malang Kota, melaksanakan doa bersama terlebih dahulu.
Buher mengatakan, aksi bersimpuh dan bersujud dilakukan untuk memohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sujud massal juga menggambarkan permohonan maaf yang terdalam kepada korban dan keluarganya, serta seluruh Aremania dan Aremanita atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
"Kita berdoa agar saudara-saudari kita, Aremania dan Aremanita korban tragedi Kanjuruhan bisa diterima di sisinya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kita bersama-sama memohon ampun kepada Allah SWT agar peristiwa itu tidak terjadi lagi," kata Buher seperti dilansir Kompas.com.
Selain itu, Polresta Malang Kota juga memberikan semangat dan bantuan kepada korban tragedi di Stadion Kanjuruhan. Salah satunya korban yang ada di Jalan Bareng Raya 2G, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yakni seorang bocah bernama Alfiansyah (11).
Alfiansyah harus menjadi yatim dan piatu karena kedua orangtuanya meninggal dalam tragedi Kanjuruhan. Saat Buher menyambangi langsung di kediaman Alfian, ia memastikan bahwa bocah tersebut diangkat sebagai anak asuh Polresta Malang Kota.
Mulai dari biaya sekolah hingga menata kondisi fisik dan kesehatannya akan ditanggung untuk mencapai cita-citanya. "Kita berempati dan sebagai keluarga besar Arema Police, dengan kedekatan historis yang cukup panjang dan erat. Merasa belasungkawa atas peristiwa tersebut," kata Buher.
Dia juga berharap agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Malang bisa kembali kondusif. "Kami juga berharap agar situasi kembali kondusif dan persoalan tragedi Kanjuruhan segera terselesaikan," pungkasnya. *
Buher mengatakan, aksi bersimpuh dan bersujud dilakukan untuk memohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sujud massal juga menggambarkan permohonan maaf yang terdalam kepada korban dan keluarganya, serta seluruh Aremania dan Aremanita atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
"Kita berdoa agar saudara-saudari kita, Aremania dan Aremanita korban tragedi Kanjuruhan bisa diterima di sisinya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kita bersama-sama memohon ampun kepada Allah SWT agar peristiwa itu tidak terjadi lagi," kata Buher seperti dilansir Kompas.com.
Selain itu, Polresta Malang Kota juga memberikan semangat dan bantuan kepada korban tragedi di Stadion Kanjuruhan. Salah satunya korban yang ada di Jalan Bareng Raya 2G, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yakni seorang bocah bernama Alfiansyah (11).
Alfiansyah harus menjadi yatim dan piatu karena kedua orangtuanya meninggal dalam tragedi Kanjuruhan. Saat Buher menyambangi langsung di kediaman Alfian, ia memastikan bahwa bocah tersebut diangkat sebagai anak asuh Polresta Malang Kota.
Mulai dari biaya sekolah hingga menata kondisi fisik dan kesehatannya akan ditanggung untuk mencapai cita-citanya. "Kita berempati dan sebagai keluarga besar Arema Police, dengan kedekatan historis yang cukup panjang dan erat. Merasa belasungkawa atas peristiwa tersebut," kata Buher.
Dia juga berharap agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Malang bisa kembali kondusif. "Kami juga berharap agar situasi kembali kondusif dan persoalan tragedi Kanjuruhan segera terselesaikan," pungkasnya. *
Komentar