Senderan Jebol di Jalur Pupuan-Singaraja
Senderan Jalan Provinsi jalur Pupuan-Singaraja tepatnya di Banjar Semoja, Desa/Kecamatan Pupuan, Tabanan baru tiga hari selesai digarap, namun sudah jebol.
TABANAN, NusaBali
Bahkan jebolnya ini membahayakan tiga KK warga Banjar Semoja rumahnya berlokasi di bawah senderan.
Senderan jebol sepanjang 15 meter dikarenakan hujan deras mengguyur Kecamatan Pupuan belakangan ini. Bahkan selain diakibatkan hujan, senderan tersebut dikatakan belum terurug tanah pada bagian atasnya, yang menyebabkan masih ada celah air meresap ke senderan. Sehingga dasar itu yang menyebabkan senderan jebol.
Hal ini dibenarkan Kelian Dinas Banjar Semoja, Desa/Kecamatan Pupuan, Ida Bagus Gede Wanagiri,53. Ia menjelaskan senderan jebol pada, Selasa (25/4) sekitar pukul 15.00 Wita.
Padahal baru selesai dikerjakan pada, Minggu (23/4). "Belum ada seminggu dikerjakan, sudah jebol," ungkapnya, Sabtu (29/4). Bahkan jebolnya ini dikatakan membahayakan tiga warganya yang mempunyai rumah di bawah senderan tersebut. Masing-masing warganya itu, atas nama I Nyoman Darmayasa, I Made Arka dan I Wayan Sarna. Memang ada pembatas rumah dari tiga warganya itu dengan saluran irigasi permanen subak Bantiran
Namun tetap berbahaya jika senderan dengan panjang total 30 meter itu jebol, pastinya akan mengenai rumah mereka, terutama yang paling riskan adalah keluarga Nyoman Darmayasa yang rumahnya tepat di bawah senderan jebol. "Ini sangat berbahaya jika lama penangananya, sebab Kecamatan Pupuan belakangan ini sering hujan deras," tambah Wanagiri.
Atas hal itu Perbekel Desa Pupuan, I Gede Suasana telah mendapatkan laporan senderan jebol tersebut. Hanya saja masih belum mengecek ke lapangan kondisi riilnya. "Nanti saya akan cek dulu ke lapangan, jika sudah melihat akan dikoordinasikan dengan pihak terkait," tegas Suasana. * d
Bahkan jebolnya ini membahayakan tiga KK warga Banjar Semoja rumahnya berlokasi di bawah senderan.
Senderan jebol sepanjang 15 meter dikarenakan hujan deras mengguyur Kecamatan Pupuan belakangan ini. Bahkan selain diakibatkan hujan, senderan tersebut dikatakan belum terurug tanah pada bagian atasnya, yang menyebabkan masih ada celah air meresap ke senderan. Sehingga dasar itu yang menyebabkan senderan jebol.
Hal ini dibenarkan Kelian Dinas Banjar Semoja, Desa/Kecamatan Pupuan, Ida Bagus Gede Wanagiri,53. Ia menjelaskan senderan jebol pada, Selasa (25/4) sekitar pukul 15.00 Wita.
Padahal baru selesai dikerjakan pada, Minggu (23/4). "Belum ada seminggu dikerjakan, sudah jebol," ungkapnya, Sabtu (29/4). Bahkan jebolnya ini dikatakan membahayakan tiga warganya yang mempunyai rumah di bawah senderan tersebut. Masing-masing warganya itu, atas nama I Nyoman Darmayasa, I Made Arka dan I Wayan Sarna. Memang ada pembatas rumah dari tiga warganya itu dengan saluran irigasi permanen subak Bantiran
Namun tetap berbahaya jika senderan dengan panjang total 30 meter itu jebol, pastinya akan mengenai rumah mereka, terutama yang paling riskan adalah keluarga Nyoman Darmayasa yang rumahnya tepat di bawah senderan jebol. "Ini sangat berbahaya jika lama penangananya, sebab Kecamatan Pupuan belakangan ini sering hujan deras," tambah Wanagiri.
Atas hal itu Perbekel Desa Pupuan, I Gede Suasana telah mendapatkan laporan senderan jebol tersebut. Hanya saja masih belum mengecek ke lapangan kondisi riilnya. "Nanti saya akan cek dulu ke lapangan, jika sudah melihat akan dikoordinasikan dengan pihak terkait," tegas Suasana. * d
Komentar