Antisipasi Sedimen di Tukad Mati, Dinas PUPR Turunkan Alat Berat
MANGUPURA, NusaBali
Guna mengantisipasi terulangnya banjir yang melanda wilayah Seminyak dan Legian, Kecamatan Kuta, Dinas PUPR Kabupaten Badung mengerahkan alat berat untuk melakukan pengerukan aliran Tukad Mati.
Selain mengikis sedimentasi, pengerahan alat berat tersebut untuk mengeluarkan sejumlah sampah yang terbawa arus hingga menumpuk di aliran sungai tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung Ida Bagus Surya Suamba, menyatakan telah melakukan upaya pembersihan sedimentasi Tukad Mati per Selasa (11/10). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi luapan air yang dapat memicu banjir susulan di wilayah Legian dan Seminyak. Pengerukan sungai dilakukan dengan menerjunkan beberapa alat berat yang sesuai dengan karakteristik wilayah.
“Alat berat yang digunakan ada dua excavator amphibi, satu excavator spider, dan satu tongkang penampung sedimentasi,” kata Surya Suamba, Selasa kemarin.
Menurut Surya Suamba, panjang area sungai yang akan dibersihkan yaitu dari alur Tukad Mati Legian, sampai ke muara Tukad Mati Patasari. Diperkirakan pembersihan sedimentasi dan sampah di Tukad Mati akan berlangsung selama 2 bulan, yaitu sampai Desember 2022. Untuk pengerjaannya akan dilakukan langsung oleh tim pemeliharaan Dinas PUPR. “Proses pembersihan sudah dilakukan dan ini terus dilakukan hingga dua bulan ke depan,” ucap Surya Suamba.
Surya Suamba menyatakan, penanganan pendangkalan alur Tukad Mati dari endapan sedimentasi itu tidak hanya mengantisipasi banjir saat musim hujan. Namun, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir rob, akibat tidak bisa mengalirnya air hujan karena pasang air laut yang cukup tinggi. Untuk penanganan di hulu, pihaknya menyiapkan tambahan mesin pompa penyedot air. Pihaknya bersama dengan tokoh masyarakat juga mengupayakan agar kondisi saluran got dapat maksimal menyalurkan air. “Ini juga untuk antisipasi banjir rob ke depannya. Sehingga air yang dari hulu ke hilir ini jalannya bagus,” tutur Surya Suamba.
Dikatakannya, sesuai temuan di lokasi saat banjir melanda Legian dan Seminyak, Sabtu (8/10/2022), memang ada temuan sampah yang menyangkut di aliran Tukad Mati. Namun diketahuinya, masyarakat Badung, khususnya di Legian sudah paham sekali tentang persoalan tersebut. Bahkan di Legian, para tokoh masyarakat semua bergerak mengantisipasi potensi kejadian itu dengan melakukan aksi bersih-bersih di bantaran Tukad Mati.
“Kepedulian terhadap sungai tidak hanya cukup dilakukan masyarakat di hilir, melainkan juga dari hulu. Sebab loloan merupakan tempat akhir dari semua saluran yang ada di hulu. Untuk itu, perlu kesadaran masyarakat secara umum, untuk jangan sampai membuang sampah ke sungai,” tandas Surya Suamba. *dar
1
Komentar