UMKM Dapat Pelatihan soal Ekspor
Genjot Pemasaran
DENPASAR,NusaBali
Kalangan pelaku UMKM di Bali mendapat tambahan semangat untuk berkarya dan berinovasi.
Hal tersebut menyusul dukungan sosialisasi dan pelatihan pemahaman, tentang pengurusan tata laksana ekspor, fasilitas kepabeanan untuk produk impor dengan tujuan ekspor atau biasa disebut KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor).
Tujuannya agar pelaku UMKM, termotivasi meningkatkan pemasarannya. Tidak saja di pasar domestik, namun juga pasar mampu menjangkau pasar luar negeri atau ekspor.
Pelatihan dilaksanakan secara zoom meeting, Selasa (20/9).Sebanyak 5 UMKM yang mendapat pelatihan, yakni Hermin Sri Rejeki pemilik UD Arya Paramita, Luh Gd Jeni Meiyana pemilik Meiga Collection,Made Andika owner Pagi Motley Studio, Anak Agung Indra Dwipayani pemilik usaha Tenun Agung Bali dan Enan Dwi Saputra pemilik CV Devano Arjuna Utamajaya.
Pemahaman dan pelatihan meliputi tata laksana ekspor, fasilitas kepabeanan dan lainnya. Materinya antara lain pemenuhan kualitas ekspor atau komoditi kemasan, pemenuhan kapasitas produksi, pemasaran, ketentuan perizinan dinegara asal dan pemenuhan ketentuan di negara tujuan. “Bagaimana mengurus dokumen ekspor itu kita difasilitasi diajari teknisnya ,” ucap Luh Gd Jeni Meiyana, dari pelaku UMKM yang mendapat pelatihan tersebut, Minggu (9/10).
Dikatakan pelatihan tersebut tentunya bermanfaat. Selain punya pemahaman bagaimana mengawali jadi eksportir. Apalagi ada support, agar mengambil peluang ekspor, sekalipun volume atau nilai belum banyak.
“Jadi tambah semangat,” ucap pelaku UMKM yang juga binaan Bank Indonesia (BI) ini. Luh Gd Meiyana, merupakan perajin pembuat produk aksesoris, sepatu, tas, dompet dan karya kreatif lainnya berbahan kulit dan campuran (mix).
Terpisah Kasi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dari Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT, Iwan Sutrisna, pelatihan ekspor maupun impor tersebut sudah merupakan tugas dari Bea dan Cukai.
“Selain itu memang ada tugas khusus dari Ibu Menteri Keuangan untuk mensupport UMKM-UMKM di wilayah masing- masing. Karena kita di Denpasar kita support di sekitar Denpasar,” jelasnya.
Disampaikan fasilitas meliputi bagaimana teknis mengurus dokumen ekspor. Contohnya bagaimana mengurus PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang). Terus fasilitas kepabeanan, dimana untuk impor dengan tujuan ekspor, bisa menggunakan fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor). *K17
Tujuannya agar pelaku UMKM, termotivasi meningkatkan pemasarannya. Tidak saja di pasar domestik, namun juga pasar mampu menjangkau pasar luar negeri atau ekspor.
Pelatihan dilaksanakan secara zoom meeting, Selasa (20/9).Sebanyak 5 UMKM yang mendapat pelatihan, yakni Hermin Sri Rejeki pemilik UD Arya Paramita, Luh Gd Jeni Meiyana pemilik Meiga Collection,Made Andika owner Pagi Motley Studio, Anak Agung Indra Dwipayani pemilik usaha Tenun Agung Bali dan Enan Dwi Saputra pemilik CV Devano Arjuna Utamajaya.
Pemahaman dan pelatihan meliputi tata laksana ekspor, fasilitas kepabeanan dan lainnya. Materinya antara lain pemenuhan kualitas ekspor atau komoditi kemasan, pemenuhan kapasitas produksi, pemasaran, ketentuan perizinan dinegara asal dan pemenuhan ketentuan di negara tujuan. “Bagaimana mengurus dokumen ekspor itu kita difasilitasi diajari teknisnya ,” ucap Luh Gd Jeni Meiyana, dari pelaku UMKM yang mendapat pelatihan tersebut, Minggu (9/10).
Dikatakan pelatihan tersebut tentunya bermanfaat. Selain punya pemahaman bagaimana mengawali jadi eksportir. Apalagi ada support, agar mengambil peluang ekspor, sekalipun volume atau nilai belum banyak.
“Jadi tambah semangat,” ucap pelaku UMKM yang juga binaan Bank Indonesia (BI) ini. Luh Gd Meiyana, merupakan perajin pembuat produk aksesoris, sepatu, tas, dompet dan karya kreatif lainnya berbahan kulit dan campuran (mix).
Terpisah Kasi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dari Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT, Iwan Sutrisna, pelatihan ekspor maupun impor tersebut sudah merupakan tugas dari Bea dan Cukai.
“Selain itu memang ada tugas khusus dari Ibu Menteri Keuangan untuk mensupport UMKM-UMKM di wilayah masing- masing. Karena kita di Denpasar kita support di sekitar Denpasar,” jelasnya.
Disampaikan fasilitas meliputi bagaimana teknis mengurus dokumen ekspor. Contohnya bagaimana mengurus PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang). Terus fasilitas kepabeanan, dimana untuk impor dengan tujuan ekspor, bisa menggunakan fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor). *K17
1
Komentar