Hadiri Peringatan Peristiwa Bom Bali di Nusa Dua, Sekda Alit Wiradana Lepas Tukik
DENPASAR, NusaBali
Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menghadiri peringatan peristiwa Bom Bali yang dilaksanakan di Pantai Merusaka, kawasan ITDC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (12/10).
Acara ini ditandai dengan pelepasan 60 ekor tukik, 6 ekor penyu, dan 100 ekor burung Merpati, serta dilanjutkan dengan pameran foto peristiwa Bom Bali di Ballroom Hotel Merusaka.
Kadensus 88 Anti Teror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom yang hadir dalam kesempatan tersebut, dalam sambutannya mengatakan peringatan peristiwa Bom Bali ini bisa dimaknai dalam tiga hal, yakni tentang kehidupan, yang artinya dengan menghargai setiap kehidupan orang lain. Kebebasan yakni setiap manusia berhak memiliki kebebasan, serta keseimbangan hak dan kewajiban setiap manusia itu sendiri.
“Kehadiran kita di sini merupakan suatu wujud nyata bahwa kita mempunyai semangat dalam upaya mewujudkan perdamaian, Indonesia yang damai dan tanpa kekerasan. Dan untuk menciptakan semua itu kami mengimbau kepada seluruh instansi maupun masyarakat untuk tetap saling toleransi dan menjaga satu sama lain. Karena tanpa kerja sama kita semua, perdamaian tidak dapat terwujud,” kata Irjen Marthinus Hukom.
“Saya mewakili Pemerintah Kota Denpasar turut berduka atas terjadinya peristiwa Bom Bali. Kami sangat berharap peristiwa tersebut tidak akan terulang kembali. Serta mendukung penuh upaya kepolisian khususnya Densus 88 untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di Indonesia pada umumnya, dan di Kota Denpasar pada khususnya,” kata Sekda Alit Wiradana dalam rilis yang diterima NusaBali.
Seusai pelepasan tukik, penyu, dan burung Merpati, Sekda Alit Wiradana bersama rombongan menyaksikan pameran foto terkait peristiwa Bom Bali yang digelar di Ballroom Hotel Merusaka Nusa Dua. *bin
Kadensus 88 Anti Teror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom yang hadir dalam kesempatan tersebut, dalam sambutannya mengatakan peringatan peristiwa Bom Bali ini bisa dimaknai dalam tiga hal, yakni tentang kehidupan, yang artinya dengan menghargai setiap kehidupan orang lain. Kebebasan yakni setiap manusia berhak memiliki kebebasan, serta keseimbangan hak dan kewajiban setiap manusia itu sendiri.
“Kehadiran kita di sini merupakan suatu wujud nyata bahwa kita mempunyai semangat dalam upaya mewujudkan perdamaian, Indonesia yang damai dan tanpa kekerasan. Dan untuk menciptakan semua itu kami mengimbau kepada seluruh instansi maupun masyarakat untuk tetap saling toleransi dan menjaga satu sama lain. Karena tanpa kerja sama kita semua, perdamaian tidak dapat terwujud,” kata Irjen Marthinus Hukom.
“Saya mewakili Pemerintah Kota Denpasar turut berduka atas terjadinya peristiwa Bom Bali. Kami sangat berharap peristiwa tersebut tidak akan terulang kembali. Serta mendukung penuh upaya kepolisian khususnya Densus 88 untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di Indonesia pada umumnya, dan di Kota Denpasar pada khususnya,” kata Sekda Alit Wiradana dalam rilis yang diterima NusaBali.
Seusai pelepasan tukik, penyu, dan burung Merpati, Sekda Alit Wiradana bersama rombongan menyaksikan pameran foto terkait peristiwa Bom Bali yang digelar di Ballroom Hotel Merusaka Nusa Dua. *bin
1
Komentar