Di Bangli, 2 SMP Tak Gelar UN
SMP TP 45 Kintamani dan SMP Satu Atap 6 Kintamani di Subaya tidak menyelenggarakan ujian nasional yang dimulai hari ini.
BANGLI, NusaBali
Sebanyak 28 SMP di Kabupaten Bangli melaksanakan ujian nasional (UN) yang dimulai Selasa (2/5) sampai dengan Senin (8/5). Dari 28 SMP tersebut, 2 SMP melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan 26 SMP menggelarkan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNBKP). Di Bangli ada 30 SMP, namun 2 SMP tidak mengikuti UN, yakni SMP TP 45 Kintamani dan SMP Satu Atap 6 Kintamani di Subaya.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Bidikdas) Disdikpora Kabupaten Bangli I Made Danta Haryana, menjelaskan, sebanyak 3.636 murid yang tercatat sebagai peserta UN tahun 2017. Dari 3.636 murid tersebut, 1.871 laki-laki dan 1.765 perempuan. “Mudah-mudahan semua berjalan lancar,” ucap Danta Haryana, Senin (1/5).
Danta Haryana menjelaskan, panitia UN siap melayani jika seandainya ada peserta yang terpaksa mengikuti UN dari rumah sakit, karena sedang menjalani rawat inap. “Sepanjang bisa mengikuti UN tetap akan dilayani,” tuturnya. Tentunya, hal itu berlaku bagi peserta UNBKP, karena naskah UN maupun lembaran jawaban komputer (LJK) memungkinkan diantar atau dibawakan langsung ke rumah sakit. Hal yang sulit secara teknis bagi peserta yang ikut UNBK. “Karena mereka (peserta ujian) kan harus mengerjakan langsung di komputer,” kata Danta Haryana.
Meski demikian, baik untuk peserta UNBK maupun UNBKP masih ada jadwal susulan, jika memang sama sekali tidak bisa mengikuti. Jadwal UN susulan pada 22–23 Mei. “Kami berharap tidak ada yang sampai ikuti ujian susulan.“
Sementara naskah UN disimpan dan diamankan di masing-masing polsek di Bangli. Pendistribusian dilakukan setiap hari ke masing-masing sekolah. Pelaksanaan UN tingkat SMP di Bangli melibatkan 364 pengawas. Model pengawasan dengan sistem silang.
Sedang SMP yang tidak menggelar UN, yakni SMP TP 45 Kintamani dan SMP Satu Atap 6 Kintamani di Subaya, karena kedua sekolah tersebut tidak ada siswa kelas III (kelas IX). * k17
Sebanyak 28 SMP di Kabupaten Bangli melaksanakan ujian nasional (UN) yang dimulai Selasa (2/5) sampai dengan Senin (8/5). Dari 28 SMP tersebut, 2 SMP melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan 26 SMP menggelarkan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNBKP). Di Bangli ada 30 SMP, namun 2 SMP tidak mengikuti UN, yakni SMP TP 45 Kintamani dan SMP Satu Atap 6 Kintamani di Subaya.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Bidikdas) Disdikpora Kabupaten Bangli I Made Danta Haryana, menjelaskan, sebanyak 3.636 murid yang tercatat sebagai peserta UN tahun 2017. Dari 3.636 murid tersebut, 1.871 laki-laki dan 1.765 perempuan. “Mudah-mudahan semua berjalan lancar,” ucap Danta Haryana, Senin (1/5).
Danta Haryana menjelaskan, panitia UN siap melayani jika seandainya ada peserta yang terpaksa mengikuti UN dari rumah sakit, karena sedang menjalani rawat inap. “Sepanjang bisa mengikuti UN tetap akan dilayani,” tuturnya. Tentunya, hal itu berlaku bagi peserta UNBKP, karena naskah UN maupun lembaran jawaban komputer (LJK) memungkinkan diantar atau dibawakan langsung ke rumah sakit. Hal yang sulit secara teknis bagi peserta yang ikut UNBK. “Karena mereka (peserta ujian) kan harus mengerjakan langsung di komputer,” kata Danta Haryana.
Meski demikian, baik untuk peserta UNBK maupun UNBKP masih ada jadwal susulan, jika memang sama sekali tidak bisa mengikuti. Jadwal UN susulan pada 22–23 Mei. “Kami berharap tidak ada yang sampai ikuti ujian susulan.“
Sementara naskah UN disimpan dan diamankan di masing-masing polsek di Bangli. Pendistribusian dilakukan setiap hari ke masing-masing sekolah. Pelaksanaan UN tingkat SMP di Bangli melibatkan 364 pengawas. Model pengawasan dengan sistem silang.
Sedang SMP yang tidak menggelar UN, yakni SMP TP 45 Kintamani dan SMP Satu Atap 6 Kintamani di Subaya, karena kedua sekolah tersebut tidak ada siswa kelas III (kelas IX). * k17
1
Komentar