Rumahnya Diterjang Longsor, Pekak Nyaris Tewas Tertimbun
Bencana longsor terjadi pada tebing di bahu jalan jurusan Banyuatis-Bedugul, tepatnya di Banjar Taman, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, Senin (1/5) sore.
SINGARAJA, NusaBali
Longsor menimpa rumah milik keluarga I Ketut Sedarya, 70, yang berada di bawah tbing jalan. Bahkan, sang pemilik rumah, Ketut Sedarya, nyaris tewas tertimbun longsor.
Dalam bencana longsor yang terjadi Senin sore pukul 17.00 Wita tersebut, material longsoran merusak salah satu kamar di rumah korban Ketut Sedarya. Saat itu, Ketut Sedarya kebetulan berada di dalam kamarnya. Beruntung, pekak (kakek) berusia 70 tahun ini berhasil diselamatkan dalam kondisi terluka di pergelangan kaki kirinya. Pekak Sedarya kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Menurut keterangan anak korban Pekak Sedarya, I Ketut Adi Sudarmawan, tebing bahu jalan di atas rumahnya longsor setinggi 10 meter dengan lebar 6 meter. Sebelum longsor, tebing tersebut sempat direncanakan Dinas PU Provinsi Bali untuk disender. Namun, karena hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut selama 2 jam, tebing bahu jalan keburu langsung menimpa rumahnya. Bencana longsor di-awali dengan bocornya pipa air.
“Saya tadi (kemarin sore) sempat naik ke atas untuk memperbaiki pipa. Saat itu, saya lihat tanahnya sudah retak. Saya pun langsung loncat. Eh, beberapa detik kemudian, tebing langsung longsor menimpa rumah kami,” cerita Ketut Adi Sudarmawan saat dikonfirmasi NusaBali.
Adi Sudarmawan mengisahkan, material longsoran berupa tanah dan bebatuan menjebol kamar ayahnya, Pekak Sedarya. Naas, Pekak Sedarya yang sore itu sedang berada di dalam kamar untuk memindahkan baju, terluka akibat dihantam longsor. Beruntung, nyawanya selamat dari maut.
Padahal, kata Adi Sudarmawan, beberapa saat sebelum kejadian, Pekak Sedarya sempat diingatkan untuk segera keluar dari kamar, karena hujan derat disertai tanda-tanda akan longsor. “Namun, ayah saya bersikeras untuk memindahkan bajunya di kamar, takut basah jika terkena longsor,” katanya.
Menurut Adi Sudarmawan, Pekak Sedarya terluka di bagian kaki kiri akibat tertimpa tembok kamar yang roboh diterjang longsor. Pekak Sedarya pun sempat terhimpit. Beruntung, anak-anak dan cucunya langsung menyelamatkan Pekak Sedarya. Pekak berusia 70 tahun ini kemudian dilarikan RS Parama Sidhi Singaraja. Hingga tadi malam, korban lonmgsor ini masih dirawat di RS Parama Sidhi Singaraja, Na-mun, belum diketahui perkembangan kondisinya, karena penjagaan di RS tersebut cukup ketat.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur, petaka longsor bahu jalan di jalur Desa Banyuatis (Kecamatan Banjar, Buleleng)-Bedugul (Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan) tersebut terjadi setelah curah hujan tinggi. Pihaknya segera akan mengevakuasi rumah keluarga Pekak Sedarya yang diterjang longsor.
“Buat sementara, penghuni rumah kita minta untuk mengosongkan rumahnya, demi keamanan,” jelas Made Sabur saat dikoinfirmasi NusaBali secara terpisah di Singaraja, tadi malam.
Menurut Made Sabur, saat ini curah hujan tinggi masih berlangsung di daerah pegunungan. Karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah curah hujan tinggi diminta waspada untuk menghindari longsor, jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam.
“Saat ini hujan memang masih turun deras di pegunungan. Masyarakat kami harapkan tetap waspada dan tanggap bencana, kalau yang tinggal di daerah potensi longsor. Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, mereka harus segera mencari tempat yang aman,” imbau Made Sabur. * k23
Dalam bencana longsor yang terjadi Senin sore pukul 17.00 Wita tersebut, material longsoran merusak salah satu kamar di rumah korban Ketut Sedarya. Saat itu, Ketut Sedarya kebetulan berada di dalam kamarnya. Beruntung, pekak (kakek) berusia 70 tahun ini berhasil diselamatkan dalam kondisi terluka di pergelangan kaki kirinya. Pekak Sedarya kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Menurut keterangan anak korban Pekak Sedarya, I Ketut Adi Sudarmawan, tebing bahu jalan di atas rumahnya longsor setinggi 10 meter dengan lebar 6 meter. Sebelum longsor, tebing tersebut sempat direncanakan Dinas PU Provinsi Bali untuk disender. Namun, karena hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut selama 2 jam, tebing bahu jalan keburu langsung menimpa rumahnya. Bencana longsor di-awali dengan bocornya pipa air.
“Saya tadi (kemarin sore) sempat naik ke atas untuk memperbaiki pipa. Saat itu, saya lihat tanahnya sudah retak. Saya pun langsung loncat. Eh, beberapa detik kemudian, tebing langsung longsor menimpa rumah kami,” cerita Ketut Adi Sudarmawan saat dikonfirmasi NusaBali.
Adi Sudarmawan mengisahkan, material longsoran berupa tanah dan bebatuan menjebol kamar ayahnya, Pekak Sedarya. Naas, Pekak Sedarya yang sore itu sedang berada di dalam kamar untuk memindahkan baju, terluka akibat dihantam longsor. Beruntung, nyawanya selamat dari maut.
Padahal, kata Adi Sudarmawan, beberapa saat sebelum kejadian, Pekak Sedarya sempat diingatkan untuk segera keluar dari kamar, karena hujan derat disertai tanda-tanda akan longsor. “Namun, ayah saya bersikeras untuk memindahkan bajunya di kamar, takut basah jika terkena longsor,” katanya.
Menurut Adi Sudarmawan, Pekak Sedarya terluka di bagian kaki kiri akibat tertimpa tembok kamar yang roboh diterjang longsor. Pekak Sedarya pun sempat terhimpit. Beruntung, anak-anak dan cucunya langsung menyelamatkan Pekak Sedarya. Pekak berusia 70 tahun ini kemudian dilarikan RS Parama Sidhi Singaraja. Hingga tadi malam, korban lonmgsor ini masih dirawat di RS Parama Sidhi Singaraja, Na-mun, belum diketahui perkembangan kondisinya, karena penjagaan di RS tersebut cukup ketat.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur, petaka longsor bahu jalan di jalur Desa Banyuatis (Kecamatan Banjar, Buleleng)-Bedugul (Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan) tersebut terjadi setelah curah hujan tinggi. Pihaknya segera akan mengevakuasi rumah keluarga Pekak Sedarya yang diterjang longsor.
“Buat sementara, penghuni rumah kita minta untuk mengosongkan rumahnya, demi keamanan,” jelas Made Sabur saat dikoinfirmasi NusaBali secara terpisah di Singaraja, tadi malam.
Menurut Made Sabur, saat ini curah hujan tinggi masih berlangsung di daerah pegunungan. Karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah curah hujan tinggi diminta waspada untuk menghindari longsor, jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam.
“Saat ini hujan memang masih turun deras di pegunungan. Masyarakat kami harapkan tetap waspada dan tanggap bencana, kalau yang tinggal di daerah potensi longsor. Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, mereka harus segera mencari tempat yang aman,” imbau Made Sabur. * k23
1
Komentar