Hujan Deras Jembatan Utama Marga-Apuan Putus
TABANAN, NusaBali
Dampak hujan deras belakangan ini membuat jembatan Marga-Apuan di Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan putus pada Senin (17/10) pagi.
Jembatan putus sepanjang 15 meter ini karena gorong-gorong tersumbat sampah bambu dan kayu. Akibatnya jembatan ini pun tak bisa dilalui sejak pukul 08.15 Wita.
Putusnya jembatan ini membuat arus lalu lintas harus putar balik. Sebab akses jembatan ini jalan utama bisa disebut sampai ke Baturiti. Untuk kendaraan dari Marga yang akan melintas ke Kecamatan Baturiti bisa melalui Banjar Bunutin, Desa Payangan. Sedangkan dari wilayah Tua akan ke kota Tabanan bisa melintasi jalan Desa Perean Kauh.
Perbekel Desa Tua, I Wayan Budi Arta Putra ditemui di lokasi kejadian menjelaskan, jembatan putus ini adalah penghubung atau yang di lintas Tukad Yeh Kajang. Panjang jembatan yang putus sekitar 15 meter dari ukuran asli sepanjang 25 meter dan memiliki lebar 4 meter. "Hujan tidak berhenti dari Minggu malam sehingga debit air tunggu meluap dari pukul 07.00 Wita, kemudian jembatan jebol pukul 08.15 Wita," jelasnya.
Putusnya jembatan diperparah sumbatan kayu dan bambu. Padahal selama ini TNI/Polri bersama warga secara rutin melakukan pembersihan sampah potongan bambu dan ranting yang kerap memenuhi terowongan jembatan.
Sayangnya penebangan bambu liar rupanya masih kerap terjadi di daerah atas seperti Apuan dan Desa Baru. Bekas bekas potongan inilah yang kemungkinan dilempar ke sungai. “Dari Pemda sudah ngecek termasuk Wakil Bupati, Kapolsek. Masih diukur pembiayaan akan dibuatkan RAB. Tim teknis PU sudah turun ke lapangan melakukan pengecekan,” beber Putra.
Bencana alam ini pun akan dijadikan evaluasi desa dinas dan desa adat mengenai perlunya awig-awig. “Terutama yang wilayah bagian bawah kena imbasnya. Yang rugi toh semuanya, tidak sendiri. Seperti sekarang ini akses jalur umum apalagi ini jalan satu satunya tak bisa dilintasi, dan hanya ada jalan alternatif itu pun melewati jalur sawah,”jelasnya.
Di sisi lain, bencana banjir bandang juga menerjang objek wisata Kayu Putih. Bendesa Adat Bayan, I Wayan Negeriawan mengatakan, ada sekitar 2-3 rumah dekat dengan lokasi objek wisata yang terdampak banjir bandang. "Banjir disebabkan telabah Subak Guying meliar membuat tembok panyengker objek Kayu Putih jebol padahal sebelumnya sudah dilakukan penataan," terang Negeriawan. *des
1
Komentar