Siswa SD Lakukan Simulasi Kesiapsiagaan Tsunami
DENPASAR, NusaBali
Pengurangan risiko bencana terus dilakukan Pemerintah Provinsi Bali apalagi menjelang perhelatan akbar KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada bulan November mendatang.
Upaya pengurangan risiko bencana antara lain dilaksanakan dengan simulasi kesiapsiagaan siswa SD Negeri 2 Tanjung Benoa, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, dalam menghadapi ancaman tsunami, pada Minggu (16/10).
Kegiatan Simulasi disaksikan langsung oleh tim UNDP (United Nation Development Programme) dan Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali I Made Rentin yang mewakili Gubernur Bali Wayan Koster.
Gubernur Koster dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kalaksa BPBD Made Rentin menginformasikan bahwa Kelurahan Tanjung Benoa adalah salah satu wilayah di Pulau Bali yang memiliki kelas bahaya tinggi terhadap potensi bahaya tsunami. “Itu mengacu Katalog Desa/Kelurahan Rawan Tsunami yang disusun oleh BNPB, dari 716 Desa/Kelurahan yang ada di Bali terdapat 153 Desa/Kelurahan yang rawan tsunami dengan kelas bahaya sedang dan tinggi,” ujarnya.
Menyikapi hal itu, berbagai upaya telah dilakukan dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat menghadapi ancaman tsunami di kelurahan Tanjung Benoa. Atas semua usaha yang sudah dilakukan, pada tanggal 16 Mei 2022, Kelurahan Tanjung Benoa berhasil mendapatkan pengakuan internasional Tsunami Ready Community dari UNESCO-IOC. “Penghargaan ini tentu sangat membanggakan, terlebih lagi capaian ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia,” ungkap Gubernur. *cr78
Komentar