40 Titik Bencana Kepung Karangasem
Dari 40 titik bencana itu mengakibatkan tiga warga meninggal. Dari tiga ini, dua korban karena terseret banjir dan satu korban tertimbun longsor.
AMLAPURA, NusaBali
Kabupaten Karangasem, Senin (17/10), dikepung bencana akibat hujan lebat. Sedikitnya, ada 40 titik bencana berupa tanah longsor, pohon tumbang, banjir, dan tanah ambles.
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, memaparkan dari pendataan bencana hingga pukul 18.00 Wita, mencatat 40 titik bencana alam, akibat hujan lebat mengguyur sejak Sabtu sore. Bencana paling tragis di Banjar Santhi, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem. Sebuah rumah hanyut akibat banjir hingga sekeluarga hanyut. Tiga orang dari keluarga itu selamat, namun dua warga kakak beradik meninggal di tukad (sungai) mati, dekat bendungan Banjar Santhi. Mereka yakni I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti,19, sales barang elektronik dan adiknya I Gusti Ngurah Wedana Putra,9, siswa kelas III SDN 1 Selat. Keduanya telah dikubur.
Sedangkan kedua orangtuanya, I Gusti Ngurah Suparta,49, masih menjalani perawatan di Puskesmas Salat, dan istrinya, I Gusti Ayu Kartini,39, serta seorang putrinya I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari,17, siswi kelas XII IPA SLUA Saraswati Selat.
Satu lagi korban tewas atas nama I Nengah Suti, 53, asal Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat. Karena rumahnya tertimbun tebing longsor dan korban saat itu, sedang tidur kejadiannya pukul 04.00 Wita.
Ida Bagus Ketut Arimbawa menambahkan, 40 titik bencana tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Abang 5 titik, Kecamatan Selat 16 titik, Kecamatan Bebandem 14 titik, dan Kecamatan Rendang 5 titik. “Dari 40 titik bencana itu mengakibatkan tiga warga meninggal. Dari tiga ini, dua korban karena terseret banjir dan satu korban tertimbun longsor. Ada juga belasan rumah rusak berat, dan tiga sepeda motor hanyut,” jelasnya.
Kondisi galian C di alur sungai di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem dan sekitarnya juga dilanda banjir. Akibatnya, 5 truk tertimbun, dua sekolah yakni SDN 2 Duda Utara, Kecamatan Selat dan SMAN Bebandem terendam banjir. “Banyak akses jalan terendam lumpur, dan ada jalan ambles di Banjar Kubu Pangi, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem,” tambahnya.
Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa, langsung terjun meninjau lokasi bencana, didampingi Kadis PUPR Weda Asmara, Camat Bebandem I Gusti Ngurah Wiranata. Wabup mengecek jalan yang ambles di Banjar Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. “Saya pantau bencana dari medsos, makanya lebih awal mengetahui sebelum dapat laporan. Kami menginstruksikan kepada Kadis PUPR dan BPBD agar mendata bencana, untuk dilakukan perbaikan,” katanya. *k16
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, memaparkan dari pendataan bencana hingga pukul 18.00 Wita, mencatat 40 titik bencana alam, akibat hujan lebat mengguyur sejak Sabtu sore. Bencana paling tragis di Banjar Santhi, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem. Sebuah rumah hanyut akibat banjir hingga sekeluarga hanyut. Tiga orang dari keluarga itu selamat, namun dua warga kakak beradik meninggal di tukad (sungai) mati, dekat bendungan Banjar Santhi. Mereka yakni I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti,19, sales barang elektronik dan adiknya I Gusti Ngurah Wedana Putra,9, siswa kelas III SDN 1 Selat. Keduanya telah dikubur.
Sedangkan kedua orangtuanya, I Gusti Ngurah Suparta,49, masih menjalani perawatan di Puskesmas Salat, dan istrinya, I Gusti Ayu Kartini,39, serta seorang putrinya I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari,17, siswi kelas XII IPA SLUA Saraswati Selat.
Satu lagi korban tewas atas nama I Nengah Suti, 53, asal Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat. Karena rumahnya tertimbun tebing longsor dan korban saat itu, sedang tidur kejadiannya pukul 04.00 Wita.
Ida Bagus Ketut Arimbawa menambahkan, 40 titik bencana tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Abang 5 titik, Kecamatan Selat 16 titik, Kecamatan Bebandem 14 titik, dan Kecamatan Rendang 5 titik. “Dari 40 titik bencana itu mengakibatkan tiga warga meninggal. Dari tiga ini, dua korban karena terseret banjir dan satu korban tertimbun longsor. Ada juga belasan rumah rusak berat, dan tiga sepeda motor hanyut,” jelasnya.
Kondisi galian C di alur sungai di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem dan sekitarnya juga dilanda banjir. Akibatnya, 5 truk tertimbun, dua sekolah yakni SDN 2 Duda Utara, Kecamatan Selat dan SMAN Bebandem terendam banjir. “Banyak akses jalan terendam lumpur, dan ada jalan ambles di Banjar Kubu Pangi, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem,” tambahnya.
Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa, langsung terjun meninjau lokasi bencana, didampingi Kadis PUPR Weda Asmara, Camat Bebandem I Gusti Ngurah Wiranata. Wabup mengecek jalan yang ambles di Banjar Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. “Saya pantau bencana dari medsos, makanya lebih awal mengetahui sebelum dapat laporan. Kami menginstruksikan kepada Kadis PUPR dan BPBD agar mendata bencana, untuk dilakukan perbaikan,” katanya. *k16
Komentar