nusabali

Insiden Mewarnai UNBK di SMPN 2 Kuta Utara

  • www.nusabali.com-insiden-mewarnai-unbk-di-smpn-2-kuta-utara

Satu unit komputer meletup saat sedang dipakai mengerjakan soal UNBK. Panitia mengganti dengan komputer cadangan, data murid tak terpengaruh.

MANGUPURA, NusaBali

Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di SMPN 2 Kuta Utara diwarnai insiden letupan pada salah satu perangkat komputer yang dipergunakan siswa. Kejadiannya pada saat sesi pertama dimulai, Selasa (2/5). Beruntung insiden ini tidak membuat kerusakan fatal terhadap keseluruhan perangkat komputer yang ada, sehingga pelaksanaan ujian tetap berjalan lancar hingga sesi kedua maupun sesi ketiga.

Di SMPN 2 Kuta Utara, jumlah peserta UNBK sebanyak 544 siswa. Ujian dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama diikuti 182 siswa dengan menggunakan lima ruangan mulai pukul 07.00 hingga 09.00 Wita. Sesi kedua diikuti 181 siswa, berlangsung pukul 10.30 sampai 12.30 Wita, sedangkan sesi ketiga pukul 14.00 sampai 16.00 Wita.

Seorang teknisi bernama I Made Tedy Villyan N, mengatakan, letupan yang terjadi di ruang 3 ini diakibatkan kerusakan pada komponen CPU. Pada awalnya, ujian yang dimulai sekitar pukul 07.30 Wita berjalan tanpa kendala. Namun selang 20 menit sebelum ujian sesi pertama akan berakhir sekitar pukul 09.30 Wita, terjadilah letupan kecil hingga membuat komputer yang dipergunakan salah seorang siswa mati seketika.

“Kejadian itu sekitar 20 menit sebelum waktu berakhir. Saat terjadi kerusakan belum selesai siswa mengerjakan, makanya kami ganti menggunakan komputer cadangan. Sehingga waktu ujian sesi kedua sudah tidak ada kendala sampai ujian sesi ketiga,” katanya.

Tedy mengaku belum mengetahui pasti penyebab kerusakan CPU tersebut. Dia belum mengecek secara detail. “Sekarang masih kami simpan di ruang TU, belum kami cek apanya yang rusak. Sekarang fokus dulu agar kejadian serupa tidak terulang pada perangkat komputer yang lain,” imbuhnya. Untunglah walau terjadi kendala teknis, data siswa secara otomatis tersimpan, sehingga tinggal melanjutkan saat diarahkan menggunakan komputer cadangan. Seperti diketahui, masing-masing ruangan yang dipergunakan untuk UNBK di SMPN 2 Kuta Utara telah disiapkan dua komputer cadangan.

Kepala SMPN 2 Kuta Utara AA Putu Oka Sujana mengakui insiden ini. Namun rusaknya salah satu komputer itu tidak mengganggu jalannya ujian. “Iya tadi ada satu komputer rusak. Tapi sudah diganti dengan komputer cadangan, jadi tidak ada masalah,” tuturnya saat dikonfirmasi.

Kerusakan komputer ini diakui di luar prediksi, pasalnya seluruh komputer yang dimiliki pada saat dipergunakan ujian oleh SMAN 1 Kuta Utara beberapa waktu lalu tidak terjadi masalah. Pada saat simulai pun tidak ada masalah. “Syukur kami sudah menyiapkan cadangan di masing-masing ruangan, sehingga tidak mengganggu jalannya ujian,” katanya. Apakah letupan dari komputer tersebut sampai menimbulkan kepanikan? “Tidak, siswa tetap di dalam ruangan mengerjakan soal ujian,” tegasnya.

Di samping itu, lanjut Oka Sujana, sekolah juga sedang memikirkan untuk menyewa genset sesuai imbauan Disdikpora Badung. Apalagi cuaca kini kerap berubah-ubah. “Memang Disdikpora sudah bersurat ke pihak PLN meminta tidak ada pemadaman, tapi namanya musibah kan kadang tidak dapat diprediksi. Makanya kami mengantisipasi dengan menyiapkan genset,” katanya. Mengenai anggaran sewa genset, masih akan dikonsultasikan ke pemerintah. “Katanya bisa mengggunakan dana BOS. Tapi kalau harga sewanya besar, kami akan konsultasi lagi.” (Baca juga; Kondisi Cuaca Picu Waswas Penyelenggara UNBK di Kutsel, Sekolah Mendadak Sewa Genset)

Sementara Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, menyatakan secara umum pelaksanaan ujian berjalan lancar. “Pelaksanaan UNBKP (ujian nasional berbasis kertas dan pensil) tadi lancar. Begitupula dengan UNBK kami belum menerima laporan adanya kendala,” ujarnya.

Menurut Astika, ujian nasional di Kabupaten Badung mendapat perhatian pemerintah pusat. “Tim Itjen Kemendikbud sempat memantau di SMPN 1 Kuta.”

Disinggung mengenai kerusakan komputer di SMPN 2 Kuta Utara, Astika mengaku belum mendapatkan laporan. “Saya belum terima laporan, kami akan cek nanti,” tandasnya. * asa

Komentar