nusabali

Cuaca Buruk, Bisnis Hortikultura Terdampak

  • www.nusabali.com-cuaca-buruk-bisnis-hortikultura-terdampak

DENPASAR,NusaBali
Cuaca buruk berupa hujan lebat dalam beberapa hari belakangan berimbas terhadap panen hortikultura.

Hasil panen berkurang, sehingga  persediaan  menyusut. Akibatnya bisnis hortikultura terdampak, karena harga komoditas hortikultura  naik. Kalangan pebisnis hortikultura mengatakan Senin (16/10).

"Kalau kerusakan fisik kebun, untuk sementara tidak ada," ungkap Gede Sudiasa, seorang pebisnis hortikultura  asal Kembang Merta, Baturiti, Tabanan.

Yang terjadi produksi berkurang, akibat mendung dan hujan, dimana sinar matahari berkurang, sehingga menggangu proses tumbuh dan produksi.  Itulah antara lain berpengaruh, hasil panen berkurang.

Walau demikian, belum sampai mengganggu pemenuhan pasar. "Kalau tiyang (saya) rata-rata masih bisa memasok 150 kilogram sayur mayur per hari ke swalayan, " ujar Sudiasa.

Namun harganya yang menanjak. Diantaranya tomat harga terbaru di tingkat petani Rp 8.000 perkilo dari Rp 6.000 perkilo sebelumnya. Selada bulat dari Rp 6.000 perkilo kini jadi Rp 13.000 perkilo. Masih untuk selada, yakni selada keriting  dari Rp 7.000 perkilo jadi Rp 20.000 perkilo.

Terpisah Ketua Asosiasi Pelaku  Usaha Hortikultura Indonesia   Bali,  I Wayan Sugiartha mengiyakan kenaikkan  harga produk hortikultura akibat kondisi cuaca. Terutama untuk sayur mayur akan terpengaruh. "Teman -teman dari pebisnis horti juga cerita begitu, "ujarnya.

Walau demikian, secara umum pasokan kebutuhan masih bisa dipenuhi. Mulai dari tomat, kol, cabe, selada dan lainnya, tetap tersedia.

Sugiartha juga menjelaskan tidak semua kebutuhan produk hortikultura bisa dipenuhi dari budidaya di Bali. Beberapa  didatangkan dari luar daerah. Diantaranya kentang dan wortel.

"Memang kita  masih ambil  dari luar daerah, " ucap Sugiartha.  Dia kemudian menyebut beberapa daerah penyuplai komoditas hortikultura ke Bali. Diantaranya, Malang dan Banyuwangi, Jawa Timur, Pengalengan, Bandung (Jabar) dan Brastagi di Sumatera Utara. Pasokan tersebut antara  lain wortel dan kentang. "Karena kualitasnya memang bagus,"  kata Sugiarta. *k17

Komentar