Road to Digital Tourism, Puluhan ASN Pariwisata se Bali Digembleng
DENPASAR,NusaBali
Sebanyak 60 aparatur sipil negara (ASN) dari Pemprov dan Pemkab/Pemkot se -Bali mendapat pelatihan digitalisasi kepariwisataan.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, Selasa (18/10) sampai Rabu (19/10) di Hotel Sthala, Ubud, Gianyar. Materi pelatihan tentang Pemasaran Digital, untuk Sub Sektor Unggulan dan Prioritas. Program tersebut merupakan Program Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
"Digitalisasi menjadi suatu keniscayaan yang harus diterapkan di semua sektor kehidupan, khususnya di sector pariwisata, " ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali (Kadiparda Bali) Tjokorda Bagus Pemayun yang membuka pelatihan.
Karena itu pelatihan pemasaran digital sangat relevan dengan pembangunan pariwisata Bali yang menuju pariwisata Bali berbasis digital.
"Oleh karena itu, pembangunan sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi penting dan harus dilakukan bersama-sama antara pemerintah pusat dan dan daerah," kata Tjok Bagus Pemayun.
Perubahan dari sistem konvensional ke digital dikatakan Tjok Bagus Pemayun, adalah upaya untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses bisnis dan operasional bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Oleh karena itu kompetensi para ASN bidang pariwisata dan ekonomi kreatif ini harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada.
"Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan memanfaatkan digitalisasi adalah sebuah strategi pemasaran kekinian sehingga pariwisata dan industri kreatif diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi daerah, pungkasnya." tegasnya.
Akademisi Parwisata Poltekpar Bandung, yang juga Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wisnu Bawa Tarunajaya, menyampaikan telah terjadi pergeseran era perekonomian yaitu dari era ekonomi pertanian menjadi era ekonomi kreatif.
Disampaikan ekonomi kreatif merupakan era ekonomi baru, yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi.
"Perlu kolaborasi dan kerjasama dengan unsur pentahelix dan seluruh pemangku kepentingan yang lainnya yang terdiri dari akedemisi, bisnis, pemerintah, masyarakat dan media untuk membangun pariwisata Bali menuju hal tersebut," ucap Wisnu Bawa Terunajaya.
Dia minta semua yang terlibat dalam pelatihan mampu menerapkan "Paling tidak satu teori yang telah diajarkan agar nantinya mampu diterapkan di masyarakat, "tandasnya. *k17
1
Komentar