Gus Gaga dan Tjok Pemayun Masuk Nominasi Calon Bupati
Tiga tokoh Puri Agung Ubud masuk survei kandidat Cabup Gianyar di Golkar, yakni Cok Ibah, Cok Asmara, dan Cok De
Golkar Kerucutkan 8 Kandidat di Gianyar
DENPASAR, NusaBali
Dari 20 nama yang diinventarisasi DPD II Golkar Gianyar, 8 orang di antaranya mengerucut sebagai kandidat Calon Bupati (Cabup) Gianyar ke Pilkada 2018. Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun dan Sekda Kabupaten Gianyar (non aktif), IB Gaga Adi Saputra, juga termasuk di antara 8 kandidat untuk nominasi Cabup Guianyar 2018.
Korwil Gianyar DPD I Golkar Bali, I Wayan Gede Supadma, mengatakan dari 20 figur yang diinventarisasi tersebut, mengerucut menjadi 8 nama setelah dilakukan verifikasi. Mereka berasal dari unsur kader Golkar, kader partai lain, tokoh masyarakat, dan tokoh birokrasi.
Pertama, Tjokorda Ngurah Pemayun, birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar yang kini Sekda Provinsi Bali. Kedua, IB Gaga Adi Saputra, birokrat asal Griya Kawan, Kota Gianyar yang Sekda Gianyar (non aktif). Ketiga, Tjokorda Gede Raka Sukawati alias Cok De, seniman-budayawan dari Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar.
Keempat, I Made Dauh Wijana, politisi Golkar asal Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar yang kini Ketua DPD II Golkar Gianyar. Kelima, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud yang kini anggota DPRD Bali. Cok Ibah yang juga Bendesa Adat Ubud, Kecamatan Ubud adalah mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar 2005-2010 yang sebelumnya sempat jadi kandidat Cabup Gianyar dari Golkar di Pilkada 2013.
Keenam, Tjokorda Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, politisi muda Demokrat asal Puri Agung Ubud, yang kini anggota DPRD Bali. Cok Asmara juga menjabat Ketua DPC Demokrat Gianyar 2016-2021. Ketujuh, Nyoman Parta, politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali. Kedelapan, Made Agus Mahayastra, politisi PDIP asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan yang kini Wakil Bupati Gianyar dan sekaligus Ketua DPC PDIP Gianyar. Agus Mahayastra dipastikan akan maju sebagai Cagub Gianyar dari PDIP dalam Pilkada Gianyar 2018.
Namun, yang mengejutkan, Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah tidak masuk dalam daftar 8 kandidat Cabup Gianyar yang akan disurvei Golkar. Padahal, Cok Wah sejak awal digadang-gadang akan maju sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018, berpasangan dengan IB Gaga Adi Saputra di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Cok Wah merupakan tokoh muda dari Puri Agung Ubud.
”Ya, 8 nama ini diperah dari 20 figur yang diinvetarisir sebelumnya sebagai kandidat Cabup Gianyar. Merteka ini yang nantinya akan disurvei DPD I Golkar Bali. Nanti aka nada rapat Tim Pilkada DPD I Golkar Bali untuk membahas 8 nama ini,” ujar Wayan Gede Supadma di Denpasar, Selasa (2/5).
Supadma menyebutkan, ada 3 tokoh dari Puri Agung Ubud yang masuk dalam daftar 8 kandidat Cabup Gianyar di Golkar ini. Selain Cok Ibah (kader Golkar) dan Cok Asmara (kader Demokrat), juga muncul nama Cok De (Tjokorda Gede Raka Sukawati), seniman budayawan yang selama ini dikenal sebagai undagi (arsitek) bade dan barong. Cok De merupakan adik kandung Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, mantan Bupati Gianyar 2008-2013 yang diusung Koalisi Rakyat Gianyar (koalisi parpol non PDIP yang dimotori Golkar).
Menurut Supadma, Cok De bersama 7 kandidat Cabup Gianyar ini memenuhi kriteria survei dari unsur ketokohan, kesiapan yang bersangkutan, dan latar belakang mereka. Survei pertama akan kami laksanakan Oktober-Desember 2017. “Kemudian, survei penguatan dilakukan sekitar Januari 2018 mendatang,” papar politisi asal Tampaksiring, Gianyar yang juga Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi Bali ini.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Ketua DPD II Golkar Gianyar Made Dauh Wijana menjelaskan, dari 8 nama kandidat Cabup Gianyar yang akan disurvei ini, nanti jumlahnya bisa bertambah dan bisa juga justru berkurang, tergantung peta atau eskalasi politik di Gumi Seni.
“Itu kewenangan Tim Pilkada DPD I Golkar Bali. Kalau kami di DPD II Golkar Gianyar, sebagai partai politik memang punya peran melahirkan calon pemimpin, diawali inventarisir nama-nama,” tegas Dauh Wijana yang mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali dan anggota Komisi III DPRD Bali 2004-2009.
Mantan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Cok Ace-Dewa Made Sutanaya (diusung Koalisi Rakyat Gianyar) di Pilkada 2008 ini menegaskan, survei dilaksanakan Golkar untuk mengukur elektabilitas kandidat calon. ”Survei itu penting untuk mendengar keinginan masyarakat dalam menentukan calon pemimpin di daerah. Kita survei kandidat dari unsur kader internal, kader partai lain, tokoh masyarakat, dan tokoh birokrasi. Golkar partai yang terbuka, maka penjaringan calon melalui metode survei,” papar Dauh Wijana.
Dauh Wijana menegaskan, Golkar sedang memikirkan penjajakan koalisi dengan parpol lain untuk mengusung Cabup-Cawabup di Pilkada Gianyar 2018. Apalagi, Golkar masih kekurangan 2,5 persen suara parlemen sebagai syarat minimal untuk usung paket calon di Pilkada 2018, karena mereka hanya punya 7 kursi DPRD Gianyar (17,5 persen suara parlemen) hasil Pileg 2014.
“Sebagai partai politik yang punya tanggung jawab melahirkan calon pemimpin, kita berproses di Pilkada Gianyar 2018. Sebagai partai yang punya kesempatan untuk bisa tampil dalam perhelatan Pilkada, kita jajaki komunikasi. Nah, komunikasi lintas partai sedang kami bangun,” tegas Dauh Wijana.
Yang potensial jadi mitra koalisi Golkar tentu saja Demokrat-Gerindra dan parpol parlemen lainnya di luar PDIP. Apalagi, parpol-parpol parlemen non PDIP tersebut sudah kolabosari ‘mempreteli’ PDIP dalam perebutan kursiu pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Gianyar, sepekan lalu.
Partai-partai non PDIP itu masing-masing Golkar (punya 7 kursi DPRD Gianyar), Demokrat (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Gerindra (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Hanura (punya 3 kursi DPRD Gianyar), PKPI (punya 2 kursi DPRD Gianyar), dan NasDem (punya 2 kursi DPRD Gianyar).
Keenam parpol ini digadang-gadang akan membangun Koalisi Rakyat Gianyar (KRG) Jilid II untuk melawan PDIP di Pilkada Gianyar 2018. PDIP sendiri merupakan satu-satunya parpol yang berhak mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Gianyar 2018, karena memiliki modal 16 kursi DPRD Gianyar (40,0 persen suara parlemen) hasil Pileg 2014. Dalam Pilkada Gianyar 2018, PDIP akan usung pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman). * nat
DENPASAR, NusaBali
Dari 20 nama yang diinventarisasi DPD II Golkar Gianyar, 8 orang di antaranya mengerucut sebagai kandidat Calon Bupati (Cabup) Gianyar ke Pilkada 2018. Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun dan Sekda Kabupaten Gianyar (non aktif), IB Gaga Adi Saputra, juga termasuk di antara 8 kandidat untuk nominasi Cabup Guianyar 2018.
Korwil Gianyar DPD I Golkar Bali, I Wayan Gede Supadma, mengatakan dari 20 figur yang diinventarisasi tersebut, mengerucut menjadi 8 nama setelah dilakukan verifikasi. Mereka berasal dari unsur kader Golkar, kader partai lain, tokoh masyarakat, dan tokoh birokrasi.
Pertama, Tjokorda Ngurah Pemayun, birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar yang kini Sekda Provinsi Bali. Kedua, IB Gaga Adi Saputra, birokrat asal Griya Kawan, Kota Gianyar yang Sekda Gianyar (non aktif). Ketiga, Tjokorda Gede Raka Sukawati alias Cok De, seniman-budayawan dari Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar.
Keempat, I Made Dauh Wijana, politisi Golkar asal Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar yang kini Ketua DPD II Golkar Gianyar. Kelima, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud yang kini anggota DPRD Bali. Cok Ibah yang juga Bendesa Adat Ubud, Kecamatan Ubud adalah mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar 2005-2010 yang sebelumnya sempat jadi kandidat Cabup Gianyar dari Golkar di Pilkada 2013.
Keenam, Tjokorda Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, politisi muda Demokrat asal Puri Agung Ubud, yang kini anggota DPRD Bali. Cok Asmara juga menjabat Ketua DPC Demokrat Gianyar 2016-2021. Ketujuh, Nyoman Parta, politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali. Kedelapan, Made Agus Mahayastra, politisi PDIP asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan yang kini Wakil Bupati Gianyar dan sekaligus Ketua DPC PDIP Gianyar. Agus Mahayastra dipastikan akan maju sebagai Cagub Gianyar dari PDIP dalam Pilkada Gianyar 2018.
Namun, yang mengejutkan, Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah tidak masuk dalam daftar 8 kandidat Cabup Gianyar yang akan disurvei Golkar. Padahal, Cok Wah sejak awal digadang-gadang akan maju sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018, berpasangan dengan IB Gaga Adi Saputra di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Cok Wah merupakan tokoh muda dari Puri Agung Ubud.
”Ya, 8 nama ini diperah dari 20 figur yang diinvetarisir sebelumnya sebagai kandidat Cabup Gianyar. Merteka ini yang nantinya akan disurvei DPD I Golkar Bali. Nanti aka nada rapat Tim Pilkada DPD I Golkar Bali untuk membahas 8 nama ini,” ujar Wayan Gede Supadma di Denpasar, Selasa (2/5).
Supadma menyebutkan, ada 3 tokoh dari Puri Agung Ubud yang masuk dalam daftar 8 kandidat Cabup Gianyar di Golkar ini. Selain Cok Ibah (kader Golkar) dan Cok Asmara (kader Demokrat), juga muncul nama Cok De (Tjokorda Gede Raka Sukawati), seniman budayawan yang selama ini dikenal sebagai undagi (arsitek) bade dan barong. Cok De merupakan adik kandung Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, mantan Bupati Gianyar 2008-2013 yang diusung Koalisi Rakyat Gianyar (koalisi parpol non PDIP yang dimotori Golkar).
Menurut Supadma, Cok De bersama 7 kandidat Cabup Gianyar ini memenuhi kriteria survei dari unsur ketokohan, kesiapan yang bersangkutan, dan latar belakang mereka. Survei pertama akan kami laksanakan Oktober-Desember 2017. “Kemudian, survei penguatan dilakukan sekitar Januari 2018 mendatang,” papar politisi asal Tampaksiring, Gianyar yang juga Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi Bali ini.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Ketua DPD II Golkar Gianyar Made Dauh Wijana menjelaskan, dari 8 nama kandidat Cabup Gianyar yang akan disurvei ini, nanti jumlahnya bisa bertambah dan bisa juga justru berkurang, tergantung peta atau eskalasi politik di Gumi Seni.
“Itu kewenangan Tim Pilkada DPD I Golkar Bali. Kalau kami di DPD II Golkar Gianyar, sebagai partai politik memang punya peran melahirkan calon pemimpin, diawali inventarisir nama-nama,” tegas Dauh Wijana yang mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali dan anggota Komisi III DPRD Bali 2004-2009.
Mantan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Cok Ace-Dewa Made Sutanaya (diusung Koalisi Rakyat Gianyar) di Pilkada 2008 ini menegaskan, survei dilaksanakan Golkar untuk mengukur elektabilitas kandidat calon. ”Survei itu penting untuk mendengar keinginan masyarakat dalam menentukan calon pemimpin di daerah. Kita survei kandidat dari unsur kader internal, kader partai lain, tokoh masyarakat, dan tokoh birokrasi. Golkar partai yang terbuka, maka penjaringan calon melalui metode survei,” papar Dauh Wijana.
Dauh Wijana menegaskan, Golkar sedang memikirkan penjajakan koalisi dengan parpol lain untuk mengusung Cabup-Cawabup di Pilkada Gianyar 2018. Apalagi, Golkar masih kekurangan 2,5 persen suara parlemen sebagai syarat minimal untuk usung paket calon di Pilkada 2018, karena mereka hanya punya 7 kursi DPRD Gianyar (17,5 persen suara parlemen) hasil Pileg 2014.
“Sebagai partai politik yang punya tanggung jawab melahirkan calon pemimpin, kita berproses di Pilkada Gianyar 2018. Sebagai partai yang punya kesempatan untuk bisa tampil dalam perhelatan Pilkada, kita jajaki komunikasi. Nah, komunikasi lintas partai sedang kami bangun,” tegas Dauh Wijana.
Yang potensial jadi mitra koalisi Golkar tentu saja Demokrat-Gerindra dan parpol parlemen lainnya di luar PDIP. Apalagi, parpol-parpol parlemen non PDIP tersebut sudah kolabosari ‘mempreteli’ PDIP dalam perebutan kursiu pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Gianyar, sepekan lalu.
Partai-partai non PDIP itu masing-masing Golkar (punya 7 kursi DPRD Gianyar), Demokrat (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Gerindra (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Hanura (punya 3 kursi DPRD Gianyar), PKPI (punya 2 kursi DPRD Gianyar), dan NasDem (punya 2 kursi DPRD Gianyar).
Keenam parpol ini digadang-gadang akan membangun Koalisi Rakyat Gianyar (KRG) Jilid II untuk melawan PDIP di Pilkada Gianyar 2018. PDIP sendiri merupakan satu-satunya parpol yang berhak mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Gianyar 2018, karena memiliki modal 16 kursi DPRD Gianyar (40,0 persen suara parlemen) hasil Pileg 2014. Dalam Pilkada Gianyar 2018, PDIP akan usung pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman). * nat
Komentar