Bali Mandiri Energi Bersih Disuarakan di Muscab Hiswana Migas
Gubernur Koster: Energi Bersih Tingkatkan Citra Pariwisata
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa secara resmi membuka Musyawarah Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Bali pada Buda Pon Watugunung, Rabu (19/10) di Sanur, Denpasar.
Dalam kesempatan ini Gubernur Koster menegaskan Bali harus mampu memenuhi kebutuhan energi dalam jangka panjang secara berkelanjutan, tidak saja untuk kebutuhan domestik masyarakat Bali, tapi juga untuk memenuhi industri pariwisata.
Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan Bali sebagai destinasi wisata dunia harus memiliki ketersediaan energi yang memadai dan memastikan tidak terjadi pemadaman listrik secara bergilir. Itulah sebabnya Bali Mandiri Energi harus benar-benar terwujud yang bersumber dari Pembangkit Tenaga Listrik dari Bali.
“Saya sempat dirayu oleh Kementerian ESDM terkait penambahan energi listrik sebesar 500 megawatt yang hendak disalurkan dari luar daerah ke Bali. Tawaran itu saya tolak, dan tegaskan bahwa sumber energi dari PLTU Paiton tidak akan difungsikan sebagai saluran utama, apabila Bali nanti sudah mampu pembangkitnya memenuhi kebutuhan listrik, sehingga sumber listrik dari Paiton akan saya fungsikan sebagai reserve sharing ketika terjadi masalah di Bali,” ujar orang nomor satu di Pemprov Bali ini yang disambut apresiasi tepuk tangan.
Jadi untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi Bersih, saat ini Provinsi Bali telah memiliki : 1) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Bali Tahun 2020-2050; 2) Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih; dan 3) Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dengan maksud agar pembangunan energi di Bali sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Sebagai bukti, kini sedang dibangun Energi Bersih di Pulau Dewata yang bersumber dari : 1) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Pesanggaran, Kota Denpasar berkapasitas 2 X 100 MW; 2) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap juga sudah berjalan; hingga 3) Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai juga mulai berjalan di Bali. “Jadi semua energi fosil dan minyak di Bali akan dihentikan serta akan bertransisi ke gas, agar energi di Bali ini ramah lingkungan,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng.
Kebijakan Bali Energi Bersih juga telah mendapatkan apresiasi dari Tim Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Dewan Energi Nasional hingga Duta Besar dari sejumlah negara Eropa, Jepang, sampai Korea Selatan, karena Bali satu-satunya Provinsi di Indonesia paling aktif bertransformasi menuju ke energi terbarukan. Tidak hanya apresiasi, namun dukungan juga terus mengalir dengan keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, hingga menjadi tema KTT G20 yang salah satunya mengenai Transisi Energi Bersih.
“11 Profesor ITB telah ke Bali meneliti potensi energi baru terbarukan, hasil penelitiannya juga telah dijelaskan beberapa bulan yang lalu, dimana ada peta energi bersih dan naskah akademiknya di Bali,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Mengakhiri sambutannya Gubernur Koster menekankan kepada peserta Musyawarah Cabang Hiswana Migas Bali bahwa Pulau Bali harus diproteksi secara bersama-sama, dan hal ini mesti menjadi kesadaran kolektif, termasuk ikut serta menjaga kebutuhan vital di Bali, yang diantaranya seperti: 1) Menjaga Kedaulatan di bidang Energi; 2) Menjaga Kedaulatan di bidang Pangan; dan 3) Menjaga Kedaulatan di bidang Air. “Jangan main-main, energi ini merupakan kebutuhan dasar, itulah sebabnya Bali Energi Bersih sangat penting untuk merawat ekosistem alam di Bali, karena mampu menciptakan udara yang bersih agar kehidupan Krama Bali lebih sehat dan berkualitas, dan mampu meningkatkan citra pariwisata Bali menjadi naik kelas di mata dunia, sehingga berdampak pada peningkatan kunjungan pariwisata,” jelas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini. Dia juga meminta kepada peserta Muscab Hiswana Migas untuk bersama-sama menidaklanjuti naskah akademik hasil penelitian dari Tim Peneliti ITB untuk mengembangkan energi baru terbarukan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang ramah lingkungan.
Ketua DPC Hiswana Bali, Dewa Putu Ananta menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Koster yang telah menyempatkan diri membuka Muscab sekaligus bertatap muka dengan para anggota Hiswana yang terdiri dari para Pengusaha Mitra Kerja Pertamina seperti SPBU, LPG dan sektor bisnis di bidang energi lainnya ini. “Apresiasi besar kepada Gubernur Bali, karena dari 11 kali diadakan Muscab, baru kali ini sepanjang sejarah Hiswana Migas Bali dihadiri oleh Gubernur Bali,” jelasnya. Dia juga menyatakan dukungan terhadap program orang nomor satu di Pemprov Bali ini di bidang Bali Energi Bersih untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi. *nat
1
Komentar