30 Persen Hasil Panen Diserap Pengepul Luar Bali
Kapasitas Penggilingan Gabah di Buleleng Terbatas
SINGARAJA, NusaBali
Sekitar 30 persen gabah hasil panen petani di Buleleng terserap oleh pengepul dari luar Bali.
Karena kapasitas penggilingan padi di Buleleng masih sangat terbatas. Meski demikian, Buleleng masih bisa swasembada beras. Bahkan Dinas Pertanian Buleleng mengklaim produksi beras dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat, masih surplus.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta, ditemui di kantornya Rabu (19/10) kemarin, mengatakan produksi gabah hasil panen petani ada yang diambil pengepul di luar Bali. Hal tersebut karena kapasitas penggilingan padi yang ada di Buleleng sangat terbatas. Sehingga sebagian gabah diambil pengepul dari Jembrana dan juga Banyuwangi.
“Yang gabah keluar itu sekitar 30 persen sudah angka maksimal. Tapi, nanti setelah menjadi beras sirkulasinya akan kembali ke Buleleng lagi,” ucap Sumiarta.
Selama ini, pemerintah juga telah mengupayakan agar seluruh hasil panen petani padi di Buleleng dapat terserap seluruhnya oleh pengusaha lokal. Beberapa upaya juga telah dilakukan dengan pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Buleleng agar dapat menyerap hasil panen dengan kapasitas yang lebih banyak.
“Sejauh ini LPM-LPM ini masih terkendala di modal. Untuk mengambil hasil panen besar perlu modal besar juga. Ini sedang kami dorong bersama DKPP untuk memperbanyak LPM, pemerintah suport dengan bantuan mesin pengering dan penggilingan,” imbuh dia.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, proyeksi panen padi pada September, dari luasan panen 1.803 hektare sawah, akan menghasilkan 11.000 ton gabah kering giling (GKG) atau 6.887 ton beras. Sedangkan untuk bulan Oktober dengan luasan panen 2.237 hektar, dapat memproduksi gabah kering giling 13.556 ton atau 8.487 ton beras.
Sedangkan untuk proyeksi produksi tahun 2022 ini dari luas panen 17.763 hektare padi, dapat diperoleh 104.027 ton gabah kering giling atau 72.814 ton beras. Sumiarta mengatakan di musim penghujan ini, potensi gabah panen mengandung kadar air lebih tinggi. Kondisi itu, menurut Sumiarta, sudah dapat diatasi dengan mesin pengering padi. Mesin pengering padi dalam jumlah besar sudah tersedia di penggilingan padi wilayah Sukasada. Proses pengeringan dengan mesin ini lebih efektif karena tidak memerlukan penyinaran matahari. Cukup dimasukkan ke dalam mesin dan bisa kering dan siap digiling dalam waktu sehari saja.*k23
1
Komentar