Hadapi Villarreal, Barcelona Belajar Banyak dari Real Madrid
BARCELONA, NusaBali
Jelang menghadapi Villarreal dalam laga lanjutan Liga Spanyol, di Camp Nou, Jumat (21/10) dinihari WITA, pelatih Xavi Hernandez mengaku telah belajar banyak dari Real Madrid.
Barca menghadapi pekan yang berat dan Xavi merasa harus mengambil tindakan untuk menghentikan timnya tampil lebih bagus.
Barcelona imbang 3-3 saat menjamu Inter Milan, dan membuat mereka di ambang eliminasi dari Liga Champions, Kamis pekan lalu. Belum hilang rasa kecewa, Barca kemudian kalah telak 1-3 dari rival Real Madrid di Clasico pada lajutan Liga Spanyol, Minggu lalu.
Hasil tersebut membuat Barcelona tertinggal tiga poin di puncak klasemen dan tantangan bagi Xavi adalah meningkatkan moral timnya dan tetap kokoh dalam pertarungan gelar Liga Spanyol.
"Kami harus mengubah dinamika, musim sangat panjang. Terkadang Anda merasa down, tetapi kami harus kuat, tetap percaya dan bekerja, saya tidak tahu cara lain untuk meraih kesuksesan. Untungnya, kami cuma kehilangan tiga poin dan sekarang kami harus bersiap untuk menghadapi Villarreal," kata Xavi Hernandez.
Xavi Hernandez telah menangani Barcelona dalam 50 laga Liga Spanyol. Ternyata, apa yang dicatatkannya merupakan rekor terburuk di antara manajer-manajer sebelumnya, meski Xavi dapat saja beralasan dirinya tak memiliki Lionel Messi dan generasi emas lainnya.
Xavi mungkin akan melakukan rotasi setelah Gavi, Ansu Fati dan Ferran Torres tampil mengesankan di El Clasico setelah turun dari bangku cadangan. Selebihnya, kondisi tim sudah bagus dari segi fisik meski mental mungkin berantakan pascakekalahan di markas Real Madrid.
Gelandang veteran Sergio Busquets menjadi sorotan setelah melakukan kesalahan yang membuat Barcelona kandas dari Inter Milan. Lalu terulang lagi yang berujung pada gol pertama Real Madrid di El Clasico. Busquetz mungkin bergabung dengan Gerard Pique di bangku cadangan.
"Saya tidak akan pernah menyalahkan para pemain. Sepak bola adalah permainan kesalahan dan kami harus meminimalkannya,” kata Xavi.
Lebih lanjut, Xavi mengatakan bahwa dirinya sudah belajar dari Real Madrid. Meminimalisasi kesalahan jadi poin utama. Menurutnya, Real Madrid bermain hampir tanpa cela dan memanfaatkan momen-momen bagus.
“Itu sebabnya mereka tim yang hebat dan menang selama bertahun-tahun. Kami baru memulai, kami dalam proses pendewasaan, tetapi di jalur yang baik,"kata Xavi Hernandez. *
Barcelona imbang 3-3 saat menjamu Inter Milan, dan membuat mereka di ambang eliminasi dari Liga Champions, Kamis pekan lalu. Belum hilang rasa kecewa, Barca kemudian kalah telak 1-3 dari rival Real Madrid di Clasico pada lajutan Liga Spanyol, Minggu lalu.
Hasil tersebut membuat Barcelona tertinggal tiga poin di puncak klasemen dan tantangan bagi Xavi adalah meningkatkan moral timnya dan tetap kokoh dalam pertarungan gelar Liga Spanyol.
"Kami harus mengubah dinamika, musim sangat panjang. Terkadang Anda merasa down, tetapi kami harus kuat, tetap percaya dan bekerja, saya tidak tahu cara lain untuk meraih kesuksesan. Untungnya, kami cuma kehilangan tiga poin dan sekarang kami harus bersiap untuk menghadapi Villarreal," kata Xavi Hernandez.
Xavi Hernandez telah menangani Barcelona dalam 50 laga Liga Spanyol. Ternyata, apa yang dicatatkannya merupakan rekor terburuk di antara manajer-manajer sebelumnya, meski Xavi dapat saja beralasan dirinya tak memiliki Lionel Messi dan generasi emas lainnya.
Xavi mungkin akan melakukan rotasi setelah Gavi, Ansu Fati dan Ferran Torres tampil mengesankan di El Clasico setelah turun dari bangku cadangan. Selebihnya, kondisi tim sudah bagus dari segi fisik meski mental mungkin berantakan pascakekalahan di markas Real Madrid.
Gelandang veteran Sergio Busquets menjadi sorotan setelah melakukan kesalahan yang membuat Barcelona kandas dari Inter Milan. Lalu terulang lagi yang berujung pada gol pertama Real Madrid di El Clasico. Busquetz mungkin bergabung dengan Gerard Pique di bangku cadangan.
"Saya tidak akan pernah menyalahkan para pemain. Sepak bola adalah permainan kesalahan dan kami harus meminimalkannya,” kata Xavi.
Lebih lanjut, Xavi mengatakan bahwa dirinya sudah belajar dari Real Madrid. Meminimalisasi kesalahan jadi poin utama. Menurutnya, Real Madrid bermain hampir tanpa cela dan memanfaatkan momen-momen bagus.
“Itu sebabnya mereka tim yang hebat dan menang selama bertahun-tahun. Kami baru memulai, kami dalam proses pendewasaan, tetapi di jalur yang baik,"kata Xavi Hernandez. *
1
Komentar