Hadapi Resesi Ekonomi 2023, Pariwisata Perlu Dukungan Pemerintah
JAKARTA, NusaBali
Kegiatan pemerintah yang dilakukan di berbagai daerah dinilai menjadi salah satu langkah strategis dalam mengantisipasi ancaman resesi ekonomi tahun 2023, lantaran berkaitan dengan tingkat hunian hotel.
Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, tingkat hunian hotel di Indonesia pada tahun 2019 lalu mencapai 290-300 juta.
“Kalau kita perhatikan dari angka 300 atau 290 juta itu, justru yang paling besar itu adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh korporasi atau pemerintah di berbagai daerah,” kata Maulana kepada Kompas.com, Selasa (18/10).
Ia berpendapat, jika pemerintah terus melakukan kegiatannya di daerah, maka akan membantu sektor pariwisata. Hal ini karena jika hanya masyarakat yang bergerak, menurutnya akan sulit, terutama dari segi daya beli masyarakat.
Tanpa dukungan pemerintah melalui sejumlah kegiatan, maka para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan kesulitan.
“Karena di daerah itu punya banyak UMKM yang sangat mengandalkan adanya pergerakan tersebut,” tuturnya. Maulana kemudian memberi contoh Bengkulu sebagai destinasi dalam negeri yang cukup terdampak.
Menurutnya, Bengkulu mengandalkan tingkat hunian hotel dan pariwisatanya dari kegiatan-kegiatan pemerintah. Selain itu, efisiensi anggaran dari pemerintah ke sektor pariwisata membuat tren penurunan sebesar dua persen pada periode Juli-Agustus 2022.
Namun, meski tingkat hunian hotel wisatawan Nusantara lebih besar dibanding wisatawan mancanegara (wisman), Maulana tetap mengakui pentingnya kegiatan internasional yang diselenggarakan untuk menarik wisman. Salah satunya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
KTT G20 di Bali berkontribusi langsung terhadap peningkatan tingkat hunian hotel di Pulau Dewata. “Itu upaya yang menurut kami satu langkah yang cukup bagus karena kalau tanpa membuat suatu kegiatan internasional atau event internasional untuk khusus daerah-daerah yang kontribusi wisman-nya cukup besar, itu agak sulit mereka bangkit,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, destinasi-destinasi wisata pun mengalami pertumbuhan ekonomi karena beberapa daerah mengandalkan sektor pariwisata untuk mengembangkan perekonomiannya. *
1
Komentar