Sembilan Murid SMP LB Ikut UN, 47 Siswa Hanya Ujian Sekolah
Sembilan murid penyandang tuna rungu SMP LB Negeri I Badung, di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, mengikuti ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP), Selasa (2/5).
MANGUPURA, NusaBali
“Yang mengikuti ujian nasional ada sembilan orang. Mereka semua adalah siswa tuna rungu,” ujar Kepala SLB Negeri I Badung Ni Made Murdani, saat ditemui di SLBN di Jimbaran. Sembilan orang itu terdiri dari tiga wanita dan enam laki-laki.
Murdani mengatakan, UNBKP bagi para peserta didiknya itu tak mengalami hambatan yang berarti. Sembilan orang siswanya yang telah didaftarkan untuk mengikuti UN tahun ajaran 2016/2017 semuanya hadir.
“Pelaksanaan UN di hari pertama ini tak ada masalah. Siswa yang telah kami daftarkan untuk mengikuti UN semuanya hadir hadir. Mudah-mudahan besok dan seterusnya dapat berjalan sesuai rencana. Mata pelajaran yang diujikan pada hari ini (Selasa kemarin) adalah Bahasa Indonesia. Dan mereka mengerjakan lima paket soal ujian,” tuturnya.
Murdani mengatakan tahun ini sekolah yang dipimpinnya belum bisa menyelenggarakan UNBK, karena sarana komputer belum memadai. Dirinya berharap tahun mendatang dapat melaksanakan UNBK.
“Siswa kami yang tuna rungu itu sebenarnya bisa mengikuti ujian menggunakan komputer. Karena siswa tuna rungu tak ada masalah dengan IT. Tahun ini kami belum bisa melaksanakan UN dengan sistem UNBK karena sarana komputer belum ada. Harapannya ke depan agar pemerintah memperhatikan perlengkapan komputer bagi siswa/siswi kami,” ujarnya.
Selain sembilan orang siswa tuna rungu yang mengikuti UN, sebanyak 47 siswa kelas III lainnya hanya mengikuti ujian sekolah (US). Sebanyak 45 orang siswa tuna grahita dan dua orang autis. “Ada dua kategori lainnya yang hanya mengikuti US, yakni tuna grahita dan autis. Soal ujian mereka sekolah yang susun karena kami guru-guru di sini yang tahu persis tentang mereka. Namun demikian kami tetap membuat laporan ke provinsi bahwa mereka telah mengikuti US,” kata Murdani. * cr64
“Yang mengikuti ujian nasional ada sembilan orang. Mereka semua adalah siswa tuna rungu,” ujar Kepala SLB Negeri I Badung Ni Made Murdani, saat ditemui di SLBN di Jimbaran. Sembilan orang itu terdiri dari tiga wanita dan enam laki-laki.
Murdani mengatakan, UNBKP bagi para peserta didiknya itu tak mengalami hambatan yang berarti. Sembilan orang siswanya yang telah didaftarkan untuk mengikuti UN tahun ajaran 2016/2017 semuanya hadir.
“Pelaksanaan UN di hari pertama ini tak ada masalah. Siswa yang telah kami daftarkan untuk mengikuti UN semuanya hadir hadir. Mudah-mudahan besok dan seterusnya dapat berjalan sesuai rencana. Mata pelajaran yang diujikan pada hari ini (Selasa kemarin) adalah Bahasa Indonesia. Dan mereka mengerjakan lima paket soal ujian,” tuturnya.
Murdani mengatakan tahun ini sekolah yang dipimpinnya belum bisa menyelenggarakan UNBK, karena sarana komputer belum memadai. Dirinya berharap tahun mendatang dapat melaksanakan UNBK.
“Siswa kami yang tuna rungu itu sebenarnya bisa mengikuti ujian menggunakan komputer. Karena siswa tuna rungu tak ada masalah dengan IT. Tahun ini kami belum bisa melaksanakan UN dengan sistem UNBK karena sarana komputer belum ada. Harapannya ke depan agar pemerintah memperhatikan perlengkapan komputer bagi siswa/siswi kami,” ujarnya.
Selain sembilan orang siswa tuna rungu yang mengikuti UN, sebanyak 47 siswa kelas III lainnya hanya mengikuti ujian sekolah (US). Sebanyak 45 orang siswa tuna grahita dan dua orang autis. “Ada dua kategori lainnya yang hanya mengikuti US, yakni tuna grahita dan autis. Soal ujian mereka sekolah yang susun karena kami guru-guru di sini yang tahu persis tentang mereka. Namun demikian kami tetap membuat laporan ke provinsi bahwa mereka telah mengikuti US,” kata Murdani. * cr64
Komentar