Sekolah Mendadak Sewa Genset
Sekolah yang menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP di wilayah Kuta Selatan (Kutsel), dibuat waswas karena kondisi cuaca pada Selasa (2/5).
Kondisi Cuaca Picu Waswas Penyelenggara UNBK di Kutsel
MANGUPURA, NusaBali
Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, seperti listrik mendadak padam, sekolah yang menggelar UNBK memutuskan menyewa genset.
“Melihat kondisi cuaca tadi (Selasa kemarin) pagi kurang bagus, kami langsung menyewa genset. Takutnya listrik padam. Beruntung hari ini (kemarin) tak ada masalah dengan listrik, sehingga pelaksanaan UN tak terganggu,” ujar Kepala SMP Negeri 4 Kutsel Wayan Tur Adnyana, Selasa kemarin.
UNBK di SMPN 4 Kutsel diikuti 552 murid. Sebenarnya yang terdaftar 553 siswa, tetapi salah seorang di antaranya tak mengikuti ujian karena meninggal dunia. Siswa yang diketahui bernama AA Ngurah Gede Widiantara Putra itu meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker.
“Almarhum empat ikut ujian sekolah berstandar nasional (USBN) meski waktu itu dia sedang sakit. Salah seorang yang lainnya mengikuti ujian dengan menggunakan kursi roda karena kecelakaan. Kursi rodanya kami fasilitasi agar anak ini bisa ikut ujian,” tutur Adnyana.
Adnyana mengatakan, UNBK kali ini masih terkendala sarana komputer. Untuk mengatasinya, pihaknya berusaha mendapatkan komputer dengan cara meminjam ke sekolah lain. Dia berharap agar sekolah yang dipimpinnya memiliki ruang komputer agar peserta didik terbiasa menggunakan komputer.
“Peserta UN kami kali ini sebanyak 552 orang siswa dengn 187 komputer. Di SMPN 4 Kutsel saat ini jaringan internet sudah di atas standar yang ditentukan pos UN. Karena kami menggunakan kabel optik,” ungkap Adnyana.
Kekhawatiran yang sama juga disampaikan oleh Kepala SMPN 2 Kutsel Ketut Kisid. “Kami sewa genset di Denpasar sebagai langkah antisipasi. Apalagi sekolah kami ini berada di bukit. Namun secara umum pelaksanaan ujian hari ini (Selasa kemarin) berjalan lancar. Tak ada masalah dengan listrik. Mudah-mudahan tak ada masalah sampai pelaksanaan UN ini berakhir,” ujar Kisid. * cr64
MANGUPURA, NusaBali
Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, seperti listrik mendadak padam, sekolah yang menggelar UNBK memutuskan menyewa genset.
“Melihat kondisi cuaca tadi (Selasa kemarin) pagi kurang bagus, kami langsung menyewa genset. Takutnya listrik padam. Beruntung hari ini (kemarin) tak ada masalah dengan listrik, sehingga pelaksanaan UN tak terganggu,” ujar Kepala SMP Negeri 4 Kutsel Wayan Tur Adnyana, Selasa kemarin.
UNBK di SMPN 4 Kutsel diikuti 552 murid. Sebenarnya yang terdaftar 553 siswa, tetapi salah seorang di antaranya tak mengikuti ujian karena meninggal dunia. Siswa yang diketahui bernama AA Ngurah Gede Widiantara Putra itu meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker.
“Almarhum empat ikut ujian sekolah berstandar nasional (USBN) meski waktu itu dia sedang sakit. Salah seorang yang lainnya mengikuti ujian dengan menggunakan kursi roda karena kecelakaan. Kursi rodanya kami fasilitasi agar anak ini bisa ikut ujian,” tutur Adnyana.
Adnyana mengatakan, UNBK kali ini masih terkendala sarana komputer. Untuk mengatasinya, pihaknya berusaha mendapatkan komputer dengan cara meminjam ke sekolah lain. Dia berharap agar sekolah yang dipimpinnya memiliki ruang komputer agar peserta didik terbiasa menggunakan komputer.
“Peserta UN kami kali ini sebanyak 552 orang siswa dengn 187 komputer. Di SMPN 4 Kutsel saat ini jaringan internet sudah di atas standar yang ditentukan pos UN. Karena kami menggunakan kabel optik,” ungkap Adnyana.
Kekhawatiran yang sama juga disampaikan oleh Kepala SMPN 2 Kutsel Ketut Kisid. “Kami sewa genset di Denpasar sebagai langkah antisipasi. Apalagi sekolah kami ini berada di bukit. Namun secara umum pelaksanaan ujian hari ini (Selasa kemarin) berjalan lancar. Tak ada masalah dengan listrik. Mudah-mudahan tak ada masalah sampai pelaksanaan UN ini berakhir,” ujar Kisid. * cr64
1
Komentar