Orangtua Siswa Ancam Pindahkan Anaknya Sekolah
Tiga ruang kelas SDN 16 Pemecutan, Denpasar Barat yang dibongkar sejak Mei 2015 karena sudah rapuh dan tidak layak digunakan sebagai ruang belajar hingga kini belum ada tanda-tanda akan dibangun kembali.
Dua Tahun Dibongkar, Tiga Ruang Kelas Belum Dibangun Lagi
DENPASAR, NusaBali
Imbasnya penerimaan siswa setiap tahunnya semakin menurun, bahkan orangtua siswa yang masih anaknya bersekolah di SDN 16 Pemecutan ini mengancam akan memindah anaknya bersekolah ke SD lain. Alasanya, tanpa ada ruang kelas yang memadai dikhawatirkan akan berpengaruh pada sistem penerimaan pelajaran bagi anak-anaknya.
"Kami mempertanyakan realisasi pembangunan sekolah ini kapan, karena sudah bertahun-tahun kami menunggu untuk ada ruangan lagi supaya anak-anak yang bersekolah di sini dapat mengenyam pendidikan dengan nyaman. Jika memang tidak ada pembangunan, kami kawatir anak kami yang belajar di sini akan terganggu konsentrasinya dengan sekolah siang apalagi anaknya masih kecil, dengan sekolah siang tidak akan bisa menyerap pelajaran dengan baik berbeda dengan sekolah pagi," ujar salah satu orangtua siswa, I Wayan Sugita, kemarin.
Kepala Sekolah SDN 16 Pemecutan, Ni Made Mariani saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya melakukan pengajuan resmi kepada Disdikpora Kota Denpasar pada tahun 2014 untuk melakukan perehaban ruangan kelas karena sudah rapuh. "Nah, setelah sudah dibongkar, kami kira akan dipercepat dibangun, namun tidak juga. Tahun 2015 itu, kami sudah diberikan DED, bahkan sudah terjun timnya, katanya mudah-mudahan 2016 sudah terealisasi. Namun hingga kini belum ada jawaban apapun dari Disdikpora, hanya disampaikan kalau ada pemotongan anggaran dari pusat sehingga anggaran yang keluar hanya bisa direalisasikan untuk pengajuan awal," tandasnya.
Sementara, Plt Kepala Disdikpora Kota Denpasar I Wayan Sukana, saat dihubungi mengaku belum konfirmasi dengan Kasi Perencanaannya karena sudah ada beberapa SD yang dapat rehab ruang kelas. "Jadi akan dikroscek kembali karena dirinya selaku Plt baru Januari kemarin. Selaku Plt dan pengguna anggaran, kalau saya siapapun yang mengajukan perehaban dan sudah mendapatkan DED, itu akan dikeluarkan setidaknya setahun harus sudah direalisasikan. Mungkin data yang sudah ada juga akan saya kroscek kembali, setelah itu akan saya konfirmasikan kembali untuk kelanjutannya," ujarnya, singkat. * cr63
DENPASAR, NusaBali
Imbasnya penerimaan siswa setiap tahunnya semakin menurun, bahkan orangtua siswa yang masih anaknya bersekolah di SDN 16 Pemecutan ini mengancam akan memindah anaknya bersekolah ke SD lain. Alasanya, tanpa ada ruang kelas yang memadai dikhawatirkan akan berpengaruh pada sistem penerimaan pelajaran bagi anak-anaknya.
"Kami mempertanyakan realisasi pembangunan sekolah ini kapan, karena sudah bertahun-tahun kami menunggu untuk ada ruangan lagi supaya anak-anak yang bersekolah di sini dapat mengenyam pendidikan dengan nyaman. Jika memang tidak ada pembangunan, kami kawatir anak kami yang belajar di sini akan terganggu konsentrasinya dengan sekolah siang apalagi anaknya masih kecil, dengan sekolah siang tidak akan bisa menyerap pelajaran dengan baik berbeda dengan sekolah pagi," ujar salah satu orangtua siswa, I Wayan Sugita, kemarin.
Kepala Sekolah SDN 16 Pemecutan, Ni Made Mariani saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya melakukan pengajuan resmi kepada Disdikpora Kota Denpasar pada tahun 2014 untuk melakukan perehaban ruangan kelas karena sudah rapuh. "Nah, setelah sudah dibongkar, kami kira akan dipercepat dibangun, namun tidak juga. Tahun 2015 itu, kami sudah diberikan DED, bahkan sudah terjun timnya, katanya mudah-mudahan 2016 sudah terealisasi. Namun hingga kini belum ada jawaban apapun dari Disdikpora, hanya disampaikan kalau ada pemotongan anggaran dari pusat sehingga anggaran yang keluar hanya bisa direalisasikan untuk pengajuan awal," tandasnya.
Sementara, Plt Kepala Disdikpora Kota Denpasar I Wayan Sukana, saat dihubungi mengaku belum konfirmasi dengan Kasi Perencanaannya karena sudah ada beberapa SD yang dapat rehab ruang kelas. "Jadi akan dikroscek kembali karena dirinya selaku Plt baru Januari kemarin. Selaku Plt dan pengguna anggaran, kalau saya siapapun yang mengajukan perehaban dan sudah mendapatkan DED, itu akan dikeluarkan setidaknya setahun harus sudah direalisasikan. Mungkin data yang sudah ada juga akan saya kroscek kembali, setelah itu akan saya konfirmasikan kembali untuk kelanjutannya," ujarnya, singkat. * cr63
1
Komentar