678 Hektare Pertanian Tabanan Terdampak Bencana
TABANAN, NusaBali
Sebanyak 678 hektare lahan pertanian di Tabanan terdampak akibat bencana alam yang terjadi Senin (17/10) lalu.
Data Dinas Pertanian Tabanan menyebutkan lokasi menyebar di seluruh kecamatan, dengan wilayah terdampak paling parah di Kecamatan Marga dan Kecamatan Selemadeg Timur. Luasan persawahan yang terdampak ini karena sebagian besar bendungan jebol ataupun saluran irigasinya rusak.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia mengatakan pasca kejadian Senin lalu, tim sudah langsung turun ke lapangan melakukan pendataan. “Terdampaknya ini rata-rata tidak bisa terairi air karena bendungan ataupun saluran irigas jebol,” ungkap Subagia, Kamis (20/10).
Perihal itu, pihaknya telah melaporkan kepada pimpinan di Tabanan. Nantinya skema untuk perbaikan itu ditangani sesuai dengan jenis kerusakan. Seperti bendungan itu harus diajukan perbaikan ke Dinas PU, kemudian ada pula ranahnya dibantu melalui BPBD. “Jadi tidak hanya di Dinas Pertanian saja,” kata Subagia.
Subagia mengakui lahan persawahan yang terdampak bencana alam ini memang lumayan luas. Hanya saja belum dilaporkan adanya gagal panen. Selain itu jenis terdampaknya berbeda-beda. “Contohnya di Subak Menjangan, Subak Sungi I dan Subak Sungi II, bendungannya jebol. Yang terdampak persawahan ratusan hectare, tetapi petani saat ini sedang akan musim panen, jadi tidak banyak memerlukan air masih aman. Namun masalahnya ini pada masa tanam di tahun 2023,” bebernya.
Untuk itu, selama proses menunggu perbaikan, para petani diminta untuk menanam tanaman yang hemat air seperti jagung, kedelai sesuai dengan iklim. “Intinya penanganan perbaikan sudah proses perbaikan untuk selanjutnya semuanya bisa tertangani,” tandas mantan Kadis DLH ini. *des
Komentar