84 KK Korban Banjir Terima Bantuan Sembako dari BPBD
AMLAPURA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBS) Karangasem mulai menyalurkan bantuan 77 paket sembako dan bantuan lainnya, kepada korban bencana banjir bandang pada tiga desa di Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis (20/10).
Penerima bantuan di tiga desa ini hanya 84 KK atau 154 jiwa. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengkoordinasikan bantuan itu kepada Perbekel Bunutan I Made Suparwata, Perbekel Tri Buana I Nyoman Kerti, dan perbekel Ababi I Wayan Siki. Bantuan untuk warga Desa Bunutan berupa 56 paket sembako, 58 unit kompor dan regulator, 172 lembar selimut, 172 lembar matras, 172 lembar sarung, untuk 63 KK atau 190 jiwa. Bantuan korban bencana di Desa Tribuana 20 paket sembako untuk 20 KK atau 60 jiwa. Warga juga diberikan bantuan berupa kompor dan regulator 20 unit, 60 lembar selimut, 60 lembar matras, 60 lembar sarung. Di Desa Ababi bantuan 1 paket sembako, 1 unit kompor dan regulator, 4 lembar selimut, 4 lembar matras dan 4 lembar sarung. "Bantuan untuk korban lainnya akan kami berikan menyusul," jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Bencana alam itu juga menimpa warga di Desa Duda Utara, dan Desa Selat, Kecamatan Selat, Karangasem. Apalagi di Banjar Santhi, Desa Selat, sekeluarga mengalami musibah terseret banjir bandang, Senin (17/10). Akibatnya, dua tewas kaka-adik, I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti, 19, dan I Gusti Ngurah Wedana Putra, 9. Korban tewas tertimbun tanah longsor di Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat menimpa I Nengah Suti, 59.
Warga lain yang mengalami musibah akibat banjir yang rumahnya tergerus, di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem 4 KK atau 25 jiwa, di Desa Selat, Kecamatan Selat 1 KK, dan Desa Duda Utara, Kecamatan Selat 1 KK. Para korban banjir rata-rata tinggal di bantaran sungai. Untuk sementara, mereka mengungsi di rumah tetangga atau kerabat terdekat, dan ada juga di bale banjar.
Selain dari pemerintah, bantuan juga mulai mengalir dari sejumlah partai politik dan bank. Perbekel Bunutan I Made Suparwata membenarkan, warganya 63 KK tinggal di bantaran sunga jadi korban banjir. Begitu terjadi banjir, rumah warga tergerus hingga rusak berat, memaksa mengungsi. "Banyak warga kami tinggal di bantaran sungai, selama ini aman-aman saja. Tapi, di luar dugaan terjadi cuaca ekstrem, ditandai banjir bandang, menyebabkan rumahnya tergerus," katanya.*k16
Komentar