Ekskavator Rusak Lagi, TPA Mandung Tutup Lagi
TABANAN, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali menutup layanan TPA di Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Jumat (21/10).
Tutupnya layanan ini karena alat berat ekskavator diketahui rusak pada pagi harinya. Bagian yang rusak adalah kop lep yang menyebabkan oli naik sehingga alat berat tak bisa jalan. Padahal ekskavator ini baru rusak sebulan lalu pada bagian radiator dan selang. Saat itu pun layanan TPA ditutup selama tiga hari. Sering rusaknya alat berat ini ada arah Pemkab Tabanan untuk membeli alat berat, namun masih menunggu kemampuan anggaran alias belum jelas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) I Gusti Putu Ekayana mengatakan, layanan sampah ke TPA Mandung ditutup selama tiga hari ke depan atau sampai Minggu (23/10).
"Tapi ini baru prediksi ditutup selama tiga hari, kami tidak tahu di lapangan untuk perbaikan, karena harus datangkan mekanik ke lokasi untuk perbaikan. Jadi cukup lama, belum lagi kalau ada alat yang mau dibeli, kan harus nunggu," ungkap Ekayana.
Menurutnya alat berat ini sudah sering memang rusak. Maklum saja mesinnya keluaran tahun 2007, sehingga kondisi alat sudah tidak prima. "Kita punya dua ekskavator, satu sudah rusak tidak bisa digunakan. Jadi yang masih bisa difungsikan yang rusak ini, namun kondisinya sudah tidak prima. Sekali perbaikan biaya mencapai belasan juta rupiah," terang Ekayana.
Dengan kondisi tersebut dia pun meminta kepada masyarakat untuk mengolah sampahnya dengan maksimal. Manfaatkan TPS3R yang sudah ada di desa, karena dari 43 TPS3R yang ada baru 30 persen yang berjalan maksimal sisanya masih diusahakan berjalan maksimal. Bahkan dari 43 TPS3R ini penanganan sampah rumah tangga baru bisa diolah hanya 3 persen.
Selain itu Ekayana menambahkan dampak dari penutupan ini layanan sampah pun terganggu utamanya di kota dipastikan meluber pada titik TPS. "Tapi kami akan angkut maksimal menggunakan 23 armada yang ada. Namun tidak dibuang ke TPA melainkan ditaruh di atas truk dan diparkir sementara di depan Kantor DLH atau depan Taman Makam Pancaka Tirta," tandas Ekayana.
Terpisah Kepala Bapelitbang Tabanan I Made Urip mengatakan, Pemkab Tabanan ada rencana untuk membeli ekskavator, hanya saja menyesuaikan dengan kemampuan anggaran. "Memang harus beli, karena alat sudah tua, tetapi kita menyesuaikan dengan kemampuan anggaran," kata Urip. *des
1
Komentar