Jembatan Biluk Poh Kembali 'Normal'
Sebelumnya telah dilakukan uji coba, sekalian mengetes kekuatan Jembatan Biluk Poh saat dilewati kendaraan berat dari dua arah secara bersamaan.
NEGARA, NusaBali
Hampir sepekan tersendat, arus lalu lintas jalur umum Denpasar – Gilimanuk di Jembatan Biluk Poh perbatasan Kelurahan Tegal Cangkring – Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, akhirnya kembali normal, Sabtu (22/10). Jembatan yang sempat hanya bisa dilalui bergiliran dengan pola buka-tutup, sudah bisa kembali dilintasi dua jalur secara bersamaan setelah rampung perbaikan darurat pada jembatan yang sempat diterjang banjir bandang pada Minggu (16/10) malam.
Sebelum resmi dibuka untuk dilintasi dua jalur, sempat dilakukan uji coba pada Sabtu dinihari pukul 00.45 Wita. Pelaksanaan uji coba atau pengetesan kelayakan jembatan yang dikoordinir oleh Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, itu sengaja dilakukan pada waktu dini hari untuk sekalian mengetes dilewati kendaraan berat yang biasa lewat pada waktu dini hari.
Alhasil dari uji coba selama 1 jam, jembatan yang juga baru rampung diperbaiki secara darurat oleh pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) ini sudah bisa kembali difungsikan normal. Termasuk saat dites dengan melintaskan sejumlah kendaraan berat dari dua arah secara bersamaan, pihak BPJN memastikan tidak ada pergeseran maupun goyangan pada pondasi jembatan tersebut.
“Uji coba berjalan lancar. Dari keterangan pihak Balai Jalan (BPJN), kekuatan jembatan dinyatakan masih memungkinkan untuk dua jalur. Karena sudah dites dan dinyatakan aman, kita sudah buka normal untuk dilalui dua jalur,” ujar AKBP Juliana.
Meski arus lalu lintas dari dua arah sudah kembali dibuka normal, AKBP Juliana meminta para pengguna jalan agar tetap berhati-hati. Hal itu karena saat ini masih dilakukan beberapa perbaikan di jembatan tersebut. Termasuk perbaikan pada payal atau pengaman jembatan yang hancur diterjang banjir.
Buat sementara, dipasang police line pada pinggir pengaman jembatan. Begitu juga dipasang rambu dan lampu untuk memberi tanda pada malam hari bagi pengguna jalan agar berhati-hati saat melewati jembatan tersebut. “Perbaikan-perbaikan di sekitar jembatan masih tetap dilakukan oleh pihak Balai (BPJN). Dan kita dari pihak kepolisian dan instansi terkait juga masih melakukan pengaman di sekitar jembatan,” ucap AKBP Juliana.
Sebelumnya, Jembatan Biluk Poh putus akibat diterjang banjir bandang pada Minggu (16/10) malam hingga Senin (17/10) dinihari. Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Biluk Poh ini juga menghanyutkan sejumlah rumah, kendaraan, dan ternak. Bahkan sebanyak 127 kepala keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi karena rumah mereka diporakporandakan banjir. Parahnya lagi, banjir bandang membuat jalur utama Denpasar – Gilimanuk lumpuh akibat Jembatan Biluk Poh dipenuhi material banjir dan jembatan di jalur alternatif juga terputus.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, banjir bandang di dua wilayah yang dibatasi Jembatan Biluk Poh ini terjadi pada, Minggu malam pukul 23.30 Wita. Air yang meluap dari Sungai Biluk Poh tersebut, naik secara bertahap mulai sekitar pukul 20.00 Wita.
Peristiwa banjir bandang di Sungai Biluk Poh kali ini merupakan kejadian yang ketiga kali. Banjir bandang pertama terjadi pada 1998. Kemudian banjir bandang kedua pada Desember 2018 lalu. Dari tiga kali kejadian, banjir kali ini yang paling parah. *ode
Sebelum resmi dibuka untuk dilintasi dua jalur, sempat dilakukan uji coba pada Sabtu dinihari pukul 00.45 Wita. Pelaksanaan uji coba atau pengetesan kelayakan jembatan yang dikoordinir oleh Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, itu sengaja dilakukan pada waktu dini hari untuk sekalian mengetes dilewati kendaraan berat yang biasa lewat pada waktu dini hari.
Alhasil dari uji coba selama 1 jam, jembatan yang juga baru rampung diperbaiki secara darurat oleh pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) ini sudah bisa kembali difungsikan normal. Termasuk saat dites dengan melintaskan sejumlah kendaraan berat dari dua arah secara bersamaan, pihak BPJN memastikan tidak ada pergeseran maupun goyangan pada pondasi jembatan tersebut.
“Uji coba berjalan lancar. Dari keterangan pihak Balai Jalan (BPJN), kekuatan jembatan dinyatakan masih memungkinkan untuk dua jalur. Karena sudah dites dan dinyatakan aman, kita sudah buka normal untuk dilalui dua jalur,” ujar AKBP Juliana.
Meski arus lalu lintas dari dua arah sudah kembali dibuka normal, AKBP Juliana meminta para pengguna jalan agar tetap berhati-hati. Hal itu karena saat ini masih dilakukan beberapa perbaikan di jembatan tersebut. Termasuk perbaikan pada payal atau pengaman jembatan yang hancur diterjang banjir.
Buat sementara, dipasang police line pada pinggir pengaman jembatan. Begitu juga dipasang rambu dan lampu untuk memberi tanda pada malam hari bagi pengguna jalan agar berhati-hati saat melewati jembatan tersebut. “Perbaikan-perbaikan di sekitar jembatan masih tetap dilakukan oleh pihak Balai (BPJN). Dan kita dari pihak kepolisian dan instansi terkait juga masih melakukan pengaman di sekitar jembatan,” ucap AKBP Juliana.
Sebelumnya, Jembatan Biluk Poh putus akibat diterjang banjir bandang pada Minggu (16/10) malam hingga Senin (17/10) dinihari. Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Biluk Poh ini juga menghanyutkan sejumlah rumah, kendaraan, dan ternak. Bahkan sebanyak 127 kepala keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi karena rumah mereka diporakporandakan banjir. Parahnya lagi, banjir bandang membuat jalur utama Denpasar – Gilimanuk lumpuh akibat Jembatan Biluk Poh dipenuhi material banjir dan jembatan di jalur alternatif juga terputus.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, banjir bandang di dua wilayah yang dibatasi Jembatan Biluk Poh ini terjadi pada, Minggu malam pukul 23.30 Wita. Air yang meluap dari Sungai Biluk Poh tersebut, naik secara bertahap mulai sekitar pukul 20.00 Wita.
Peristiwa banjir bandang di Sungai Biluk Poh kali ini merupakan kejadian yang ketiga kali. Banjir bandang pertama terjadi pada 1998. Kemudian banjir bandang kedua pada Desember 2018 lalu. Dari tiga kali kejadian, banjir kali ini yang paling parah. *ode
Komentar