Lomba Bapang Barong Ket dan Makendang Tunggal Kota Denpasar Berakhir, Berikut Nama Pemenangnya
DENPASAR, NusaBali.com – Sebanyak 22 pasang peserta Lomba Tari Bapang Barong Ket dan Makendang Tunggal Remaja Kota Denpasar menuntaskan kompetisi yang digelar di Dharma Negara Alaya, Denpasar Utara, Sabtu (22/10/2022) malam.
Pada lomba hari ketiga tersebut ditampilkan 6 pasang peserta nomor undi 17 sampai dengan 22. Penampilan mereka melengkapi 16 peserta Bapang Barong Ket dan Makendang Tunggal yang dilombakan sejak Kamis (20/10/2022).
Setelah melalui penjurian, Juara I Lomba Bapang Barong Ket diraih oleh I Putu Arya Arsa Wiguna dan I Wayan Gede Bimantara (Penari) dan I Made Yogi Wijaya Mahendra dan Sang Made Eling Setya Wira (Tukang Tedung) dengan total nilai 269.
Juara II diraih oleh I Putu Saskara Juniartha Putra dan I Gede Dana Suwandita (Penari) dan I Putu Artayasa Pratama dan Gede Angga Pratama Saputra (Tukang Tedung) dengan total nilai 261.
Selanjutnya Juara III diraih oleh I Komang Agastya Nandha dan I Gusi Made Oka Santika Amertajaya (Penari) dan Kadek Bagus Mahendra dan I Made Agustina Putra (Tukang Tedung) dengan total nilai 253.
Juara IV diraih oleh I Putu Gede Ary Hendrawan dan I Made Edy Angga Mahadwipa (Penari) dan I Komang Agus Triana dan I Ketut Satu Edi (Tukang Tedung) dengan total nilai 252.
Pada kesempatan ini juga diserahkan hadiah bagi pemenang Makendang Tunggal. Juara I diraih oleh I Made Adhi Wiguna dengan total nilai 292, Juara II diraih oleh I Komang Wahyu Nugraha Dewata dengan total nilai 289.
Selanjutnya Juara III diraih oleh Dwi Marta Adi Suryantara dengan total nilai 284, dan Juara IV diraih oleh Kadek Denta Dwinanditya dengan total nilai 282.
Empat pemenang lomba Tari Bapang
Barong Ket berturut-turut menerima hadiah Rp 12 juta, Rp 10 juta, Rp 8
juta, dan IV Rp 6 juta plus masing-masing mendapatkan piagam.
Sedangkan
bagi empat juara Makendang Tunggal berturut-turut mmperoleh hadiah Rp 8 juta,
Rp 6 juta, Rp 4 juta, dan Rp 2 juta plus piagam.
Barong Ket berturut-turut menerima hadiah Rp 12 juta, Rp 10 juta, Rp 8
juta, dan IV Rp 6 juta plus masing-masing mendapatkan piagam.
Sedangkan
bagi empat juara Makendang Tunggal berturut-turut mmperoleh hadiah Rp 8 juta,
Rp 6 juta, Rp 4 juta, dan Rp 2 juta plus piagam.
Hadiah bagi para juara diserahkan oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, dan Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara.
“Secara khusus, kita ingin mencari bibit-bibit baru.Tantangan kita cukup berat karena saat di Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini kita juara 1 lomba Bapang Barong. Syukur saat ini kita sudah dapat bibit-bibit yang baru lagi. Sehingga kita harapkan melalui lomba ini kita mendapatkan Duta Kota Denpasar selanjutnya,” ujar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Lebih lanjut secara umum, kata I Gusti Ngurah Jaya Negara, gelaran ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada anak-anak Kota Denpasar agar tetap berkreativitas terutama di bidang seni dan untuk dibidang lain pihaknya sudah memberikan ruang pada fasilitas lainnya.
Juara I di masing-masing lomba nantinya akan diberikan pelatihan dan juga pendampingan lanjutan. Hal ini dalam rangka mempersiapkan seniman muda Kota Denpasar untuk menjadi Duta Kota Denpasar pada gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) serta kompetisi lainnya.
“Dasar kita memang juara I ini akan kita godog terus, tetapi tetap didampingi oleh juara II. Istilahnya harus tetap ada cadangan. Dan kita berikan penghargaan bagi juara satu untuk menjadi Duta Kota Denpasar dan itu tujuannya,” paparnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh peserta yang belum mendapatkan juara agar tidak patah semangat. Hal ini lantaran kegiatan serupa akan digelar secara berkelanjutan untuk memberikan wadah kreativitas bagi seniman muda Kota Denpasar.
“Ini sudah kesekian kalinya saya mengikuti lomba Makendang Tunggal dan Astungkara saya mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujar Juara 1 Makendang Tunggal, I Made Adhi Wiguna saat ditemui setelah acara penyerahan hadiah.
Walaupun sudah berpengalaman untuk berlomba, namun I Made Adhi Wiguna percaya ketika berlomba ia harus tetap menyiapkan diri dan bekerja keras agar hasil akhirnya tetap memuaskan.
“Pastinya setiap lomba saya tetap latihan rutin. Contohnya, setiap baru bangun saya langsung ambil kendang dan itu rutin selama satu minggu sebelum lomba saya lakukan demi mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujar pemuda asal Penatih, Denpasar Timur.
Ia pun berharap dengan gelaran ini Kota Denpasar mendapatkan bibit atau generasi baru yang nantinya akan melestarikan seni dan budaya khususnya kendang tunggal.
Sebagai informasi tambahan, pada hari terakhir juga dirangkai dengan pemutaran film dokumenter dan pementasan Tari Legong Bapang Durga yang dulu biasa ditarikan oleh Ni Pollok salah satu legenda tari Bali dan kali ini ditarikan oleh maestro tari yang saat ini berusia 79 tahun, Ni Ketut Arini. *ris
Komentar