Langka Solar, Layanan Damri Terganggu
Jika sampai besok (Senin ini, Red) tidak mendapatkan solar, maka layanan armada Damri secara keselurahan akan berhenti.
BANGLI, NusaBali
Layanan angkutan perintis Damri di Bangli tidak sesuai harapan masyarakat. Penyebabnya, pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk armada Damri ini, langka sejak beberapa hari lalu. Angkutan ini melayani wilayah Bangli ke utara hingga Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Salah seorang karyawan Damri, Dewa Gede Maruya mengaku, beberapa waktu belakangan ini pihaknya sulit mendapatkan BBM jenis solar. Selama ini untuk dapatklan solar pihak Damri bekerjasama dengan SPBU di Desa Pengotan, Kecamatan Bangli. "Sabtu kemarin, stok solar di SPBU Pengotan habis. Pihak petugas SPBU mengatakan belum mendapat kiriman solar dari Pertamina,” jelasnya Minggu (23/10).
Dia mengaku, sempat menghubungi beberapa SPBU yang menyediakan solar, seperti SPBU Sidembunut, Kelurahan Cempaga, dan Sekardadi, Kecamatan Kintamani. Namun, kondisinya sama, tidak ada yang memiliki persediaan solar.
"Karenakan tidak ada solar, maka berimbas pada pelayanan. Beberapa Damri bus tidak bisa beroperasi," ungkapnya.
Dewa Maruya mencontohkan bus yang tidak optimal beroperasi seperti trayek Bangli – Songan, Kintamani. Dari empat bus, hanya dua bus beroperasi. Begitu juga, bus untuk trayek Bangli – Catur, Kintamani, dari dua bus yang ada hanya satu beroperasi. "Bus yang melayani trayek Bangli – Tejakula, tidak jalan karena keduanya armada kehabisan solar,” sebutnya.
Jika sampai besok (Senin ini, Red) tidak mendapatkan solar, maka layanan armada Damri secara keselurahan akan berhenti. Dampak dari tidak optimalnya layanan angkutan itu, membuat warga yang ingin memanfaatkan jasa Damri, cukup merasa kecewa. “Kami memang miliki pelanggan tetap. Biasanya, kami sampaikan via telepon, kalau bus tidak beroperasi. Ada juga penumpang baru yang sudah menunggu, tapi bus tidak melayani akibat tidak ada solar ini," imbuhnya. *esa
Salah seorang karyawan Damri, Dewa Gede Maruya mengaku, beberapa waktu belakangan ini pihaknya sulit mendapatkan BBM jenis solar. Selama ini untuk dapatklan solar pihak Damri bekerjasama dengan SPBU di Desa Pengotan, Kecamatan Bangli. "Sabtu kemarin, stok solar di SPBU Pengotan habis. Pihak petugas SPBU mengatakan belum mendapat kiriman solar dari Pertamina,” jelasnya Minggu (23/10).
Dia mengaku, sempat menghubungi beberapa SPBU yang menyediakan solar, seperti SPBU Sidembunut, Kelurahan Cempaga, dan Sekardadi, Kecamatan Kintamani. Namun, kondisinya sama, tidak ada yang memiliki persediaan solar.
"Karenakan tidak ada solar, maka berimbas pada pelayanan. Beberapa Damri bus tidak bisa beroperasi," ungkapnya.
Dewa Maruya mencontohkan bus yang tidak optimal beroperasi seperti trayek Bangli – Songan, Kintamani. Dari empat bus, hanya dua bus beroperasi. Begitu juga, bus untuk trayek Bangli – Catur, Kintamani, dari dua bus yang ada hanya satu beroperasi. "Bus yang melayani trayek Bangli – Tejakula, tidak jalan karena keduanya armada kehabisan solar,” sebutnya.
Jika sampai besok (Senin ini, Red) tidak mendapatkan solar, maka layanan armada Damri secara keselurahan akan berhenti. Dampak dari tidak optimalnya layanan angkutan itu, membuat warga yang ingin memanfaatkan jasa Damri, cukup merasa kecewa. “Kami memang miliki pelanggan tetap. Biasanya, kami sampaikan via telepon, kalau bus tidak beroperasi. Ada juga penumpang baru yang sudah menunggu, tapi bus tidak melayani akibat tidak ada solar ini," imbuhnya. *esa
1
Komentar