Bale Patok Pura Desa lan Puseh Desa Adat Ubud Roboh

Detik-detik robohnya bale patok terekam CCTV pura. Bangunan ukuran 6 x 5 meter ini roboh diduga dampak kakereb atau atap berbahan ijuk sarat beban akibat diguyur hujan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta.

Informasi di lapangan, sekitar pukul 07.30 Wita, Agung Raka hendak mareresik (bersih-bersih) dan sembahyang di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Ubud untuk menyambut Hari Raya Saraswati. Setiba di pura, saksi melihat bale patok atau bale angklung di utama mandala pura dalam keadaan roboh ke timur. Saksi kemudian menyampaikan kepada Nyoman Suda dan menginformasikan kepada Bhabinkamtibmas Ubud Aiptu I Nyoman Sedana Aryawan dan Babinsa Kelurahan Ubud.

Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira saat dikonfirmasi mengatakan, Pawas Kanit Intelkam Iptu Ngakan Nyoman Jayawijaya bersama piket fungsi langsung mendatangi TKP setelah menerima laporan bangunan roboh. Selanjutnya melakukan pengecekan rekaman CCTV yang ada di TKP. Bale patok roboh sekitar pukul 06.00 Wita diduga karena atap ijuk terlalu berat akibat guyuran hujan beberapa hari.

Kakereb sarat beban menyebabkan tiang penyangga tidak kuat menopang atap ijuk. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian material mencapai Rp 200 juta,” ungkap Kompol Gusti Ngurah Yudistira, Minggu (23/10). Pangempon pura tidak melaporkan peristiwa itu ke Polsek Ubud dan pangempon menganggap sebagai musibah. *nvi