Gubernur Koster Tutup FSBJ IV Tahun 2022
Apresiasi FSBJ Sebagai Wadah Perkembangan Seni Modern Bali
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi menutup gelaran Festival Seni Bali Jani (FSBJ) IV Tahun 2022 di Panggung Terbuka Ardha Chandra Taman Budaya Provinsi Bali pada Redite Paing Sinta, Minggu (23/10) malam.
Gubernur mengapresiasi penyelenggaraan FSBJ sebagai wadah perkembangan seni modern dan kontemporer Bali. Gubernur Koster yang hadir didampingi penggagas FSBJ Ny Putri Suastini Koster dalam sambutannya mengatakan kekayaan budaya Bali dengan unsur adat, tradisi, seni, beserta kearifan lokal, dapat dikelompokkan menjadi seni tradisi dan seni modern.
Gubernur Koster mengatakan seni tradisi telah diwadahi panggungnya dalam ajang Pesta Kesenian Bali. Di sisi lain seni modern selama ini jauh tertinggal dan kurang mendapat perhatian. "Itulah sebabnya seni modern dan seni kontemporer diberikan wadah menjadi Festival Seni Bali Jani," kata Gubernur Koster diikuti tepuk tangan para undangan.
Lebih lanjut dikatakan, keberlangsungan FSBJ sebagai pengembangan seni Bali modern mendapat pelindungan dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Sehingga baik seni tradisi maupun seni modern bisa terus hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat menjadi bagian tatanan kehidupan masyarakat Bali sepanjang zaman menghadapi era global di masa yang akan datang
Menurut Gubernur Koster, Bali terbukti memiliki suatu ketangguhan yang teruji dalam memasuki tatanan kehidupan modern dengan tetap menjaga kearifan lokal, tradisi, dan seni budaya. Satu hal yang patut disyukuri selama ini masyarakat Bali mampu melakukannya dengan konsisten serta penuh rasa tanggung jawab.
“Kini sudah disiapkan wadah yang sangat bagus, yaitu berupa Festival Seni Bali Jani. Karena itu tityang mengajak adik-adik semua dan terutama para seniman yang menggeluti seni modern dan seni kontemporer agar terus berkarya berinovasi, berkreasi secara aktif memanfaatkan panggung ini, wahana ini untuk memajukan kebudayaan Bali sampai di masa yang akan datang," pesan Gubernur jebolan ITB Bandung ini.
Gubernur Koster meminta para seniman memanfaatkan panggung FSBJ dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab karena merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya sekaligus memajukan kebudayaan Bali dalam menghadapi perkembangan dinamika lokal, nasional, dan global. Untuk itu dia berharap FSBJ nantinya bisa dijalankan secara berkelanjutan dan terus meningkatkan kualitas penyelenggaraannya agar budaya di Bali terus hidup dan maju dalam menghadapi perkembangan di masa yang akan datang.
"(Seni) budaya adalah gen orang Bali," kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Mengakhiri sambutannya, Gubernur Koster mengajak generasi muda Bali untuk terus berkesenian, baik seni tradisi maupun seni modern kontemporer, agar Bali bisa survive sepanjang zaman menghadapi dunia global. Penyelenggaraan FSBJ IV 2022 dalam dua pekan dihadiri sekitar 21.000 penonton langsung dan 23.819 penonton secara daring.
Dengan tingkat kepuasan penonton 95,18 persen berdasarkan tingkat pengaplikasian tema ke dalam setiap materi yang disajikan. Sementara tingkat kepuasan seniman sebesar 95,5 persen dengan upaya Pemprov Bali yang memberikan ruang seniman berkarya. Penutupan FSBJ IV 2022 ditandai Gubernur dengan penuangan air ke dalam alat tradisional telugtag. Sekaligus mengumumkan tema FSBJ V Tahun 2023, 'Citta Rasmi Segara Kerthi' (Bahari Sumber Inspirasi).
Acara penutupan juga diawali dengan penyerahan hadiah pemenang lomba pada FSBJ IV 2022 dan Penganugerahan Bali Jani Nugraha kepada 10 seniman yang berjasa pada pemajuan kesenian modern Bali, yakni Putu Wijaya, Prof I Wayan Dibia, Prof I Made Bandem, Cokorda Sawitri, Tan Lioe Ie, Prof I Nyoman Darma Putra, Anak Agung Sagung Mas Ruscitawati, Kadek Sonia Piscayanti, Dhenok Kristianti, dan Sthiraprana Duarsa.
Selain Gubernur Koster yang didampingi Ny Putri Suastini Koster, acara penutupan FSBJ IV juga dihadiri Ratu Sri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pamayun, Wakil Gubernur Bali beserta istri, pimpinan DPRD Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, dan undangan lainnya. Acara penutupan pada malam kemarin diakhiri dengan Adilango (Pergelaran) 'Bali Tirtha Samasta' garapan ISI Denpasar-Komunitas Seni Usadi Langi. *cr78
1
Komentar