Ngaku Call Center Bank, Tipu Korban Rp 35 Juta
DENPASAR, NusaBali
Kasus penipuan online menggunakan modus pegawai bank marak terjadi di Bali.
Ada berbagai bentuk cara yang mereka lakukan untuk menjebak korban. Salah satunya adalah menelepon nasabah bank tertentu menggunakan nomor yang mirip dengan call center bank. Sudah banyak korban nasabah bank yang mengaku nyaris atau bahkan menjadi korban dengan modus ini.
Salah satu korbannya yaitu I Gusti Ngurah Murthana, 54. Pria yang tinggal di Jalan Wijaya Kusuma Nomor 30, Banjar Merta Kau Kaja, Desa Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara itu kepada NusaBali, Senin (24/10) mengaku rekeningnya dikuras penipu sebesar Rp 35.995.000.
IGN Murthana mengaku penipuan yang dialaminya terjadi pada pada Senin (17/10) sore. Penipuan itu dilakukan oleh orang yang mengaku orang dari call center itu lewat telepon yang mirip dengan call center salah satu bank, yakni +0621500046. Korban sendiri sering menelepon bank tempat dia menyimpan uang lewat nomor call center 1500046 (tanpa +062) untuk melakukan pengaduan dan lainnya.
Pada saat ditelepon oleh penipu itu, korban hanya melihat sepintas nomor telepon masuk itu adalah call center bank tempat dia menyimpan uang. Korban langsung mengangkat telepon tersebut. Pada saat membuka pembicaraan lewat telepon, penipu itu langsung memperkenalkan dirinya sebagai pegawai bank tanpa menyebutkan namanya.
Orang yang menelepon itu ternyata benar penipu. Baru beberapa menit kemudian, uang dalam kartu kredit korban dikuras sebesar Rp 35.995.000. Uang puluhan juta itu dibelanjakan oleh penipu itu di market place, seperti di Shopee, Lazada, DANA, dan XL Axiata.
Merasa jadi korban dan dirugikan dalam kejadian itu, IGN Murthana memilih untuk lapor ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Bali, Selasa (18/10) pukul 17.00 Wita. Melalui laporan dengan nomor Dumas/873/IX/2022/SPKT/Polda Bali korban melaporkan seseorang yang mengaku dari pihak Bank BNI menggunakan nomor telepon +0621500046.
"Saya sudah lapor ke Polda Bali. Sampai saat ini belum ada perkembangan signifikan. Ternyata kasus seperti yang saya alami itu banyak dialami oleh masyarakat lainnya di Bali. Saya berharap Polda Bali bisa mengungkap kasus ini karena meresahkan masyarakat," harapnya.
Dikonfirmasi terpisah Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan laporan tersebut masih dalam proses penyelidikan. Penyidik Dit Reskrimsus berencana segera memeriksa saksi-saksi. Dikatakannya, modus penipuan online kini marak terjadi. Masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada terhadap link yang mengatasnamakan Bank. Tanyakan terlebih dahulu ke bank yang bersangkutan melalui nomor sentral yang ada, supaya tercegah dari penipuan. *pol
1
Komentar