Sampah Kiriman Serbu Pantai Kuta
MANGUPURA, NusaBali
Sampah kiriman yang didominasi ranting pohon mulai muncul di Pantai Kuta, pada Selasa (25/10) pagi.
Sampah tersebut muncul di sepanjang pantai dan titik terparah di depan Setra Asam Celagi, Desa Adat Kuta. Meski sudah mulai menumpuk, petugas kebersihan dari Dinas LHK Badung belum bisa mengevakuasi lantaran terkendala air pasang.
Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Badung I Made Gde Dwipayana, mengatakan kemunculan sampah kiriman di Pantai Kuta sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Menurut dia, sampah kiriman didominasi sampah organik berupa ranting, batok kelapa, bahkan kayu gelondongan. Sampah tersebut kebanyakan terkonsentrasi di depan Pura Segara Pantai Kuta hingga depan area Setra Asem Celagi.
“Proses penanganan sementara dilakukan dengan memotong kayu gelondongan. Evakuasi kayu besar juga dibantu oleh pihak pelaksana proyek penataan Samigita dengan menerjunkan alat berat dan dibantu crane,” kata Dwipayana, Selasa (25/10).
Tidak saja di sepanjang kawasan Pantai Kuta, sampah kiriman juga menepi di kawasan Pantai Petitenget, Pantai Berawa, Pantai Batubelig, Pantai Batu Bolong, Pantai Pererenan, dan Pantai Cemagi. Bahkan, lanjut Dwipayana, kemunculannya lebih awal ketimbang di Pantai Kuta. “Biasanya saat musim sampah kiriman kecenderungan hampir merata kondisinya, sepanjang 16 kilometer pantai sebelah barat dari Pantai Cemagi hingga Jimbaran,” katanya.
Kondisi sebaran sampah kiriman tergantung dari kondisi angin dan arus laut. Namun penyebab utama hal itu dipengaruhi oleh faktor hujan di hulu dan banjir di hilir, yang kemudian membawa sampah ke laut. Kecenderungan sampah kiriman itu muncul akhir November atau pada saat awal musim hujan. “Puncak musim sampah kiriman di pantai barat biasanya terjadi pada Desember-Januari dan mereda pada April,” jelas Dwipayana.
Sejak awal kemunculan sampah kiriman tahun ini, pihaknya telah mengangkut sekitar 20 truk sampah yang setara dengan 40 ton. Sampah itu ada yang sudah diangkut dan ada yang masih dikumpulkan di STO. Total sampah yang dikumpulkan di STO sebanyak 25 truk atau 50 ton. Rata-rata sampah kiriman yang muncul di seluruh pantai barat mencapai 10 ton.
Guna mengatasi sampah kiriman tersebut sebanyak 400 orang personel tenaga kebersihan telah disiagakan bersama 4 unit alat berat loader, 2 unit beach cleaner, 40 armada truk, dan 1 alat eskavator. “Petugas pemangkas pohon sudah diterjunkan untuk membantu memotong kayu gelondongan agar mudah dievakuasi,” *dar
Komentar