Bupati Giri Prasta Serahkan Bantuan Gamelan Angklung di Buleleng
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyerahkan bantuan dana hibah seperangkat gamelan angklung dengan nilai Rp 79.950.000 kepada Dadia Eka Wasana, Banjar Dinas Bonagung, Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Rabu (26/10) di Pura Pucak Perjuangan Desa Adat Pelapuan.
Bupati Giri Prasta menyebut bantuan ini merupakan salah satu program Badung Angelus Buana yang bertujuan untuk melestarikan adat, seni budaya, tradisi, dan agama, sekaligus untuk meringankan beban masyarakat.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari Dinas Kebudayaan, Kabag Umum I Nyoman Artaka, Perbekel Desa Pelapuan Gede Agus Armika Yasa, Kelian Dinas Bonagung Dewa Nyoman Setiawan, Bendesa Adat I Gede Rena, Ketua Dadya Eka Wesana Dewa Made Japa, serta pengempon Dadya Eka Wasana. Selain hibah berupa seperangkat gamelan angklung, Bupati Giri Prasta juga secara pribadi menyerahkan punia Rp 30 juta untuk pembuatan Patung Perjuangan di Pura Pucak Perjuangan.
Bupati Giri Prasta mengatakan, pihaknya hadir di tengah-tengah masyarakat pengempon Dadia Eka Wesana, Banjar Bonagung untuk menyerahkan bantuan hibah seperangkat gamelan angklung untuk mendukung pelestarian seni, budaya, adat dan agama. Menurut Bupati Giri Prasta, umat Hindu Sedharma banyak sekali menghabiskan waktu di adat. Termasuk juga banyak biaya yang dikeluarkan untuk meyadnya, baik untuk upacara yang paling kecil seperti Kajeng Kliwon, Purnama, Tilem bahkan sampai upacara besar banyak menghabiskan biaya.
“Saya selaku Bupati Badung memiliki program Badung Angelus Buana yang berarti Badung berbagi dari Badung untuk Bali, dengan tujuan meringankan beban masyarakat, seperti apa yang telah kami lakukan di Kabupaten Badung untuk melestarikan adat, agama, tradisi, seni dan budaya,” ujar Bupati Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta menilai, jika memiliki adat, berarti memiliki kehidupan yang kuat. Jika memiliki agama seperti agama Hindu sekarang ini, maka akan mendapatkan kehidupan yang tertata. Sedangkan jika memiliki seni, maka akan mendapatkan kehidupan yang indah. “Jika memiliki tradisi dan budaya, semeton semua akan memiliki jati diri. Maka dari itu diharapkan semua ini dapat dilestarikan,” pesannya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam pelaksanaan Pujawali di Pura Pucak Perjuangan, Bupati Giri Prasta mengajak untuk selalu berpedoman dengan ajaran agama Hindu berlandaskan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara. “Kepada masyarakat semua untuk bersatu, karena bersatu setengah perjuangan akan berhasil dan jika tidak bersatu, maka setengah perjuangan akan gagal,” kata Giri Prasta.
Sementara itu Ketua Dadia Eka Wesana, Dewa Made Japa, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta yang sudah bersedia hadir di Palemahan ataupun Parahyangan Ida Betara Betari yang berstana di Pura Pucak Perjuangan. Krama banjar berbahagia dan bangga atas kehadiran Bupati Giri Prasta untuk menyerahkan hibah seperangkat gamelan angklung untuk masyarakat pengempon Dadia Eka Wesana. Selain itu juga sudah memberikan hibah ke Sanggar Tari Tunjung Sari dan kepada Sekaa Baleganjur Anak-anak Sadeg (Sekaa Demen Girang).
“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah Bapak Bupati berikan kepada kami masyarakat Banjar Bonagung, Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu. Kami sampaikan juga, kami menyambut kehadiran Bapak Bupati bersama rombongan semua di Pura Pucak Perjuangan, karena tempat kami di dadia sangat sempit. Dalam kesempatan ini juga kami sampaikan kehadapan Bapak Bupati, sekiranya bisa membantu di Pura Pucak Perjuangan ini untuk pembuatan patung pahlawan,” harapnya. *ind
1
Komentar