Jembatan Kuning Ditutup Selama 6 Jam
Besi yang terkena air laut cepat mengalami korosi.
SEMARAPURA, NusaBali
Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Ceningan-Nusa Lembongan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ditutup selama 6 jam, Kamis (27/10). Jembatan ditutup karena ada dua bidang plat jembatan terlepas dari kerangkanya akibat penyangga di bawahnya korosi. Selama perbaikan dari pukul 11.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita, sepeda motor dilarang melintas, pejalan kaki masih bisa lewat.
Perbekel Desa Lembongan, I Ketut Gede Arjaya, telah menyampaikan pengumuman penutupan Jembatan Kuning secara lisan maupun lewat media sosial. “Kami sudah informasikan kepada seluruh warga Ceningan, Lembongan, Jungutbatu, masyarakat umum, dan para pengunjung adanya perbaikan Jembatan Kuning,” ujar Arjaya, Jumat (28/10). Menurut Arjaya, kerusakan jembatan ini terjadi pada 2 bidang dengan luas setiap bidang sekitar 180 cm x 180 cm.
Kerusakan disebabkan korosi di bawah penyangga jembatan sehingga perlu pengelasan agar kembali rekat. “Kami berharap dengan langkah cepat perbaikan jembatan ini, tidak sampai terjadi musibah putusnya Jembatan Kuning,” kata Arjaya. Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Klungkung, Made Jati Laksana, menegaskan perbaikan jembatan akibat mengalami korosi. Besi yang terkena air laut cepat mengalami korosi.
Korosi menyebabkan plat lepas dari kerangkanya. Pemeliharaan jembatan bersifat mendesak. Jika tidak langsung diperbaiki dapat memicu kerusakan lebih parah, bahkan bisa menyebabkan penyangga di bawah keropos dan platnya bisa jatuh. “Kini jembatan sudah bisa dilalui kendaraan,” ujar Jati Laksana. Disebutkan, Jembatan Kuning sempat ditutup selama 24 jam atau sehari, pada 26-27 Juli 2022. Penutupan ini karena ada satu titik jembatan mengalami korosi. Perbaikan menggunakan anggaran pemeliharaan rutin bersumber dari APBD sekitar Rp 30 juta - Rp 40 juta.
Seperti diketahui, Jembatan Kuning untuk penyeberangan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, Klungkung mendadak ambruk, Minggu (16/10/2016) petang pukul 18.10 Wita. Akibatnya, 8 pamedek tewas, sementara 37 korban lainnya terluka. Jembatan yang dibangun era 1990-an ini ambruk karena beberapa tali sling sudah putus sejak lama. Akhirnya jembatan itu kembali dibangun dan bagian jembatan gantung menggunakan bahan baja. *wan
Perbekel Desa Lembongan, I Ketut Gede Arjaya, telah menyampaikan pengumuman penutupan Jembatan Kuning secara lisan maupun lewat media sosial. “Kami sudah informasikan kepada seluruh warga Ceningan, Lembongan, Jungutbatu, masyarakat umum, dan para pengunjung adanya perbaikan Jembatan Kuning,” ujar Arjaya, Jumat (28/10). Menurut Arjaya, kerusakan jembatan ini terjadi pada 2 bidang dengan luas setiap bidang sekitar 180 cm x 180 cm.
Kerusakan disebabkan korosi di bawah penyangga jembatan sehingga perlu pengelasan agar kembali rekat. “Kami berharap dengan langkah cepat perbaikan jembatan ini, tidak sampai terjadi musibah putusnya Jembatan Kuning,” kata Arjaya. Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Klungkung, Made Jati Laksana, menegaskan perbaikan jembatan akibat mengalami korosi. Besi yang terkena air laut cepat mengalami korosi.
Korosi menyebabkan plat lepas dari kerangkanya. Pemeliharaan jembatan bersifat mendesak. Jika tidak langsung diperbaiki dapat memicu kerusakan lebih parah, bahkan bisa menyebabkan penyangga di bawah keropos dan platnya bisa jatuh. “Kini jembatan sudah bisa dilalui kendaraan,” ujar Jati Laksana. Disebutkan, Jembatan Kuning sempat ditutup selama 24 jam atau sehari, pada 26-27 Juli 2022. Penutupan ini karena ada satu titik jembatan mengalami korosi. Perbaikan menggunakan anggaran pemeliharaan rutin bersumber dari APBD sekitar Rp 30 juta - Rp 40 juta.
Seperti diketahui, Jembatan Kuning untuk penyeberangan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, Klungkung mendadak ambruk, Minggu (16/10/2016) petang pukul 18.10 Wita. Akibatnya, 8 pamedek tewas, sementara 37 korban lainnya terluka. Jembatan yang dibangun era 1990-an ini ambruk karena beberapa tali sling sudah putus sejak lama. Akhirnya jembatan itu kembali dibangun dan bagian jembatan gantung menggunakan bahan baja. *wan
1
Komentar