Presiden Arema Mundur
MALANG, NusaBali
Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana memutuskan mundur dari jabatan, menyusul peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober lalu.
Tragedi itu mengakibatkan 135 orang tewas, 133 diantaranya supoter Arema dan dua orang anggota kepolisian.
Gilang, dalam jumpa pers di Kota Malang, Sabtu (29/10), mengatakan pengunduran diri tersebut dikarenakan dirinya masih merasakan kesedihan cukup mendalam atas tragedi Kanjuruhan tersebut. "Per hari ini saya mundur dari Presiden Arema FC. Saya sangat merasakan kesedihan," kata Gilang.
Gilang menjelaskan, meskipun tidak lagi di Arema FC, namun tanggung jawab moral, termasuk tanggung jawab kepada korban tragedi Kanjuruhan akan tetap dipenuhinya.
Menurutnya, keputusan mundur dari posisi Presiden Klub Arema FC tersebut juga tidak ada kaitannya dengan pemeriksaan yang dilakukan pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, terkait tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
"Untuk pemeriksaan saya di Polda Jatim, saya tetap siap dan kooperatif," kata pria yang akrab dipanggil Juragan99 itu.
Pria kelahiran Probolinggo itu menambahkan, langkah pengunduran diri tersebut murni dikarenakan rasa kesedihan mendalam akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut dan bukan dikarenakan ada tekanan dari pihak manapun.
Gilang menjabat Presiden Klub Arema FC sejak 7 Juni 2022. Direksi Arema FC Iwan Budianto saat itu menyatakan, ditunjuknya Gilang sebagai Presiden Klub menjadi salah satu sejarah bagi tim kebanggaan warga Malang Raya tersebut. *ant
Gilang, dalam jumpa pers di Kota Malang, Sabtu (29/10), mengatakan pengunduran diri tersebut dikarenakan dirinya masih merasakan kesedihan cukup mendalam atas tragedi Kanjuruhan tersebut. "Per hari ini saya mundur dari Presiden Arema FC. Saya sangat merasakan kesedihan," kata Gilang.
Gilang menjelaskan, meskipun tidak lagi di Arema FC, namun tanggung jawab moral, termasuk tanggung jawab kepada korban tragedi Kanjuruhan akan tetap dipenuhinya.
Menurutnya, keputusan mundur dari posisi Presiden Klub Arema FC tersebut juga tidak ada kaitannya dengan pemeriksaan yang dilakukan pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, terkait tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
"Untuk pemeriksaan saya di Polda Jatim, saya tetap siap dan kooperatif," kata pria yang akrab dipanggil Juragan99 itu.
Pria kelahiran Probolinggo itu menambahkan, langkah pengunduran diri tersebut murni dikarenakan rasa kesedihan mendalam akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut dan bukan dikarenakan ada tekanan dari pihak manapun.
Gilang menjabat Presiden Klub Arema FC sejak 7 Juni 2022. Direksi Arema FC Iwan Budianto saat itu menyatakan, ditunjuknya Gilang sebagai Presiden Klub menjadi salah satu sejarah bagi tim kebanggaan warga Malang Raya tersebut. *ant
1
Komentar