Badung Genjot Literasi Ekspor
Upayakan Produk UMKM Tembus Pasar Global
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung memberikan pelatihan literasi terkait ekspor barang kepada para pelaku UMKM.
Pelatihan dengan menggandeng pihak ketiga bertujuan memberikan pemahaman proses pengiriman barang serta packaging. Sejauh ini produk UMKM masih relatif minim masuk ke pasar global.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung I Made Widiana, mengatakan pada awal pandemi Covid-19, banyak karyawan yang dirumahkan bahkan ada yang di PHK permanen. Hal itu juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah UMKM. Pada 2020 hingga 2021, UMKM di Badung naik drastis, mencapai sekitar 40.000 UMKM.
“Jumlah UMKM 40.000 tidak sedikit, bagaimana menggarap UMKM dengan jumlah sebanyak itu, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan,” kata Widiana di sela-sela menghadiri Talkshow Ibu Berbagi Bijak (IBB) Expo 2022 dengan tema ‘Bangkit Bersama UMKM Perempuan Indonesia’, bersama 500 perempuan pelaku UMKM di Park 23 Kuta, Sabtu (29/10).
Sayangnya, banyak produk UMKM terutama dari Badung belum banyak menembus pasar global, sehingga perlu ada terobosan besar supaya UMKM bisa bersaing. “Kami bekerja sama dengan perusahaan cargo untuk memberikan pemahaman. Terkadang banyak produk yang bagus, tapi mereka tidak paham, bagaimana cara mengekspor, dokumen apa yang dibutuhkan,” ujar Widiana.
“Bersama perusahaan cargo, kami memberikan literasi kepada pelaku UMKM di Badung, dalam meningkatkan kualitas produk mereka agar bisa tembus global, termasuk packaging dan seperti apa proses pengirimannya,” ucap mantan Camat Kuta dan Kuta Selatan ini.
Sementara untuk peningkatan kualitas produk ekspor, pihaknya juga telah menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Nantinya semua produk yang akan diekspor harus melewati persyaratan dari BPOM. Untuk wilayah Badung, memang masih kecil jumlah UMKM yang menembus pasar ekspor. “Ini yang perlu kami genjot. Apalagi saat ini mata dunia mengarah ke Bali, dengan adanya event KTT G20,” tegas Widiana.
Head of Products & Solutions dan Sponsor Program Pemberdayaan Perempuan PT Visa Worldwide Indonesia, Dessy Masri mengatakan, data dari departemen perdagangan, UMKM berkontribusi hanya 5 persen dari total nilai ekspor di Indonesia. Padahal seperti diketahui, produk UMKM di Indonesia potensinya sangat luar biasa untuk menembus pasar ekspor. Sebagian besar pelaku UMKM ini ternyata belum mengetahui tata cara dan persyaratan, seperti apa proses ekspor.
“Untuk itu pemahaman terkait ekspor, penting untuk terus diberikan kepada para pelaku UMKM. Agar para pelaku UMKM ini, bisa terus mengembangkan potensi pasar hingga menembus pasar global,” katanya. *dar
Komentar