Sekolah Masih Pinjam Sarana ANBK
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh satuan pendidikan di Indonesia jenjang Sekolah Dasar (SD) mulai mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), tanpa terkecuali di Kabupaten Buleleng.
Meski pelaksanaan ANBK gelombang kedua Senin (31/10) berjalan lancar, sejumlah sekolah masih harus meminjam sarana untuk melaksanakan ANBK.
SDN 2 Pengulon di Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, Buleleng salah satunya. Untuk melaksanakan ANBK yang diikuti 27 orang siswanya, sekolah harus meminjam laptop guru dan orangtua siswa. Selain juga meminjam sarana chrome book di SDN 1 Tinga-Tinga.
Tidak hanya di SDN 2 Pengulon, hal serupa juga terjadi di SDN 3 Pengulon. Bahkan kondisi di SDN 3 Pengulon lebih parah, karena sekolah hanya memiliki satu laptop, sehingga sekolah meminjam alat ke sekolah lain.
Kepala SDN 3 Pengulon Syamsudin HS mengatakan dengan sarana pinjaman itu proses ANBK bisa berjalan lancar. “Sekolah hanya punya satu laptop saja, enam laptop kami pinjam di sekolah lain. Sedangkan untuk pelaksanaan ANBK dari 19 orang siswa kami bagi menjadi 3 gelombang,” jelas dia.
Selain masih terkendala sarana laptop atau komputer, mereka juga mengalami kendala jaringan internet. Sekolah masih memakai antena untuk mendapatkan akses internet. Sebab sejauh ini belum ada provider yang bersedia memasang jaringan internet di sekolah. Untuk berjaga-jaga, guru pun menyiapkan smartphonenya untuk berbagi jaringan saat terjadi kendala sinyal maupun jaringan.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Ida Bagus Surya Bharata dihubungi terpisah tidak menyangkal jika kesiapan sarana prasarana ANBK di Buleleng belum paripurna. Namun sejauh ini sudah terpenuhi dan berjalan lancar dengan peminjaman sarana ke sekolah lain atau milik pribadi guru dan orangtua.
Dia menyebutkan pelaksanaan ANBK di satuan pendidikan merupakan upaya pemerintah untuk mengevaluasi pendidikan. Bukan untuk menentukan kelulusan siswa. Hasil evaluasi pendidikan diukur dari bidang kemampuan literasi, numerasi, karakter dan lingkungan belajar.
“Peserta ANBK ditentukan oleh pusat sesuai sistem, sekolah hanya menyiapkan perangkat dan sarana. Tetapi siswa yang terpilih di masing-masing sekolah sebelumnya sudah mengikuti pelatihan dan gladi, sehingga mereka siap mental untuk mengikuti ANBK,” ungkap Surya Bharata. Hasil ANBK ini juga akan dijadikan profil pendidikan di tingkat daerah. Hasil ANBK ini juga sebagai acuan peningkatan mutu kualitas pendidikan ke depannya. *k23
Komentar