8 Siswa SMPN 2 Tabanan Kerauhan
Pembelajaran Digelar Daring
Peristiwa kerauhan berlangsung sejak tiga pekan lalu menimpa delapan orang siswa yang bergantian mengalami kerauhan.
TABANAN, NusaBali
Demi kondusivitas, SMPN 2 Tabanan memutuskan menggelar pembelajaran secara daring sejak Jumat (28/10) hingga Senin (31/10), menyusul kerauhan yang dialami siswa-siswanya sejak tiga pekan silam.
Dari penelusuran yang dilakukan sekolah mereka yang kerauhan berjumlah 8 orang. Pihak sekolah pun sudah melaksanakan pacaruan alit Senin (31/10).
Kepala SMPN 2 Tabanan I Gusti Ayu Kamayani mengkonfirmasi peristiwa kerauhan yang terjadi hampir selama satu bulan ini. "Yang kerauhan berjumlah 8 orang, siswanya itu-itu saja," ujarnya.
Menurutnya siswa yang mengalami kerauhan tidak setiap hari. Melainkan mencari hari-hari tertentu atau menjelang rahina. Bahkan mereka yang kerauhan bisa saja saat belajar atau saat selesai upacara. "Anak-anak yang kerauhan ini menangis dan teriak-teriak," akunya.
Karena kondisi itu diputuskan untuk melaksanakan pembelajaran daring sejak Jumat (28/10) sampai Senin (31/10). Pembelajaran daring dilakukan untuk membuat suasana sekolah kembali kondusif. Selain itu untuk persiapan sekolah melaksanakan upacara pacaruan.
Upacara pacaruan, kata Kamayani, sudah dilakukan Senin (31/10) dengan tingkatan pacaruan alit. Dan rencananya akan menggelar pacaruan manca sata rahine Tilem mendatang sesuai dengan hasil nunasang (bertanya) ke orang pintar.
"Istilahnya nyomia (netralisir). Karena kasihan anak-anak kalau terus-terusan menangis takut psikologi dan imun mereka drop sehingga kita tentukan langkah-langlah sesuai koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Desa Adat, " bebernya.
Dan dengan sudah menggelar pacaruan itu, pembelajaran tatap muka mulai dilakukan Selasa (1/11) hari ini. Harapanya tidak terjadi lagi gangguan secara niskala. "Besok (hari ini) kita sudah belajar biasa," terang I Gusti Ayu Kamayani. *des
Dari penelusuran yang dilakukan sekolah mereka yang kerauhan berjumlah 8 orang. Pihak sekolah pun sudah melaksanakan pacaruan alit Senin (31/10).
Kepala SMPN 2 Tabanan I Gusti Ayu Kamayani mengkonfirmasi peristiwa kerauhan yang terjadi hampir selama satu bulan ini. "Yang kerauhan berjumlah 8 orang, siswanya itu-itu saja," ujarnya.
Menurutnya siswa yang mengalami kerauhan tidak setiap hari. Melainkan mencari hari-hari tertentu atau menjelang rahina. Bahkan mereka yang kerauhan bisa saja saat belajar atau saat selesai upacara. "Anak-anak yang kerauhan ini menangis dan teriak-teriak," akunya.
Karena kondisi itu diputuskan untuk melaksanakan pembelajaran daring sejak Jumat (28/10) sampai Senin (31/10). Pembelajaran daring dilakukan untuk membuat suasana sekolah kembali kondusif. Selain itu untuk persiapan sekolah melaksanakan upacara pacaruan.
Upacara pacaruan, kata Kamayani, sudah dilakukan Senin (31/10) dengan tingkatan pacaruan alit. Dan rencananya akan menggelar pacaruan manca sata rahine Tilem mendatang sesuai dengan hasil nunasang (bertanya) ke orang pintar.
"Istilahnya nyomia (netralisir). Karena kasihan anak-anak kalau terus-terusan menangis takut psikologi dan imun mereka drop sehingga kita tentukan langkah-langlah sesuai koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Desa Adat, " bebernya.
Dan dengan sudah menggelar pacaruan itu, pembelajaran tatap muka mulai dilakukan Selasa (1/11) hari ini. Harapanya tidak terjadi lagi gangguan secara niskala. "Besok (hari ini) kita sudah belajar biasa," terang I Gusti Ayu Kamayani. *des
Komentar