Muncul Paket Parta-Cok Asmara di Gianyar
Di tengah penjajakan koalisi besar di luar PDIP untuk tarung Pilkada Gianyar 2018, muncul wacana pasangan I Nyoman Parta-Tjokorda Asmara Putra Sukawati (Paket Paras).
DENPASAR, NusaBali
Wacana Paket Paras ini bergulir di lintas Fraksi DPRD Bali, sejak Kamis (4/5) lalu. Nyoman Parta merupakan politisi militan PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali. Saat ini, Nyoman Parta masuk struktur pengurus DPD PDIP Bali. Sedangkan Tjokorda Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara adalah politisi muda Demokrat asal Puri Agung Ubud, yang kini anggota Komisi II DPRD Bali. Cok Asmara juga menjabat Ketua DPC Demokrat Gianyar 2016-2021.
Sumber NusaBali menyebutkan, penjajakan koalisi untuk mengusung Paket Paras sudah dilakukan lintas fraksi non PDIP di DPRD Bali. Parpol-parpol tersebut adalah Golkar (punya 7 kursi DPRD Gianyar), Demokrat (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Gerindra (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Hanura (punya 3 kursi DPRD Gianyar), PKPI (punya 2 kursi DPRD Gianyar), dan NasDem (punya 2 kursi DPRD Gianyar).
Parpol-parpol parlemen non PDIP yang berupaya membangun Koalisi Rakyat Gianyar (KRG) Jilid II ini akan melobi Nyoman Parta untuk diusung sebagai Calon Bupati (Cabup) Gianyar di Pilkada 2018. “Parta akan menempati posisi Cabup, sementara tandemmya di posisi Cawabup (Calon Wakil Bupati) Gianyar adalah Cok Asmara. Pasangan ini disebut Paket Paras,” ujar sumber NusaBali yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan.
Sementara, Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, mengatakan Nyoman Parta masuk dalam survei kandidat yang dilakukan partainya. Selain Parta, kader Banteng yang juga masuk survei kandidat di Demokrat adalah Ketua DPC PDIP Gianyar Made Agus Mahayastra (yang pasti akan diusung PDIP sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018).
Sedangkan kader Demokrat yang masuk survei kandidat Cabup Gianyar di internal Partai Biru Langit, antara lain, Cok Asmara, I Ketut Jata (mantan Ketua DPC Demokrat Gianyar), dan Pande Maharni. Menurut Mudarta, Parta dan Cok Asmara masuk papan atas dalam survei kandidat.
“Parta memang signifikan surveinya. Cok Asmara dan Parta adalah politisi papan atas di Gianyar. Nah, munculnya wacana Paket Paras ini tentu awal yang baik. Tapi, kita tunggu survei yang akan diumumkan H-6 bulan jelang Pilkada Gianyar 2018,” ujar Mudarta saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis siang.
Dihubungi terpisah, Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, mengatakan partainya sudah menjajaki komunikasi politik dengan lintas parpol untuk Pilkada Gianyar 2018. Pertama, komunikasi dengan PDIP lewat pertemuan di Niti Mandala Denpasar. “Dengan PDIP sudah komunikasi. PDIP katanya akan mengusung pasangan Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman),” ujar Oka Guanstawa.
Namun demikian, Oka Gunastawa juga dilobi oleh partai-partai koalisi besar yang diajak menjungkalkan PDIP saat perebutan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Gainyar, pekan lalu.”Koalisi besar non PDIP ini juga ingin bersatu di Pilkada Gianyar 2018. Cuma, paket calon yang akan diusung belum bisa disebutkan. Kalau sekarang muncul Paket Parta-Cok Asmara, tentu NasDem punya sikap. Ya, nanti DPD NasDem Gianyar mengajukan, ke DPW NasDem Bali, lanjut diajukan ke DPP NasDem,” ujar mantan politisi Golkar ini.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Artha Rimbawa, mengatakan Paket Parta-Cok Asmara memang baru bergulir sebagai wacana. “Ya, saya baru dengar sekarang. Kalau kami di Gerindra tetap komunikasi dengan partai politik di Gianyar. Dengan PDIP juga komunikasi. Dengan hanya 5 kursi di DPRD Gianyar, kami memang harus koalisi untuk memenuhi ambang batas syarat pencalonan yakni 8 kursi,” ujar Artha Rimbawa.
Politisi Gerindra asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini mengatakan partainya punya sikap jelas dalam memainkan peran politiknya menghadapi Pilkada 2018. “Komunikasi kami cair dengan partai mana pun yang akan mengusung calon kepala daerah di Gianyar. Kami tidak mau seperti Sangut, yang memihak sana-sini. Kita komunikasi dulu. Setelah ada komunikasi dan terjadi kesepakatan atau MoU, barulah bisa dikatakan final prosesnya.”
Sayangnya, Nyoman Parta belum bisa dikonfirmasi terkait wacana Paket Paras. Sedangkan Cok Asmara mengatakan Demokrat akan melakukan survei kandidat dulu. "Yang jelas, kami di internal Demokrat ada mekanismenya. Pilkada Gianyar 2018 masih setahun lagi,” kilah Cok Asmara.
Di sisi lain, internal Golkar juga menjaring 8 kandidat Cabup Gianyar untuk Pilkada 2018. Nama Nyoman Parta, Cok Asmara, dan Agus Mahayastra masuk dalam 8 kandidat yang disurvei Golkar.
Sedangkan 5 kandidat lainnya yang masuk survei Golkar adalah IB Gaga Adi Saputra (birokrat asal Griya Kawan, Kota Gianyar yang kini menjabat Sekda Gianyar non aktif), Tjokorda Ngurah Pemayun (birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar yang kini Sekda Provinsi Bali), Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah (politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud yang kini anggota DPRD Bali), Tjokorda Gede Raka Sukawati alias Cok De (seniman-budayawan dari Puri Agung Ubud, yang juga dikenal sebagai undagi bade dan akademisi), dan I Made Dauh Wijana (politisi asal Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar yang kini Ketua DPD II Golkar Gianyar). * nat
Sumber NusaBali menyebutkan, penjajakan koalisi untuk mengusung Paket Paras sudah dilakukan lintas fraksi non PDIP di DPRD Bali. Parpol-parpol tersebut adalah Golkar (punya 7 kursi DPRD Gianyar), Demokrat (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Gerindra (punya 5 kursi DPRD Gianyar), Hanura (punya 3 kursi DPRD Gianyar), PKPI (punya 2 kursi DPRD Gianyar), dan NasDem (punya 2 kursi DPRD Gianyar).
Parpol-parpol parlemen non PDIP yang berupaya membangun Koalisi Rakyat Gianyar (KRG) Jilid II ini akan melobi Nyoman Parta untuk diusung sebagai Calon Bupati (Cabup) Gianyar di Pilkada 2018. “Parta akan menempati posisi Cabup, sementara tandemmya di posisi Cawabup (Calon Wakil Bupati) Gianyar adalah Cok Asmara. Pasangan ini disebut Paket Paras,” ujar sumber NusaBali yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan.
Sementara, Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, mengatakan Nyoman Parta masuk dalam survei kandidat yang dilakukan partainya. Selain Parta, kader Banteng yang juga masuk survei kandidat di Demokrat adalah Ketua DPC PDIP Gianyar Made Agus Mahayastra (yang pasti akan diusung PDIP sebagai Cabup Gianyar ke Pilkada 2018).
Sedangkan kader Demokrat yang masuk survei kandidat Cabup Gianyar di internal Partai Biru Langit, antara lain, Cok Asmara, I Ketut Jata (mantan Ketua DPC Demokrat Gianyar), dan Pande Maharni. Menurut Mudarta, Parta dan Cok Asmara masuk papan atas dalam survei kandidat.
“Parta memang signifikan surveinya. Cok Asmara dan Parta adalah politisi papan atas di Gianyar. Nah, munculnya wacana Paket Paras ini tentu awal yang baik. Tapi, kita tunggu survei yang akan diumumkan H-6 bulan jelang Pilkada Gianyar 2018,” ujar Mudarta saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis siang.
Dihubungi terpisah, Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, mengatakan partainya sudah menjajaki komunikasi politik dengan lintas parpol untuk Pilkada Gianyar 2018. Pertama, komunikasi dengan PDIP lewat pertemuan di Niti Mandala Denpasar. “Dengan PDIP sudah komunikasi. PDIP katanya akan mengusung pasangan Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman),” ujar Oka Guanstawa.
Namun demikian, Oka Gunastawa juga dilobi oleh partai-partai koalisi besar yang diajak menjungkalkan PDIP saat perebutan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Gainyar, pekan lalu.”Koalisi besar non PDIP ini juga ingin bersatu di Pilkada Gianyar 2018. Cuma, paket calon yang akan diusung belum bisa disebutkan. Kalau sekarang muncul Paket Parta-Cok Asmara, tentu NasDem punya sikap. Ya, nanti DPD NasDem Gianyar mengajukan, ke DPW NasDem Bali, lanjut diajukan ke DPP NasDem,” ujar mantan politisi Golkar ini.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Artha Rimbawa, mengatakan Paket Parta-Cok Asmara memang baru bergulir sebagai wacana. “Ya, saya baru dengar sekarang. Kalau kami di Gerindra tetap komunikasi dengan partai politik di Gianyar. Dengan PDIP juga komunikasi. Dengan hanya 5 kursi di DPRD Gianyar, kami memang harus koalisi untuk memenuhi ambang batas syarat pencalonan yakni 8 kursi,” ujar Artha Rimbawa.
Politisi Gerindra asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini mengatakan partainya punya sikap jelas dalam memainkan peran politiknya menghadapi Pilkada 2018. “Komunikasi kami cair dengan partai mana pun yang akan mengusung calon kepala daerah di Gianyar. Kami tidak mau seperti Sangut, yang memihak sana-sini. Kita komunikasi dulu. Setelah ada komunikasi dan terjadi kesepakatan atau MoU, barulah bisa dikatakan final prosesnya.”
Sayangnya, Nyoman Parta belum bisa dikonfirmasi terkait wacana Paket Paras. Sedangkan Cok Asmara mengatakan Demokrat akan melakukan survei kandidat dulu. "Yang jelas, kami di internal Demokrat ada mekanismenya. Pilkada Gianyar 2018 masih setahun lagi,” kilah Cok Asmara.
Di sisi lain, internal Golkar juga menjaring 8 kandidat Cabup Gianyar untuk Pilkada 2018. Nama Nyoman Parta, Cok Asmara, dan Agus Mahayastra masuk dalam 8 kandidat yang disurvei Golkar.
Sedangkan 5 kandidat lainnya yang masuk survei Golkar adalah IB Gaga Adi Saputra (birokrat asal Griya Kawan, Kota Gianyar yang kini menjabat Sekda Gianyar non aktif), Tjokorda Ngurah Pemayun (birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar yang kini Sekda Provinsi Bali), Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah (politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud yang kini anggota DPRD Bali), Tjokorda Gede Raka Sukawati alias Cok De (seniman-budayawan dari Puri Agung Ubud, yang juga dikenal sebagai undagi bade dan akademisi), dan I Made Dauh Wijana (politisi asal Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar yang kini Ketua DPD II Golkar Gianyar). * nat
Komentar