Tahu dan Tempe Bikin Inflasi
JAKARTA, NusaBali
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 2022 mencapai 5,71%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengungkapkan angka ini lebih landai dibandingkan periode bulan sebelumnya.
Dia menyebutkan untuk bahan pangan terjadi kenaikan harga pada tempe dan tahu. "Tahu dan tempe menyumbang inflasi. Di tengah menurunnya harga dan beberapa komoditas pangan," kata dia dalam konferensi pers, seperti dilansir detikcom, Selasa (1/
Harga tempe dan tahu terpantau melambung tinggi di pasaran. Setianto melaporkan, harga tempe per Oktober sebesar Rp 12.667 per kg, naik dari bulan sebelumnya Rp 12.421 per kg.
Sementara harga tahu juga alami lonjakan dari Rp 11.328 per kg menjadi Rp 11.438 per kg pada Oktober 2022.Setianto mengungkapkan, hal ini terjadi karena harga kedelai yang terus mengalami kenaikan. Pada awal Januari 2022 harga kedelai mencapai US$ 606 per ton.
Kemudian per September 2022 tercatat US$ 664 per ton. "Hal ini yang menyebabkan naiknya harga tahu dan tempe," ujar dia.
Dia menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,76%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,5% kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,3%.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,08%. kelompok kesehatan sebesar 2,7%, kelompok transportasi sebesar 16,03, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,85%, kelompok pendidikan sebesar 2,74%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,72% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,41%.
"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,42," ujarnya. *
Harga tempe dan tahu terpantau melambung tinggi di pasaran. Setianto melaporkan, harga tempe per Oktober sebesar Rp 12.667 per kg, naik dari bulan sebelumnya Rp 12.421 per kg.
Sementara harga tahu juga alami lonjakan dari Rp 11.328 per kg menjadi Rp 11.438 per kg pada Oktober 2022.Setianto mengungkapkan, hal ini terjadi karena harga kedelai yang terus mengalami kenaikan. Pada awal Januari 2022 harga kedelai mencapai US$ 606 per ton.
Kemudian per September 2022 tercatat US$ 664 per ton. "Hal ini yang menyebabkan naiknya harga tahu dan tempe," ujar dia.
Dia menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,76%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,5% kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,3%.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,08%. kelompok kesehatan sebesar 2,7%, kelompok transportasi sebesar 16,03, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,85%, kelompok pendidikan sebesar 2,74%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,72% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,41%.
"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,42," ujarnya. *
Komentar