Jamintel dan Kajati Bali Kunjungi Museum Agung Bung Karno
Gus Marhaen: Kobarkan Jiwa Nasionalisme dan Mengingatkan Pendiri Bangsa
DENPASAR,NusaBali
Museum Agung Bung Karno di Kawasan Niti Mandala Denpasar mendapatkan kunjungan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Dr H Amir Yanto S.H, M.M dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali Ade T Sutiawarman, S.H,MH, Rabu (2/11) siang.
Kehadiran petinggi Adhyaksa yang sekaligus menandatangani prasasti tersebut, mendapatkan sambutan serta apresiasi dari Ketua Umum Yayasan Kepustakaan Bung Karno Gus Marhaen.
Dalam kunjungan Amir Yanto dan Ade Sutiawarman, Gus Marhaen menyerahkan buku yang berjudul ‘Dijaga Djangan Sampai Revolusi Indonesia bisa Didjegal Orang’ dan buku dengan judul : Di bawah Bendera Revolusi Jilid I dan Jilid 2. Sementara, prasasti yang ditandatangani Amir Yanto berbunyi : 'Untuk Mengingat Perjuangan Para Pendiri Bangsa Demi Tegaknya NKRI, untuk Indonesia Adil Makmur, Jaga Terus Persatuan'. Didampingi Gus Marhaen, Amir Yanto dan Ade Sutiawarman sempat melihat benda-benda koleksi Museum Agung Bung Karno.
Gus Marhaen mengatakan rasa hormat kepada Amir Yanto dan Ade Sutiawarman yang meluangkan waktu hadir di Museum Agung Bung Karno. "Kunjungan beliau-beliau sekaligus menambah keyakinan saya, bahwa sangat banyak yang peduli dengan jejak sejarah bangsa ini, menjaga dan memuliakan warisan budaya bangsa kita,” ujar Gus Marhaen dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/11).
Kata dia, komitmen dan konsistensi para pihak dengan jejak sejarah bangsa, adalah upaya mewujudkan Indonesia adil dan makmur menuju Generasi Emas 2045."Persatuan dan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia dikenal dunia. Museum merupakan cerminan peradaban dan jati diri sebuah bangsa, apalagi Museum Bung Karno sangat banyak menyimpan literasi, pikiran -pikiran pendiri bangsa kita yakni Bung Karno," ujar Gus Marhaen.
Gus Marhaen yang merupakan pendiri Museum Agung Bung Karno, menyebutkan di Museum Agung Bung Karno yang juga pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo tahun 2014 silam menjadi literasi generasi bangsa. Sementara, Museum Agung Pancasila yang berdiri masih di satu kawasan tersimpan pikiran dan gagasan Bung Karno yang tak pernah mati, meskipun Bung Karno telah wafat. "Bung Karno begitu dikenal dunia, dan menyebabkan peranan Indonesia sebagai negara mayoritas muslim yang disegani dunia," ujar Gus Marhaen.*Nat
1
Komentar