1.390 Penjor Hiasi Kuta Selatan saat KTT G20
Penjor dipasang di enam desa adat. Rinciannya 1.328 penjor ukuran sedang dan 62 ukuran besar.
MANGUPURA, NusaBali
Berbagai persiapan menyambut perhelatan KTT G20 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan pada 15-16 November mendatang terus dilakukan. Salah satunya pemasangan penjor di sepanjang jalur yang dilalui delegasi dan para kepala negara. Untuk wilayah Kecamatan Kuta Selatan akan dihiasi 1.390 penjor dari ukuran sedang hingga besar. Pembuatan penjor ini diserahkan sepenuhnya ke masing-masing desa adat.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan pemasangan penjor di wilayah Kuta Selatan dikerjakan oleh enam desa adat, masing-masing Desa Adat Jimbaran, Desa Ada Bualu, Desa Adat Tanjung Benoa, Desa Adat Tengkulung, Desa Adat Peminge, dan Desa Adat Ungasan. Dari 6 Desa Adat, jumlah penjor yang dipasang bervariasi tergantung luas wilayah.
“Dari 2.500 penjor yang menghiasi jalur yang dilalui para delegasi, wilayah Kuta Selatan cukup banyak yaitu 1.390 penjor. Rinciannya 1.328 penjor ukuran sedang dan 62 ukuran besar,” kata Gede Arta, Kamis (3/11).
Desa adat yang paling banyak mendapat tugas membuat dan memasang penjor adalah Desa Adat Jimbaran, sebanyak 512 penjor dengan rincian 480 ukuran sedang dan 32 ukuran besar. Kemudian, Desa Adat Bualu 492 penjor dengan rincian 480 ukuran sedang dan 12 ukuran besar. Selanjutnya Desa Adat Peminge 218 penjor, 200 ukuran sedang dan 18 ukuran besar.
Sementara untuk Desa Adat Tanjung Benoa dan Desa Adat Tengkulung masing-masing 80 penjor ukuran sedang. Terakhir adalah Desa Adat Ungasan yang hanya mendapat jatah delapan penjor dengan ukuran sedang. “Untuk penjor semuanya sudah diserahkan ke masing-masing desa adat. Jadi saat ini mereka sudah mulai mengerjakan semuanya,” tegas Gede Arta.
Untuk biaya pembuatan penjor, Gede Arta menyebut berbeda-beda. Penjor ukuran sedang dibandrol dengan harga Rp 2.500.000 dan ukuran besar dibadrol Rp 5.000.000. Dari estimasi anggaran untuk penjor yang akan menghiasi wilayah Kuta Selatan mencapai Rp 3.630.000.000, dengan rincian RP 3.320.000.000 untuk penjor ukuran sedang dan Rp 310.000.000 untuk penjor ukuran besar.
“Angggaran pembuatan penjor dari Pemerintah Provinsi Bali. Semuanya dari sana dan di desa adat tinggal mengerjakan saja,” jelas Gede Arta.
Terkait pemasangan penjor tersebut, Gede Arta mengatakan tersebar di beberapa titik yang nantinya akan dilalui delegasi dan para kepala negara. Sementara, untuk penjor ukuran besar ditempatkan di titik khusus seperti di venue event. “Kalau soal waktu pemasangan, semuanya akan rampung dikerjakan dan sudah terpasang pada 10 November mendatang. Ini yang masih dikerjakan semua oleh banjar yang ditugaskan untuk membuat penjor,” katanya. *dar
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan pemasangan penjor di wilayah Kuta Selatan dikerjakan oleh enam desa adat, masing-masing Desa Adat Jimbaran, Desa Ada Bualu, Desa Adat Tanjung Benoa, Desa Adat Tengkulung, Desa Adat Peminge, dan Desa Adat Ungasan. Dari 6 Desa Adat, jumlah penjor yang dipasang bervariasi tergantung luas wilayah.
“Dari 2.500 penjor yang menghiasi jalur yang dilalui para delegasi, wilayah Kuta Selatan cukup banyak yaitu 1.390 penjor. Rinciannya 1.328 penjor ukuran sedang dan 62 ukuran besar,” kata Gede Arta, Kamis (3/11).
Desa adat yang paling banyak mendapat tugas membuat dan memasang penjor adalah Desa Adat Jimbaran, sebanyak 512 penjor dengan rincian 480 ukuran sedang dan 32 ukuran besar. Kemudian, Desa Adat Bualu 492 penjor dengan rincian 480 ukuran sedang dan 12 ukuran besar. Selanjutnya Desa Adat Peminge 218 penjor, 200 ukuran sedang dan 18 ukuran besar.
Sementara untuk Desa Adat Tanjung Benoa dan Desa Adat Tengkulung masing-masing 80 penjor ukuran sedang. Terakhir adalah Desa Adat Ungasan yang hanya mendapat jatah delapan penjor dengan ukuran sedang. “Untuk penjor semuanya sudah diserahkan ke masing-masing desa adat. Jadi saat ini mereka sudah mulai mengerjakan semuanya,” tegas Gede Arta.
Untuk biaya pembuatan penjor, Gede Arta menyebut berbeda-beda. Penjor ukuran sedang dibandrol dengan harga Rp 2.500.000 dan ukuran besar dibadrol Rp 5.000.000. Dari estimasi anggaran untuk penjor yang akan menghiasi wilayah Kuta Selatan mencapai Rp 3.630.000.000, dengan rincian RP 3.320.000.000 untuk penjor ukuran sedang dan Rp 310.000.000 untuk penjor ukuran besar.
“Angggaran pembuatan penjor dari Pemerintah Provinsi Bali. Semuanya dari sana dan di desa adat tinggal mengerjakan saja,” jelas Gede Arta.
Terkait pemasangan penjor tersebut, Gede Arta mengatakan tersebar di beberapa titik yang nantinya akan dilalui delegasi dan para kepala negara. Sementara, untuk penjor ukuran besar ditempatkan di titik khusus seperti di venue event. “Kalau soal waktu pemasangan, semuanya akan rampung dikerjakan dan sudah terpasang pada 10 November mendatang. Ini yang masih dikerjakan semua oleh banjar yang ditugaskan untuk membuat penjor,” katanya. *dar
Komentar