Lokasi Bencana Didrop 502.000 Liter Air
Kesulitan air bersih terjadi karena pipa PDAM rusak diterjang banjir. Begitu juga sejumlah pipa air swadaya di hulu.
NEGARA, NusaBali
Bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana, Minggu (16/10) lalu, juga menyebabkan warga mengalami krisis air bersih. Untuk membantu kebutuhan warga, dilakukan penyaluran bantuan air bersih.
Selama hampir tiga pekan pascabanjir sejak hingga Kamis (3/11) kemarin, sedikitnya ada sebanyak 502.000 liter air bersih yang didistribusikan ke sejumlah wilayah terdampak.
Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana mengatakan, untuk pendistribusian bantuan air bersih dari Pemkab Jembrana, dilakukan melalui pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana. Sampai saat ini, dari Damkar Satpol PP Jembrana masih terus melakukan pendistribusian air bersih.
"Pendistribusian dilakukan Pemadam karena kita sendiri (BPBD Jembrana) belum punya mobil tangki. Jadi untuk menantu memenuhi kebutuhan air bersih, dihandle Pemadam. Namun untuk kebutuhan BBM, kita bantu. Karena anggaran BBM mereka kan juga terbatas. Prioritas BBM mereka untuk penanganan kebakaran," ucap Agus Artana.
Sesuai data pihak Damkar Satpol PP Jembrana, sejak Senin (17/10) hingga Kamis (3/11), tercatat sudah ada pendistribusian hingga sebanyak 404.000 liter air bersih. Selain dari Damkar Satpol PP Jembrana, sebelumya juga ada bantuan pendistribusian air bersih dari pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dari pihak Kementerian PUPR yang sempat membantu pendistribusian air bersih selama 7 hari sejak Rabu (18/10) hingga Selasa (25/10) lalu, telah mendistribusikan sebanyak 98.000 liter air bersih. "Selain dari PUPR, sebelumya juga ada bantuan pendistribusian air bersih dari PMI (Palang Merah Indonesia) dan pihak swasta. Namun sekarang yang masih melayani pendistribusian air bersih hanya dari Pemadam (Damkar Satpol PP Jembrana)," ujar Agus Artana.
Menurut Agus Artana, masalah kesulitan air bersih itu, sebelumya terjadi karena adanya sejumlah pipa PDAM yang rusak diterjang banjir pada Minggu (16/10). Di samping itu, banjir juga merusak sejumlah pipa air swadaya masyarakat yang berada di hulu. "Beberapa saluran air yang rusak sudah mulai diperbaiki. Namun masih ada yang belum. Makanya sampai saat ini juga masih dilakukan pendistribusian air bersih," ucap Agus Artana.
Secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Damkar Saptol PP Jembrana I Kade Bagus Darmawan mengatakan, selain mendistribusikan bantuan air bersih, jajaranya juga dikerahkan membantu pembersihan material banjir. Pascabanjir, paling tidak ada sebanyak 112.500 liter air bersih yang digunakan penyemprotan untuk membantu pembersihan di sejumlah wilayah.
"Kita punya 5 amarda. Yang 2 kita gunakan untuk mendistribusikan air bersih. Sisanya lagi 3 kita gunakan penyemprotan (pemberishan material banjir)," terang Bagus Darmawan. *ode
Selama hampir tiga pekan pascabanjir sejak hingga Kamis (3/11) kemarin, sedikitnya ada sebanyak 502.000 liter air bersih yang didistribusikan ke sejumlah wilayah terdampak.
Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana mengatakan, untuk pendistribusian bantuan air bersih dari Pemkab Jembrana, dilakukan melalui pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana. Sampai saat ini, dari Damkar Satpol PP Jembrana masih terus melakukan pendistribusian air bersih.
"Pendistribusian dilakukan Pemadam karena kita sendiri (BPBD Jembrana) belum punya mobil tangki. Jadi untuk menantu memenuhi kebutuhan air bersih, dihandle Pemadam. Namun untuk kebutuhan BBM, kita bantu. Karena anggaran BBM mereka kan juga terbatas. Prioritas BBM mereka untuk penanganan kebakaran," ucap Agus Artana.
Sesuai data pihak Damkar Satpol PP Jembrana, sejak Senin (17/10) hingga Kamis (3/11), tercatat sudah ada pendistribusian hingga sebanyak 404.000 liter air bersih. Selain dari Damkar Satpol PP Jembrana, sebelumya juga ada bantuan pendistribusian air bersih dari pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dari pihak Kementerian PUPR yang sempat membantu pendistribusian air bersih selama 7 hari sejak Rabu (18/10) hingga Selasa (25/10) lalu, telah mendistribusikan sebanyak 98.000 liter air bersih. "Selain dari PUPR, sebelumya juga ada bantuan pendistribusian air bersih dari PMI (Palang Merah Indonesia) dan pihak swasta. Namun sekarang yang masih melayani pendistribusian air bersih hanya dari Pemadam (Damkar Satpol PP Jembrana)," ujar Agus Artana.
Menurut Agus Artana, masalah kesulitan air bersih itu, sebelumya terjadi karena adanya sejumlah pipa PDAM yang rusak diterjang banjir pada Minggu (16/10). Di samping itu, banjir juga merusak sejumlah pipa air swadaya masyarakat yang berada di hulu. "Beberapa saluran air yang rusak sudah mulai diperbaiki. Namun masih ada yang belum. Makanya sampai saat ini juga masih dilakukan pendistribusian air bersih," ucap Agus Artana.
Secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Damkar Saptol PP Jembrana I Kade Bagus Darmawan mengatakan, selain mendistribusikan bantuan air bersih, jajaranya juga dikerahkan membantu pembersihan material banjir. Pascabanjir, paling tidak ada sebanyak 112.500 liter air bersih yang digunakan penyemprotan untuk membantu pembersihan di sejumlah wilayah.
"Kita punya 5 amarda. Yang 2 kita gunakan untuk mendistribusikan air bersih. Sisanya lagi 3 kita gunakan penyemprotan (pemberishan material banjir)," terang Bagus Darmawan. *ode
Komentar