Ni Putu Sri Indrani Remitha

AMLAPURA, NusaBali
Dua gelar itu diraih dalam lomba di Jakarta pada November 2016 yang diselenggarakan Pustekkom Kemendikbud, dan satu lagi didapatkan saat lomba pada 8 Maret 2017 di Bengkulu, di ajang Pekan Olimpiade Ilmiah Pelajar. Di dua lomba tersebut, Remitha menyoroti soal rumah belajar.

“Ini prestasi lanjutan yang pernah saya bukukan beberapa kali semasih di SMP,” kata Remitha, siswi berprestasi tingkat Provinsi Bali tahun 2014, saat ditemui di Amlapura, Jumat (5/5).

Saat lomba di Jakarta, November 2016, Remitha menulis karya tulis ilmiah dengan judul, Ruler for Pokemon tentang Rumah Belajar Produknya Pustekkom Kemendikbud. Untuk menulis karya tulis itu Remitha melakukan penelitian selama sebulan, mengambil materi secara online di rumah belajar Kemendikbud.  

Setelah karya tulisnya dinyatakan masuk final, Remitha wajib mempresentasikan karyanya tersebut di hadapan dewan juri. “Hasil akhir, karya tulis saya dinobatkan sebagai yang terbaik,” katanya.

Saat lomba di Bengkulu, 8 Maret 2017, hasil penelitian yang digunakan merupakan penelitian lanjutan ketika lomba di Jakarta. Judul karya tulisnya, Mahbel (Rumah Belajar) sebagai Bintang dalam Pendidikan Kebangsaan.

Remitha mengaku telah terbiasa ikut lomba kaya tulis. Dia juga selalu ambil bagian di setiap kesempatan lomba. Sebelumnya, dia tercatat sebagai Juara II Karya Tulis Regional Jatim-Bali tahun 2013, juara II Karya Tulis Provinsi Bali 2013, juara III Esai Provinsi Bali 2013.

Prestasi lainnya, Juara Siswa Berprestasi Kabupaten Karangasem Tingkat SD, juara Umum I Pramuka Regional di Undiksha 2014, dan juara mata pelajaran IPA MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Karangasem 2014.

Remitha juga sebagai juara OSN (Olimpiade Sains Nasional) Tingkat Kabupaten Karangasem 2017, dan berhak mewakili Karangasem di OSN Tingkat Provinsi Bali pada 8–10 Mei di Denpasar.

Kepala SMAN 2 Amlapura I Nengah Miyasa mengakui, siswi atas nama Ni Putu Sri Indrani Remitha, bukan saja berbakat bidang karya tulis ilmiah, juga di bidang akademik dan non akademik.

“Khusus untuk lomba karya tulis ilmiah, siswi ini selalu ikut lomba dengan mengirim naskah. Kami hanya memotivasi,” ujar Nengah Miyasa. Menurutnya, di sekolah yang dipimpinnya ada ekstrakurikuler kaya tulis ilmiah, dan ada guru pembimbing. * k16